Infopalestina: Melalui “Survei Sosial Ekonomi Orang-orang Palestina di Israel” yang dilakukan oleh Rikaz – Bank Informasi di Organisasi Galilea – dan didasarkan pada sampel representative mencapai 3.250 keluarga Palestina di Jalur Hijau ditemukan bahwa 322% dari rumah tangga Palestina menderita masalah kebisingan di sekitar huniannya 187% menunjukkan bahwa mereka sering terpapar kebisingan di samping 135% rumah tangga melaporkan bahwa mereka kadang-kadang mengalami kebisingan.
Berdasarkan data masalah paparan kebisingan ini semakin buruk di wilayah tengah di mana 353% dari keluarga sering (atau kadang-kadang) terkena masalah ini.
Menurut data menunjukkan bahwa sumber utama kebisingan adalah lalu lintas di mana sebanyak 699% rumah tangga menderita kebisingan lalu lintas.
Sementara di Selatan 217% kebisingan dari pesawat di mana terdapat bandara militer. Sedang kebisingan akibat lalu lintas dengan proporsi 374% di selatan. Hal itu disebabkan oleh jauhnya komunitas penduduk dari jalan-jalan dan / atau sedikitnya kendaraan.
Data menunjukkan bahwa debu merupakan masalah lingkungan dengan persentase tinggi bagi keluarga Palestina di Israel. sebanyak 288% dari mereka melaporkan bahwa mereka terpapar masalah debu.
Masalah ini muncul di wilayah tengah dan selatan. Sebanyak 339% keluarga dari wilayah tengah dan 440% keluarga dari wilayah melaporkan mereka sering atau kadang-kadang terpapar masalah debu.
Sebanyak 698% rumah tangga melaporkan bahwa jalan-jalan yang tidak diaspal sebagai sumber utama masalah debu. Demikian juga keberadaan tambang juga sebagai sumber masalah debu yang dialami oleh 92% rumah tangga di daerah selatan dan 15% rumah tangga di daerah utara.
Data menunjukkan bahwa 281% dari keluarga Palestina yang menyatakan bahwa mereka terkena masalah bau di sekitar tempat tinggal mereka menganggap air limbah sebagai sebagai sumber utama munculnya bau. Sementara 231% diakibatkan oleh timbunan sampah.
Sedangkan 241% rumah tangga telah melaporkan bahwa limbah pertanian merupakan sumber utama bau. Hal yang patut mendapatkan perhatian adalah bahwa 111% dari rumah tangga menderita akibat kegiatan industri sebagai sumber bau yang tidak menyenangkan.
Terutama di wilayah selatan. Sebanyak 353% dari keluarga menyatakan mereka terpapar masalah bau yang dihasilkan dari kegiatan industri di sekitar tempat tinggal mereka.
Data statistik menunjukkan bahwa pembakaran limbah merupakan sumber penderitaan dan masalah lingkungan bagi warga Palestina di wilayah 1948. Sebanyak 116% dari rumah tangga Palestina melaporan mereka selalu atau kadang-kadang terpapar masalah asap di sekitar tempat tinggal mereka (200% di wilayah selatan) termasuk 392% di antaranya melaporkan bahwa sumber asap adalah pembakaran sampah.
Proporsi ini mencapai 519% dari rumah tangga di wilayah selatan yang ternyata menderita lebih parah dari masalah lainnya beru[a pembakaran sampah dan masalah lingkungan lainnya.
Terlebih pengumpulan sampah di desa-desa tak dikenal di
Mengenai masalah munculnya bau lingkungan bau yang tidak menyenangkan di siang hari data menunjukkan bahwa terpaparnya keluarga-keluarga Palestina dari berbagai masalah lingkungan tidak selalu terbatas pada waktu tertentu saja.
Di mana sebanyak 576% dari rumah tangga Palestina yang terpapar kebisingan 637% rumah tangga yang terpapar bau 706% yang terpapar masalah debu dan 637% rumah tangga yang terpapar masalah asap menyatakan tidak ada waktu khusus timbulnya bahaya lingkungan ini.
Shautul Hak wal Huriyah 25/1/2010 (asw)