Moscow – Infopalestina: Tatkala Khalid Misy’al berkunjung ke Moscow ia tidak memperkirakan suhu di sana berada 5 derajat celsius di bawah nol. Setelah ia melakukan terobosan besar dalam hubungan bilateral antara Hamas dan Rusia pada kunjungan pertamanya ke Rusia maka kunjungan kedua kemarin telah memecahkan kebekuan politik Moskow setelah ia menghilang dari dunia Arab dan Islam sejal tahun 1990-an.
Kunjungan ketiga ini merupakan gerakan dinamis intensif untuk mengembalikan Moskow ke panggung internasional. Dan Hamaslah yang memerankan peranan utama dalam pergerakan ini. Tidak mungkin mengenyampingkan posisi Hamas dalam percaturan politik Arab dan Islam.
Melalui Kunjungan Inilah Dimulai
Khalid Misy’al ketua biro politik gerakan perlawanan Hamas tampil di kantor berita resmi Rusia RIA Novosti dengan porsi acara cukup besar. Biasanya kantor berita ini hanya memberikan porsi acara seperti itu bila yang akan berbicara adalah para pemimpin internasional.
Hadir dalam acara tersebut puluhan wartawan dari 99 kantor berita baik lokal maupun internasional. Juga diikuti oleh sejumlah media informasi Rusia dengan berbagai latar belakangnya.
Semua media meliput moment penting ini dan mempublikasikan ke seluruh dunia. Dengan demikian kedudukan Moskow pun akan terangkat di tataran internasional terutama terkait problem Timur Tengah. Pengaruhnya mungkin dapat dirasakan di berbagai pembicaraan selanjutnya.
Kunjungan delegasi Hamas kali ini atas undangan dari menteri luar negeri Rusia Sergey Lavrov setelah tiga tahun Gaza dalam blokade dan setelah satu tahun kemenangan perlawanan dalam agresi Zionis ke Gaza. Kunjungan ini juga bersamaan kerangka politik atas dasar program perdamaian di Timteng. Masalah yang sangat sensitive ini perlu pada permaiman yang lebih lincah lagi dan bisa menelorkan sejumlah keputusan.
Sementara itu menurut redaktur harian Tomorrow Rusia Alexander Brochanov Khalid Misy’al diterima di kalangan atas Rusia. Terbukti ia mendapatkan perhatian yang begitu luas dari kalangan media. Apapun yang terjadi atau yang dikatakan Khalid Misy’al dalam kunjunganya ini selalu mendapatkan perhatian media dan menjadi headline berita.
Ia menambahkan sepertinya Misy’al memahami bila Moskow tidak bisa bergerak kalau tidak disokong Hamas. Dengan demikian Hamas akan mengambil peranan yang cukup besar dalam menyelesaikan masalah yang merundung Timteng.
Peran Moskow dalam hal ini tidak terbatas sebagai pemain sejarah dalam perpolitikan dunia tetapi juga ikut terjun dalam mencari solusi. Para pengamat berkeyakinan di masa yang akan datang Moskow akan menjadi mitra Timteng. Sebagaimana Rusia memandang Hamas adalah gerakan pembebasan nasional yang berbeda sikapnya dengan anggota Tim Kwartet yang tentu berseberangan dengan kepentingan Zionis.
Kunjungan Misy’al ke Rusia menarik perhatian sejumlah pengamat termasuk para pendukung maupun penentang Kremlin terkait keputusan Rusia yang mengundang Hamas sebagai kelompok yang berjuang mempertahankan rakyatnya.
Dalam kaitan ini harian Independent berhaluan kanan Rusia yang menentang Kremlin mengkonsentrasikan perhatiannya untuk mem-blow up kunjungan Hamas ini atas dasar kesepakatan dua belah pihak untuk terus melakukan dialog bilateral dalam rangka mendekatkan pandangan kedua belah pihak. Sebagaimana diungkapkan Ketia Partai Komunis Rusia Gennady Zyuganov yang mendukung pendekatan kepemimpinan Rusia untuk melanjutkan pertemuan dan dialog dengan gerakan “Hamas” . (asy)