Thu 8-May-2025

Lieberman Bawa Israel Menuju Isolasi Politik Demi Tujuan Eksternal dan Internal

Selasa 26-Januari-2010

Infopalestina: Menurut informasi dan bocoran Israel bahwa pemimpin partai (Israel Rumah Kami) yang juga Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman dialah yang telah mengeluarkan instruksi langsung ke wakil Menlu Danny Ayalon untuk melaksanaan proses pemanggilan terhadap duta besar Turki dan menyiapkan proses pelaksanaan skenario dalam bentuk begitu memalukan dubes Turki.

Latar belakang dan insentif skenario ini mengandung sejumlah unsure yang terkait dengan lingkungan politik internasl Israel dan ekternal. Hal itu bisa disebutkan sebagai berikut:

Konflik internal Israel. Menteri Luar Negeri Israel berusaha Avigdor Lieberman berusaha untuk membahayakan posisi Menteri Perang Israel Ehud Barak pemimpin Partai Buruh. Saat itu Jenderal Ehud Barak sedang berkunjung ke ibukota Turki Ankara dalam upaya untuk memperbaiki dan menormalkan hubungan diplomatik Turki – Israel.

Prestasi seperti itu akan meningkatkan posisi Ehud Barak dan Partai Buruh dalam koalisi dan di tengah-tengah opini publik Israel. Maka Lieberman merancang skenario untuk mempermalukan duta besar Turki demi melaksanakan skenario yang lain yaitu suatu skenario untuk mempermalukan Jenderal Barak di Turki.

Selain itu informasi-informasi tersebut juga yang mengatakan bahwa Lieberman dan kelompok garis keras Israel sekarang ini berusaha merongrong upaya perdamaian yang akan dihidupkan kembali. Khususnya upaya mediasi Turki dalam perundingan Suriah – Israel dan upaya-upaya untuk menghidupkan kembali perundingan proses perdamaian Timur Tengah antara Israel dan Palestina.

Selain yang disebutkan di atas Lieberman berusaha untuk membuat ketua partai Likud saat ini yang juga Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dalam posisi sulit.

Dari satu sisi dia (Netanyahu) tidak akan bisa mencegah Kementerian Luar Negeri Israel untuk memprotes siaran televise Turki yang isinya mengkritik Israel.

Di sisi lain dia tidak akan bisa memikul tanggung jawab menghadapi dua hal yang sangat sulit yang paling ringan terasa pahit. Yaitu pilihan untuk mengambil tanggung jawab meminta maaf kepada Turki atau pilihan eskalasi dan memikul bertanggung jawab atas memburuknya hubungan dengan Turki.

Masih menurut sumber-sumber Israel Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman berusaha untuk mempersempit ruang manuver di depan pemimpin oposisi Tzipi Livni yang terus mengkritik kinerja pemerintah koalisi Likud – Kadima terhadap masalah Turki.

Saat ini Tzipi Livni tidak akan bisa meminta pemerintah Israel meminta maaf karena hal itu akan mendatangkan lebih banyak masalah dengan kelompok militan yang dipimpin oleh Jenderal Mofaz dalam partainya.

Pada saat yang sama Livni tidak akan bisa menuntut pemerintah Netanyahu untuk meningkatkan ketegangan dengan Turki karena hal itu akan bertentangan dengan orientasi pribadinya (Livni).

Televisi Israel 24/1/2010 (asw)

Tautan Pendek:

Copied