Mon 5-May-2025

Mantan Menkeu Palestina: Veto Israel – Amerika Halangi Rekonsiliasi Hamas Makin Populer di Tepi Bar

Selasa 19-Januari-2010

Ramallah – Infopalestina: Dr. Umar Abdur Razzaq mantan Menkeu Palestina dan aleg dari kubu Islam di parlemen Palestina menegaskan beberapa bulan belakangan diwarnai berbagai macam penyiksaan di penjara milisi Abbas di Tepi Barat. Padahal perinta resmi meminta dihentikan dan penyiksaan menurun drastis.

Dalam wawancaranya dengan Infopalestina kemarin lusa Sabtu (9/1) Abdur Razzaq mengatakan di tengah menurunnya kekerasaan fisik akibat tekanan internasional justru siksaan jenis lain berlanjut diikat semakin ditarik dikursi berdiri lama dilarang tidur tidak diberi selimut dan di tempat tidur dan disel di tempat gelap dan dingin tidak diberi layanan kesehatan.

Selain dilarang menikmati makanan dari keluarganya tahanan Palestina juga mengalami siksaan psikis berupa ancaman penangkapan keluarganya anak-anak dipecat dari jabatan disitsa harganya. Belakangan muncul penyiksaan jenis baru dipanggil berkali setiap hari agar ia tidak datang ke tempat kerja atau kuliah.

Pelanggaran paling kentara belakangan ini adalah pemecatan dari pegawai karena latar belakangan politik atau diragukan keberpihakannya. Selain itu adalah milisi Abbas melarang memberikan jabatan kepada seseorang karena tidak mendapatkan surat persetujuan dari badan keamanan. Paling bahaya adalah tekanan terhadap Jalur Gaza karena harus menerapkan kebijakan terakhir ini.

Pengekangan terhadap anggota parlemen Palestina sejak pemilu 2006 dimana Abbas ingin menggagalkan parlemen Palestina dan menginkari kehendak dan aspirasi rakyat Palestina.

“Kondisi memburuk sejak tahun 2007 berbagai aksi represif pengejaran pengawasan penangkapan anak-anak asisten pengawasan rumah dan kantor introgasi pengungjung dan warga yang mengurus izin atau memiliki keperluan hingga kepada tindakan represif fisik terhadap sebagian aleg dan penembakan”

Soal rekonsiliasi Palestina elit Palestina ini menegaskan yang menghalangi rekonsiliasi adalah veto Amerika dan Israel.

Berikut hasil wawancaranya:

Penyiksaan di Tepi Barat terus berlanjut

* Belakangan terjadi polemik soal berlanjutnya aksi penyiksaan di penjara-penjara Tepi Barat… apa sebenarnya yang terjadi?

** Pertama penangkapan politik penahanan ilegal pengejaran dan pemanggilan berlatar belakang politik berlanjut terus dan meningkat. Aksi ini berlawanan dengan undang-undang dan tidak bisa diterima.

Sebenarnya penyiksaan dengan berbagai macam bentuknya terutama penyiksaan fisik dipukul dengan laras senapan setrum penarikan kaki dan tangan digantung dengan kaki di atas yang sering menelan korban jiwa adalah cara yang disengaja oleh semua badan keamanan. Itu sudah dibuktikan oleh lembaga HAM regional dan internasional dan media massa di barat.

Karena geger media akibat laporan lembaga di atas terutama di Inggris karena Menlunya di sana dimintai pertanggungjawaban karena mendukung penyiksaan juga karena intervensi tokoh penting seperti mantan presiden Amerika Jimmi Charter dan pendeta Dazmon Tutu dan lain-lain akhirnya Otoritas Palestina di Ramallah terpaksa mengeluarkan intruksi larangan penyiksaan akhir September lalu.

Berdasarkan laporan benar memang terjadi penurunan penyiksaan secara tajam dalam bidang fisik sejak Oktober lalu.

Namun siksaan jenis lain berlanjut diikat semakin ditarik dikursi berdiri lama dilarang tidur tidak diberi selimut dan di tempat tidur dan disel di tempat gelap dan dingin tidak diberi layanan kesehatan.

Selain dilarang menikmati makanan dari keluarganya tahanan Palestina juga mengalami siksaan psikis berupa ancaman penangkapan keluarganya anak-anak dipecat dari jabatan disitsa harganya. Belakangan muncul penyiksaan jenis baru dipanggil berkali setiap hari agar ia tidak datang ke tempat kerja atau kuliah.

Di sisi lain sejumlah kasus tercatat sejak Oktober lalu penyiksaan keras terhadap fisik mereka mereka ditangani oleh lembaga HAM.

Penggeledahan milisi Abbas halangi kerja sosial dan HAM

*Lembaga HAM tidak begitu kelemahan dalam mengungkap pelanggaran-pelanggaran aparat keamanan Abbas di Tepi Barat. Banyak simpang siur jumlah tahanan politik Hamas. Berapa data yang Anda himpun sebenarnya?

** Saya kira kekurangan sebagian lembaga HAM dalam sejumlah kasus itu bukan disengaja. Tapi karena kondisi ketertekanan pengekangan yang terjadi di Tepi Barat akibat operasi penggeledahan milisi Abbas yang tidak lagi menghargai hukum dan lembaga HAM atau bahkan pengadilan.

Harus diakui kinerja lembaga HAM terus membaik meski kami juga mencatat sejumlah kekurangan dan kesalahan dalam laporan mereka dan catatan serta keberatan kami mereka terima.

Soal simpang siur jumlah tapol Hamas itu bisa terjadi karena dua hal banyaknya tapol yang ditangkap dan dibebaskan dan tidak adanya informasi valid dari pihak resmi setiap hari ada penangkapan baru dan pembebasan. Banyak juga mereka yang dipanggil kemudian ditahan. Kedua tidak adanya kader yang mau bekerja di biro perwakilan rakyat tidak ada lembaga yang menggantikan lembaga yang ditutup pengusiran keamanan terhadap mereka yang mendekat ke rumah atau biro perwakilan mereka.

Pelanggaran paling kentara

*Apa pelanggaran paling berat belakangan ini?

** Penahanan terhadap ratusan kader karena alasan melarang acara Harlah Hamas selama berhari-hari hingga Harlah berlangsung. Disamping itu juga ada pemecatan kepegawaian karena latar belakang politik atau diragukan dukungan politiknya masih terus berlangsung. Selain itu. Selain itu adalah milisi Abbas melarang memberikan jabatan kepada seseorang karena tidak mendapatkan surat persetujuan dari badan keamanan. Paling bahaya adalah tekanan terhadap Jalur Gaza karena harus menerapkan kebijakan terakhir ini. sayangnya sebagian lembaga di Jalur Gaza menuruti tekanan ini.

Di sisi lain milisi Abbas menempuh cara-cara seperti tidak memberikan peluang kepada pelajar mahasiswa dan pegawai untuk dilibatkan pada sektor khusus dan kasus ini semakin meningkat. Ini dilakukan sebagai bentuk sanksi kepada kader dan pendukung Hamas tanpa dicokok namun mereka juga tidak bisa mengakses ke lembaga HAM atau lembaga pengadilan.

Pengekangan terhadap aleg

*Ada aksi pengekangan terhadap aleg belakangan ini apakah itu masih berlangsung?

** Aksi pengekangan terhadap aleg Palestina terjadi sejak hasil pemilu 2006 diumumkan. Pengekangan ini dalam rangkaian politik umum yang bertujuan menggagalkan dewan parlemen Palestina dan menghindar dari aspirasi bangsa Palestina dan pilihan bebas mereka.

Kondisi semakin klimaks sejak pertengahan 2007. Berbagai kekerasan dan pengejaran serta pengawasan hingga penangkapan terhadap aleg dan asisten mereka bahkan rumah dan kantor mereka diawasi para pengunjung dan warga berkepentingan dengan aleg diintrogasi. Lebih keras lagi terjadi kekerasan terhadap aleg hingga penembakan terhadap mereka tanpa ada sanksi hukum terhadap pelakunya. Tindakan ini masih berlanjut.

*Kenapa Anda tidak bekerjasama dengan organisasi HAM untuk menangangi pelanggaran-pelanggaran ini?

** Itu sudah kami lakukan secara inten dengan lembaga HAM.

Komisi rekonsiliasi

* Anda bagian dari anggota komisi rekonsiliasi peran seperti apa atau peran itu dibekukan?

** Peran kami dibekukan sejak 17 Juni 2009 karena Fatah menolak membebaskan tapon di Tepi Barat. Kami kemudian kami tawarkan program berjangka untuk menyelesaikan kasus penagkapan politik. Namun mereka menolak. Saat itulah kami di Tepi Barat membekukan kontak dengan mereka.

Hambatan rekonsiliasi

*Apa hambatan rekonsiliasi? Masih ada harapan?

**Terus terang yang menghalangi rekonsiliasi adalah veto Amerika dan Israel. Ini penghalang terbesar. Amerika dan Israel menyatakan resmi tidak tertarik rekonsiliasi dirampungkan. Tapi kenapa Fatah tandatangan piagama kesepakatan nasional meski ditentang Amerika (seperti penegasan Abu Mazen sendiri? Saya yakin mereka (Fatah) menandatangani karena mengetahui perubahan di sejumlah pasal kesepakatan sehingga tidak bisa diterapkan. Mereka juga yakin bahwa Hamas pasti menolak penandatangan jika ada perubahan di draft rekonsiliasi sehingga tapol tetap dikurung dan lembaga sosial mereka di Tepi Barat ditutup.

Dari sini penandantangan terhadap piagam Palestina di Mesir sebelum rekonsiliasi menjadika Fatah terbebas dari dilematis di depan bangsa dan rakyat. Perubahan draft kemudian menghalangi rekonsiliasi. Kepentingan Amerika dan Israel menjadi terwujud.

Koordinasi keamanan

*Pembantaian tiga kader di Nablus belakangan mengisyaratkan koordinasi keamanan dengan Israel. Apa misi Israel?

**Pertama peristiwa itu menujukkan tabiat Israel yang tidak pernah menghormati perjanjian konvensi dan piagam manapun.

Kedua peristiwa itu menunjukkan koordinasi keamanan antara aparat keamanan Palestina dan Israel secara umum. Israel ingin mengatakan bahwa mereka masih menguasai Tepi Barat. Di sisi lain aksi itu sebagai pembalasan dendam atas terbunuhnya warga pemukim yahudi saat itu.

Pemukiman Israel makin mengkhawatirkan

*Belakangan permukiman yahudi dan tindakan permusuhan warga pemukim yahudi makin marak di Tepi Barat. Kenapa? Apa penyebab lemahnya menghadapi mereka?

**Apa yang dilakukan Israel di Tepi Barat dan Al-Quds secara khusus adalah bagian dari strategi jangka panjang agar tercipta sebuah realitas yang harus diterima Palestina secara paksa. Sehingga tidak ada solusi nantinya kecuali yang sesuai keinginan Israel.

Dengan aksi semacam ini Israel ingin semakin yakin bahwa aparat keamanan Palestina akan menjaga warga pemukim yahudi ketika membakar tanaman pohon masjid mobil sipil rumah dan warga Palestina.

Jajak pendapat menyesatkan

*Sebagian jajak pendapat menegaskan belakangan bahwa Hamas menurun popularitasnya di Tepi Barat. Apakah benar atau hanya siasat intimidasi?

** Jajak pendapat di Tepi Barat banyak yang diragukan kredibilitasnya. Banyak penyebabnya. Di antaranya kehidupan bangsa Palestina di sana diawasi oleh polisi sehingga jajak pendapat tidak lagi bersih dan jujur.

Itu menjadi masalah besar bagi lembaga yang menggelar jajak pendapat. Kami sendiri yakin dengan dukungan rakyat Palestina. kami sudah buktikan kejujuran dan keikhalasan kami sebab kami berjuang bersama mereka dan merasakan penderitaan bersama. Sementara kelompok lain sudah terbukti pembelaannya terhadap Israel. Itu bisa dibaca dari hasil pemilihan di Universitas Berzeit di tahun 2009. sementara Univeritas An-Najah tidak berani menggelar pemilu.

Dewan Daerah

*Banyak pemecatan dan pembubaran di kalangan anggota dewan daerah di Tepi Barat dan dibentuk baru dengan anggita dari Fatah. Apa tanggapan Anda?

** Sebenarnya tidak semua dewan daerah dibubarkan dan dipecat anggota secara keseluruhan. Namun sebagian tindakan pembubaran itu dianggap pengadilan tidak sah.

Saya tidak yakin pemerintah illegal di Ramallah serius menggelar pemilu lokal dan saya juga tidak yakin kondisi di Tepi Barat siap menggelar pemilu bersih dan bebas. (bn-bsyr)

Tautan Pendek:

Copied