Thu 8-May-2025

Abu Al-Ghait dan Hak Israel Dalam Membangun Tembok Elektrik

Rabu 13-Januari-2010

Gaza/Kairo – Infopalestina: Pernyataan menteri luar negeri Mesir Ahmad Abu Al-Ghait tentang pembangunan tembok pemisah antara wilayah Palestina jajahan dengan Mesir menimbulkan rasa heran sejumlah pejabat dan rakyat Mesir. Karena pernyataan itu sama dengan tindakan membiarkan terhadap Palestina menurut banyak pendapat orang.

Merespon sikap Mesir dalam hal ini Abu Al-Ghait mengatakan tindakan Zionis yang akan membangun tembok elektrik di perbatasan Israel-Mesir merupakan urusan Israel Mesir tidak ada sangkut pautnya sedikitpun.

Menurutnya tembok pemisah itu dibangun di atas tanah Israel. Maka tidak ada kaitanya pembangunan tembok ini dengan Mesir. Siapapun yang mengait-ngaitkan masalah ini kepada Mesir berarti ia sedang bermimpi. Abu Al-Ghait menepis kemungkinan Israel membangun tembok tersebut di saat-saat ini bertujuan membuat Mesir dilema. Ia mengatakan “Masalah ini tidak menyebabkan kita dilematis. Israel membangun tembok tersebut di tanahnya sendiri. Kami tidak berkepentingan sedikitpun.”

Rencana Segitiga untuk Perketat Blokade

Sebelumnya sejumlah media Zionis baik elektronik maupun cetak memberitakan tentang rencana rancangan segitiga antara Mesir Ramallah dan Entitas Zionis. target dari rancangan ini adalah untuk memperketat blokade yang saat ini diterapkan terhadap Gaza yang kuasai gerakan Hamas. Dengan kemungkinan adanya gelombang serangan baru Zionis ke wilayah tersebut. Pada saat yang sama pemerintah Ramallah berupaya memanfaatkan opini dunia untuk memulai kembali perundingan damai dengan Zionis.

Di sisi lain harian Haaretz menyebutkan tentang persetujuan perdana menteri Zionis Benjamin Netanyahu untuk membangun sabuk pengaman di perbatasan sebelah selatan Israel seperti Eilat yang berhubungan langsung dengan Mesir dan Jalur Gaza. Adapun dana pembuatanya akan menghabiskan 15 milyar shekel. Tujuan pembangunan ini sebagaimana disebutkan harian tersebut adalah untuk mencegah masuknya para penyusup secara illegal ke wilayah Israel. Pembangunannya akan memakan waktu minimal dua tahun.

Saya sangat malu dengan pernyataan Abu Al-Ghait

Di pihak lain seorang warga Mesir Ismael menyebutkan “Saya sangat malu dengan pernyataan Abu Al-Ghait. Pernyataan tersebut membuat citra kami sebagai bangsa Mesir jadi terpuruk. Ia menambahkan pernyataan ini memberikan legalitas bagi Israel untuk tetap bercokol di wilayah Palestina. Dengang kata-katanya “tanah tersebut milik Israel”. Ia mengatakan “Tembok tersebut dibangun di atas tanah Israel”. Pernyataan ini sangat disesalkan bagi kami sebagai bangsa Mesir. Kami menyerukan Abu Al-Ghait untuk mencabut pernyataanya.secepatnya”.

Pernyataan Abu Al-Ghait tidak bisa diterima harusnya Abu Al-Ghait mengecam pembangunan tembok tersebut dan menganulir semua kesalahannya dengan membuat tembok baja.

Apa makna dari ucapan Abu Al-Ghait?

Adapun warga Palestina Rami Ramadhan berbicara pada koresponden Infopalestina“Saya mempertanyakan pernyataan Abu Al-Ghait apakah perbatasan Palestina-Mesir kini menjadi masalah dalam negeri Israel?. Ini pernyataan aneh dan membingungkan dan sangat aib bagi seorang menteri Mesir ungkap Ramadhan

Menurutnya pernyataan tersebut mendorong saya untuk mengajukan satu pertanyaan kepadanya dan saya ingin dia menjawabnya. “Apa makna kedaulatan bagi Abu Al-Ghait ?

Dua tembok satu tujuan

Adapun warga Palestina lainnya Abdurrahman Athaallah menanggapi pernyataan Abu Al-Ghait dengan mengatakan kalaupun kita menganggap pernyataan Abu Al-Ghait tersebut sebagai sebuah kebenaran namun tujuan dari dua tembok ini (tembok elektrik Israel dan tembok baja Mesir) adalah sama. Yaitu meningkatkan penderitaan rakyat Palestina di bawah blockade dan tembok raksasa. Dengan demikian Mesir telah melepaskan kewajibanya terhadap warga Gaza dan Palestina. Abu Al-Ghait telah memisahkan hubungan ras dan agama antara bangsa Mesir dan bangsa Palestina.

Ikhwanul Muslimin Politik Luar Negeri Mesir

Jama’ah Ikhwanul Muslimin (IM) mengkritik sikap pemerintahnyaa terhadap tembok elektrik Zionis. Demikian juga dengan tembok baja di perbatasan Gaza-Mesir.

IM mengungkapkan hal tersebut dalam puluhan tanggapan penjelasan makalah dan lainya di sejumlah situsnya. Ia mengungkapkan penyesalan yang mendalam atas politik luar negeri Mesir. Apa yang dilakukan pemerintah Mesir saat ini memperburuk citra rakyat Mesir dari sisi politik. IM menegaskan sikap gerakanya bertentangan dengan pemerintah Mesir dalam sejumlah masal terutama masalah Jalur Gaza yang diungkapnya menlu Mesir Abu Al-Ghait. (asy)

Tautan Pendek:

Copied