Dalam wawancara khusus dengan Infopalestina hari ini Kamis (28/1) Rasyq menegaskan sebagian besar pemimpin Arab bisa memahami sikap Hamas terutama soal rekonsiliasi mendukung upaya Mesir untuk mencairkan suasana internal Palestina. Bahkan sebagian pihak sudah bertindak secara riil dan Hamas menunggu hasil positif dari tindakan itu.
Rasyq menyampaikan gerakannya akan menggelar kunjungan ke
Rekonsiliasi Palestina
Soal rekonsiliasi Palestina Rasyq menegaskan tidak ada hal baru dalam rekonsiliasi. Apalagi di tengah arogansi sikap Mesir yang enggan mempelajari kembali draftnya dengan cacatan yang diajukan Hamas. Ia menegaskan bahwa ada tekanan Mesir terhadap gerakan Hamas di dalam dan luar negeri agar mengubah sikapnya. “Pihak Mesir mengutus delegasi untuk bertemu dengan Dr. Aziz Duwaik ketua parlemen Palestina dan mengatakan “Wahai Dr. situasi kalian buruk dan akan tambah buruk bila tidak menandatangani draft rekonsiliasi” kata delegasi Mesir kepada Duwaik” tegas Rasyq.
Rasyq menegaskan sikap Hamas sudah tetap dalam menyikapi draft rekonsiliasi Mesir. Sebab catatan Hamas harus diperhatikan karena draft itu mengubah esensi sebagai masalah terutama soal komisi pemilu mahkamah pemilu PLO dan aparat keamanan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Perundingan dan Dilema Sikap Abbas
Soal perundingan damai yang akan digelar lagi Rasyq menegaskan
Karenanya Abu Mazen (Mahmud Abbas) dalam kondisi dilematis. Syarat yang diajukannya agar permukiman dihentikan menjadikannya dalam kondisi dilematis. Sebab ia mengira Obama konsisten dengan sikapnya ternyata tidak.
Rasyq menegaskan jalan perundingan sudah tertutup dan penghentian permukiman tidak akan terwujud oleh siapapun Abu Mazen atau Obama sekalipun.
Perjanjian Pertukaran Tawanan
Soal perjanjian pertukaran tawanan dengan Israel Rasyq menegaskan bahwa kesepakatan yang sudah ada antara Hamas dengan mediator Jerman setelah perundingan panjang adalah sebagai berikut: dari 450 tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan 270 di antaranya harus yang divonis “penjara seumur hidup” dan tahanan Tepi Barat harus diasingkan ke Gaza sebanyak antara 80 hingga 86 tahanan. “
Rasyq menambahkan “Ini yang kami sampaikan kepada mediator Jerman yang kemudian disampaikan kepada elit
Rasyq menegaskan dengan sikap ini
Berikut petikan wawancaranya:
*
Rasyq menegaskan jalan perundingan sudah tertutup.
Karenanya Abu Mazen (Mahmud Abbas) dalam kondisi dilematis. Syarat yang diajukannya agar permukiman dihentikan menjadikannya dalam kondisi dilematis. Sebab ia mengira Obama konsisten dengan sikapnya ternyata tidak.
Rasyq menegaskan jalan perundingan sudah tertutup dan penghentian permukiman tidak akan terwujud oleh siapapun Abu Mazen atau Obama sekalipun.
Kondisi politik Abu Mazen secara umum dan timnya serba sulit. Mereka mengakui bahwa selama 18 tahun berunding mereka sampai pada titik nol. Saya bilang “18 tahun lagi kalian akan sampai pada titik yang lebih besar”.
*Apa yang baru dalam rekonsiliasi Palestina? Adakah prakarsa yang bisa diharapkan?
** Soal rekonsiliasi Palestina Rasyq menegaskan tidak ada hal baru dalam rekonsiliasi. Apalagi di tengah arogansi sikap Mesir yang enggan mempelajari kembali draftnya dengan cacatan yang diajukan Hamas. Ia menegaskan bahwa ada tekanan Mesir terhadap gerakan Hamas di dalam dan luar negeri agar mengubah sikapnya. “Pihak Mesir mengutus delegasi untuk bertemu dengan Dr. Aziz Duwaik ketua parlemen Palestina dan mengatakan “Wahai Dr. situasi kalian buruk dan akan tambah buruk bila tidak menandatangani draft rekonsiliasi” kata delegasi Mesir kepada Duwaik” tegas Rasyq.
Dalam lawatan kunjungan kami terakhir ke negara-negara Arab kami berusaha menggulirkan proses rekonsiliasi dan mereka menyerukan kepada kami menciptakan peran Arab mendukung peran Mesir sebagai mediator.
*Soal draft rekonsiliasi Mesir apakah ada perubahan mendasar di dalamnya?
** Ya ada perubahan mendasar.
Setelah perundingan dan dialog panjang antara faksi-faksi semuanya sepakat membentuk dua komisi dan peran Abu Mazen hanya mengeluarkan keputusan.
Ternyata dalam draft Mesir disebutkan disana Abu Mazen meminta konsultasi memilih dan memutuskan.
Contoh kedua soal PLO sudah disepakati untuk membentuk komite sementara yang dibentuk dari faksi-faksi Palestina yang menjalankan kerja PLO hingga ada restrukturisasi PLO.
Di akhir kesepakatan terjadi notulensi konsep akhir bahwa komite itu tidak bisa dibatalkan namun konsep itu dibuang dalam draft Mesir.
Contoh ketiga masalah badan keamanan di Tepi Barat dan Jalur
*Bisa dijelaskan lawatan kunjungan delegasi Hamas ke sejumlah negara Arab?
** Lawatan kunjungan luar negeri Hamas ke sejumlah negara Arab dan Islam bertujuan menyampaikan sikap Hamas dalam banyak hal. Juga membantah kesalah pahaman sejumlah pihak terhadap sikap Hamas terhadap draft rekonsiliasi yang diajukan Mesir. Disamping itu kunjungan juga untuk mendorong terbebasnya Jalur
Sebanarnya sebagian besar pemimpin Arab bisa memahami sikap Hamas terutama soal rekonsiliasi mendukung upaya Mesir untuk mencairkan suasana internal Palestina. Bahkan sebagian pihak sudah bertindak secara riil dan Hamas menunggu hasil positif dari tindakan itu. Bahkan ada sebagian inisiatif Arab sudah dilakukan meski belum ada hasil.
*Apakah ada kunjungan baru?
**Dalam waktu dekat kami akan berkunjung ke
*Sampai dimana soal pertukaran tawanan?
** Soal perjanjian pertukaran tawanan dengan Israel Rasyq menegaskan bahwa kesepakatan yang sudah ada antara Hamas dengan mediator Jerman setelah perundingan panjang adalah sebagai berikut: dari 450 tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan 270 di antaranya harus yang divonis “penjara seumur hidup” dan tahanan Tepi Barat harus diasingkan ke Gaza sebanyak antara 80 hingga 86 tahanan.
Kedua termasuk yang dibebaskan adalah Ahlam Tamimi dan Fayizah Sa’di dimana
Ini yang kami sampaikan kepada mediator Jerman yang kemudian disampaikan kepada elit
Dengan sikap ini