Gaza – Infopalestina: 22 Tahun sudah usia Intifadhah I. Ketika rakyat Palestina melempari penjajah Israel 22 tahun lalu ia bukanlah kejadian biasa. Namun ia kejadian revolusi rakyat yang disusul dengan sejumlah perubahan mendasar di dunia timur Islam.
22 tahun memperingati Intifahah I rakyat Palestina masih berpegang teguh dengan prinsip-prinsip dan haknya. Dari hari ke hari mereka tegaskan bahwa Barat dan Israel tidak akan pernah bisa merampas tanah air Palestina karena ia adalah satu wilayah yang tidak boleh dibagi.
Awal mula Intiffahdh I
Intifadhah Masjid atau Intifadah I dimulai sejak Desember 1967 dan reda tahun 1991 dan berhenti menyeluruh setelah penandatangan Oslo antara Israel dan PLO tahun 1993.
Istilah Intifadhah pertama kali digunakan untuk menggambarkan revolusi Palestina dalam pernyataan pertama Hamas yang disebarkan pertama kali di Gaza pada 11 Desember 1987 yang terwujud dalam unjuk rasa besar. “Intifadhah rakyat kami di wilayah jajahan sebagai bentuk penolakan terhadap semua bentuk penjajahan dan tekanan dan untuk menyadarkan nurani tim perunding Palestina yang tidak berdaya di tengah konspirasi internasional” tegas pernyataan Hamas.
Setelah istilah Intifadhah masuk ke dalam dunia media Arab dan asing dan akademis bahkan di kalangan Israel.
4 syuhada di Jabalia
8 Desember 1987 mobil militer Israel disetir oleh warga Israel dari Asdod menabrak secara sengaja mobil yang ditumpangi pekerja Palestina di Jabalia dihentikan di SPBU. Akibatnya 4 pekerja Palestina itu meninggal dunia dan lainnya luka-luka.
Israel menganggap itu kecelakaan biasa. Namun Palestina menganggap itu disengaja Israel.
Sehari setelahnya warga yang mengantar jenazah korban melempari pos militer Israel di Jabalia. Pasukan Israel membalas tembakan. Terjadi baku tembak. Pasukan Israel meminta bala bantuan. Inilah bara api pertama Intifadhah.
Setelah itu muncul penyebab-penyabab lainnya. Jika terbunuhnya empat warga Palestina menjadi pemicu Intifadhah maka ada penyebab yang dalam kenapa Israel tidak bisa diterima. Rakyat Palestina tidak akan pernah menerima apa yang terjadi setalah kejadian perang 48 dari pengusiran paksa kekerasan penghinaan sebagaimana semua bangsa di dunia tidak akan rela hidup di bawah penjajahan bangsa lain.
Intifadhah I adalah bukti kegagalan elit Israel menghadapi gejolak revolusi bangsa Palestina. dimana pasukan Israel di pos Jabalia meminta bantuan pasukan yang sebelumnya meremehkan kekuatan rakyat. Setelah bala bantuan dikerahkan justru kondisi tidak semakin tenang. Unjuk rasa rakyat semakin besar. Pelajar Universitas Islam diGaza turun ke jalan mengajak warga melakukan aksi unjuk rasa dan pelemparan batu terjadap Israel.
Yishak Rabbin pada saat itu sepulang dari Amerika mengatakan “Hukum akan diterapkan tangan dan kaki kita atau mereka akan patah”
Pada Februari tahun berikutnya ketika video pasukan Israel memukuli warga Palestina tersebar di seluruh dunia simpati warga dunia mengalir kepada Palestina. Intifadhah semakin besar dan Israel akhirnya meminta bantuan kepada pasukan penjaga perbatasan untuk memadamkan revolusi.
Media masa selebaran
Media masa yang digunakan kelompok Intifadhah pada saat itu adalah selebaran yang dibagikan kepada seluruh elemen masyarakat. Sebab Israel membatasi gerak. Disamping itu tulisan di atas kanvas tembok juga menjadi media efektif.
Hak Prinsip dan tuntutan nasionalisme Palestina
Melalui Intifaadhah batu bangsa Palestina ingin mewujudkan sejumlah tujuan mendirikan negara Palestina merdeka dengan ibukota Al-Quds menentukan nasib mereka membekukan permukiman Israel kembalinya pengungsi Palestina tanpa syarat menguatkan ekonomi Palestina untuk memulai melepaskan diri dari ekonomi Israel membebaskan tahanan Palestina dan Arab dari penjarais menghentikan pengadilan militer rekaan dan penangkapan serta pengasingan warga Palestina menghentikan pajak kepada warga Palestina oleh Israel.
Lahirnya Hamas
Perkembangan-perkembangan di atas mengharuskan Hamas lahir sebagai kekuatan yang membawa cita-cita bangsa warga dalam menghadapi proyek Israel. Akhir tahun 1987 Hamas lahir dengan proyek Islam baru dalam menghadapi proyek Israel. Sejak saat itu gerakan ini menjadi duri dalam tenggorokan Israel karena kegigihan dalam mempertahankan hak Palestina dan menolak segala bentuk konsensi hak-hak bangsa.
Sejak resmi dibentuk elit-elit Israel sering menyampaikan keresahannya terhadap Hamas sebab gerakan ini diyakini akan menggagalkan mimpi Israel. Elit-elit Hamas pun selalu diincar oleh keamanan dan intelijen Israel. sejak saat itu elit dan kader-kader Hamas mendapatkan aksi penangkapan dari Israel. yang terbesar adalah pada Mei 1989 termasuk terhadap Syekhul Mujajid Ahmad Yasin.
Cita-cita kemerdekaan
Hingga kini melalui nasyid dan nyanyiannya rakyat Palestina melantunkan nyanyian harga diri dan kemuliaan. Nyanyian bermakna ketegaran menantang Israel yang masuk terus menanam pembunuhan di seluruh wilayah Palestina nyanyian kemerdekaan dan kebebasan dari penjajahan Israel yang sangat dibenci. (bn-bsyr)