Mon 5-May-2025

Ketua Parlemen Palestina: Saya Siap Gantikan Posisi Abbas

Kamis 12-November-2009

Gaza – Infopalestina: Dr. Aziz Duweik Ketua Parlemen Palestina menyatakan bahwa penangkapan pengekangan dan pengejaran yang dilakukan oleh milisi Abbas di Tepi Barat membuat kompleks persoalan Palestina dan menjadi batu penghalang tercapainya rekonsiliasi dan diakhirinya perpecahan. Dia mengatakan “Daripada otoritas Ramallah terus melakukan penangkapan lebih baik menyiapkan panggung Palestina untuk merealisasikan rekonsiliasi Palestina seperti yang diciptakan pada tahun 2006.”

Duweik mengatakan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan koresponen Infopalestina Rabu malam (11/11). Ia mengatakan “Situasi di Tepi Barat memprihatinkan dan sangat mengganggu dan tidak memuaskan dikarenakan banyaknya penangkapan terhadap sejumlah kader Hamas. Saya tidak tahu sampai kapan situasi sulit ini terus berlanjut.”

Mengenai seruan Abbas untuk melaksanakan pemilu Ketua Parlemen Palestina ini menegaskan bahwa pemilu Palestina tidak dapat dilaksanakan sebelum tercapainya rekonsiliasi dan tersedianya suasana yang kondusif untuk itu. Dia menjelaskan bahwa faksi-faksi Palestina tidak menentang konsep pemilu. Bahkan benar-benar menyambut baik bila pemilu berlangsung demokratis dan transparan serta dilaksanakan oleh institusi yang bersih tidak memihak.

Ia melanjutkan “Pergerakan politik yang intensif dilakukan pada hari-hari ini oleh para pemimpin faksi Palestina adalah untuk mengatasi hambatan-hambatan antara Hamas dan Fatah.”

Ia meminta Mesir mempertimbangkan catatan yang disampaikan faksi-faksi Palestina terutama catatan Hamas harus dipertimbangkan secara serius. Karena Hamas adalah salah satu pihak yang menonjol besar penting dan aktif di arena Palestina. Dia mengungkapkan rasa optimisnya akan tercapainya persatuan Palestina dan rekonsiliasi serta diakhirinya perpecahan.

Mengenai kesiapannya untuk memikul tanggung jawab jika Abbas mengundurkan diri dan pelaksanaan pemilu ketua Parlemen Palestina ini menegaskan kesiapannya untuk mengambil alih posisi presiden. Ia mengatakan “Konstitusi dan undang-undang dasar Palestina sangat jelas secara eksplisit menetapkan bahwa dalam hal pengunduran diri atau kematian atau adanya hambatan pelaksanaan tugas dan wewenang presiden ketua Parlemen menggantikannya sampai diselenggarakan pemilu dalam waktu 60 hari. Saya menghormati hukum dan Undang-Undang Dasar Palestina saya komitmen untuk melaksanakan keduanya. Tidak seperti yang dikatakan sebagian pihak bahwa saya mencari-cari dan menunggu-nunggu kekuasaan. Kami katakan kepada mereka firman Allah ta’ala yang artinya ”Itulah negeri akhirat kami berikan kepada mereka yang tidak menginginkan kesombongan dan kerusakan (korupsi) di muka bumi.” (QS. Al-Qashash: 83).

Berikut wawancara selengkapnya:

Anda mengatakan kemungkinan penanda-tanganan atas inisiatif rekonsiliasi dari Mesir dilakukan di akhir bulan ini (November red.) maksudnya seperti apa?

Memang ada pergerakan politik secara intensif di hari-hari ini yang dilakukan oleh para petinggi faksi Palestina untuk bisa keluar dari hambatan dan rintangan. Seruan saya 10 hari sebelumnya sudah sangat jelas. Saya menyeru kepada semua pihak untuk menandatangani inisiatif (Mesir) itu dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari semua faksi khususnya masukan Hamas harus direspon dengan serius. Karena Hamas adalah salah satu pemain penting dalam kancah politik Palestina. Namun saya merasa bahwa mengembalikan kesatuan menghentikan perpecahan dan mewujudkan rekonsiliasi nasional adalah sangat dekat realisasinya. Hal ini akan berhasil dengan izin Allah ta’ala tentunya dan bangsa Palestina akan mendengar berita gembira ketika itu.

Yang penting Harmonis

Apakah ada sekarang ini kontak-kontak antara Hamas dan Mesir? Apakah ide atau catatan atas inisiatif Mesir bisa diterima? Lalu apa isinya ?

Tak disangka lagi saat ini kontak-kontak terus dilakukan pada level regional. Namun lebih penting dari kontak-kontak itu adalah kontak antar petinggi Palestina yang memiliki kepentingan untuk bisa leluar dari krisis yang tengah dihadapi oleh bangsa Palestina. Adapun soal catatan atas inisiatif Mesir jika poin-poinnya disetujui oleh semua faksi Palestina maka saya melihat tak ada alasan apapun bagi pihak Mesir untuk menolaknya. Dan saat itu mereka (Mesir red.) akan menerimanya.

Jabatan Kepala Otoritas Palestina (OP)

Dalam pernyataan Anda mengatakan siap untuk memimpin OP saat Abbas mundur dan siap menjalankan pemilu apa sebenarnya yang terjadi? Lalu apakah Anda yakin bahwa Abbas serius dalam pernyataan mundurnya itu?

Konstitusi dan undang-undang Palestina sangat jelas secara eksplisit menetapkan bahwa dalam hal pengunduran diri atau kematian atau adanya hambatan pelaksanaan tugas dan wewenang presiden ketua Parlemen menggantikannya sampai diselenggarakan pemilu dalam waktu 60 hari. Saya menghormati hukum dan Undang-Undang Dasar Palestina saya komitmen untuk melaksanakan keduanya. Tidak seperti yang dikatakan sebagian pihak bahwa saya mencari-cari dan menunggu-nunggu kekuasaan. Kami katakan kepada mereka firman Allah ta’ala yang artinya ”Itulah negeri akhirat kami berikan kepada mereka yang tidak menginginkan kesombongan dan kerusakan (korupsi) di muka bumi.” (QS. Al-Qashash: 83).

Pemilu Sangat Terkait dengan Rekonsiliasi

Namun nanti Abbas akan bertanya-tanya selama Anda setuju dengan pelaksanaan pemilu kenapa Anda tidak merespon seruan dan dekrit yang dikeluarkan Abbas dalam masalah ini? Dan apa perbedaan antara seruan (Duweik) ini dengan seruan (Abbas) itu?

Terkait dengan pemilu saya ingin tegaskan bahwa pihak-pihak Palestina tidak menolak tentang arti pemilu sebab perjalanan persoalan bangsa kita tergantung pada pemilu. Semua menyambut pemilu ini jika dilaksanakan secara demokratis dan bersih serta dipantau oleh lembaga-lembaga yang bersih pula. Ditambah kondisinya memungkinkan bagi perhelatan demokrasi itu sendiri. Akan tetapi soal pemilu ini sebenarnya terpisah dari apa yang kini dibahas yaitu soal rekonsiliasi dan soal pemilu adalah bagian dari rekonsiliasi. Ini yang sebenarnya dilakukan pelaksanaan pemilu berbarengan dengan rekonsiliasi.

Penangkapan di Tepi Barat

Hari-hari ini kita menyaksikan aksi-aksi penangkapan dan interogasi di Tepi Barat semakin meningkat apakah hal ini akan mempengaruhi pada tercapainya rekonsiliasi nasional?

Benar…. aksi-aksi penangkapan pengejaran dan penggeledahan memperkeruh persoalan bangsa Palestina. Ini rintangan yang menghadang bagi suksesnya rekonsiliasi dan mengakhiri perpecahan internal Palestina. Seharusnya kita siap-siap untuk melakukan rekonsiliasi seperti yang dulu kita lakukan dalam menyambut pemilu daripada meneruskan aksi-aksi penangkapan.

Rintangan Hadangi Kerja Ketua Parlemen

Setelah Anda bebas dan kembali menjadi Ketua Parlemen Palestina adakah perubahan yang terjadi? Kalau ada rintangan bisa disebutkan apa halangan dan rintangan tersebut?

Seharusnya pertanyaan ini diajukan kepada mereka yang melarang para anggota parlemen yang dipilih rakyat secara demokratis dan diakui kebersihannya oleh dunia internasional menunaikan tugasnya sebagai wakil rakyat (OP di Ramallah red.). Kondisinya sama seperti dulu anggota parlemen dilarang menjalankan semua aktivitasnya.

Peran Anggota Parlemen yang Sudah Bebas

Ada semacam kecaman dari pendukung Hamas di Tepi Barat kepada para anggota parlemen yang sudah bebas bahwa mereka tidak menjalankan perang yang memang ditunggu-tunggu dalam mengungkap kejahatan yang dilakukan kepada hak seorang warga baik itu mengenai penangkapan atau pemecatan semena-mena. Menurut Anda seperti apa?

Anggota-anggota parlemen yang sudah bebas dari penjara Zionis Israel kini masih menata dalam menggapai kebebasan ini. Namun mereka dikejutkan oleh kondisi sulit dan sangat berbeda dengan sebelumnya. Ada yang sengaja diusir dari kerjanya sebagai wakil rakyat namun mereka menentang dan terus bekerja sebagai wakil rakyat. Pengaduan dari warga terus berdatangan dari segala penjuru sehingga mereka sempat kuwalahan menghadapinya. Ada warga yang mengadukan pemecatang semena-mena yang lain mengadukan penangkapan dan yang lain-lainnya. Walaupun waktu yang diberikan kepada para wakil rakyat ini pendek namun mereka terus berusaha dengan mengerahkan segala upaya untuk meringankan beban warga Palestina tersebut. Seharusnya semua anggota parlemen Palestina menjalankan tugasnya menjadi wakil rakyat dari kantornya tidak di jalan-jalan dan tak punya tempat tinggal!

Kontak Hubungan dengan Parlemen Dunia

Apakah Anda melakukan kontak hubungan dengan parlemen-parlemen Arab dan Dunia untuk menjelaskan karaktek halangan yang Anda hadapi bahkan ini menjadi ancaman bagi Anda dan teman-teman Anda. Apakah Anda juga menyampaikan sebuah tanda tanya besar tentang pengalaman demokrasi yang kini berlangsung di dunia apa ada manfaatnya?

Kontak hubungan kami dengan teman-teman Arab dengan berbagai institusinya terus berlangsung. Beberapa pekan lalu kami sampaikan kepada Sekjen Liga Arab Amr Musa tentang masalah ini dan kemarin (Selasa 10/11) kami baru mendapatkan jawabannya. Kami juga punya kontak dengan parlemen-parlemen Arab dan Islam kami mengirim surat dan mereka menjawab kami. Kami melakukan kontak dengan mereka sesuai dengan kemampuan kami. Tidak itu saja kami juga mengontak parlemen-parlemen Eropa dalam rangka mengkampanyekan pembebasan sebagian anggota parlemen Palestina yang masih ditahan di penjara Zionis Israel.

Kondisi Tepi Barat Memprihatinkan

Di saat kampanye untuk memberangus gerakan Islam dan program perlawanan pejuang Palestina di Tepi Barat baik dari pihak penjajah Zionis maupun dari OP Ramallah apa penilaian Anda terhadap kondisi di Tepi Barat ini melalui kontak-kontak dengan masyarakat disana?

Secara umum kondisi di Tepi Barat tidak menyenangkan karena banyaknya penangkapan yang dialami oleh kader-kader Hamas. Kondisinya memang memprihatinkan sekali dan saya sendiri tidak tahu sampai kapan kondisi pahit berlangsung. Tapi saya sudah berjanji sejak awal saya bebas saya berusaha mengembalikan persatuan Palestina dan menghentikan perpecahan ini dengan izin Allah ta’ala sehingga kembali seperti semula sebelum adanya konflik internal. (Assiramani)

Tautan Pendek:

Copied