Oleh: Wolfgang Penc Direktur Pusat Studi Anti-Semit di Berlin
5 persen warga Jerman memiliki perasaan dendam terhadap Yahudi dan itu mereka ungkap terang-terangan dengan mendukung musuh-musuh
Keberadaan Pusat Studi Anti-Semit sempat membuat resah salah satu remaja dewasa di Jerman. Beberapa saat lalu ia mengirim tiga pucuk
Lembaga ini bersifat akademisi bukan politik termasuk membahas Holocaust hingga kebencian Yahudi saat ini kepada kaum muslimin.
Remaja itu mengatakan dalam suratnya “Anti-semit mencakup seluruh jenis kebencian terhadap Yahudi tanpa dibatasi batas waktu dan tempat sejak sejarah klasik hingga modern adri Martin Leuter bapak protestan hingga Ahmadinejad.
Orang bijak mengatakan anti-semit adalah struktur pemikiran yang ada dalam semua masyarakat. Mereka ingin mengeluarkan yahudi dari masyarakat itu. Mereka yakin yahudi berdosa di antara operasi Cast Lade yang membantai warga Palestina di Jalur
Sejarah saat ini tidak berpihak kepada
Tak perlu basa-basi sekitar 5 persen warga Jermah selalu merasa dendam terhadap Yahudi dan itu mereka ungkap terang-terangan dengan mendukung musuh-musuh
Krisis demokrasi dan kesadaran politik lebih membuat Jerman terpukul dibanding krisis ekonomi. Realitas bahwa ekstrim kanan mampu membuat peristiwa gempar namun itu tidak akan mempengaruhi tindakan politik adalah bukti bahwa Jerman bukan negara demokrasi yang nyaman.
Problem yang dihadapi Jerman sejak lama adalah diskriminasi social terhadap pemuda muslim pendatang. Ini adalah kesalahan mutlak sebab mereka tidak diterima dan tidak diberi harapan oleh masyarakat. (bn-bsyr)