Tue 6-May-2025

Al-Quds Berubah Jadi Tangsi Militer Paska Serangan ke Al-Aqsha Kemarin (laporan)

Rabu 21-Oktober-2009

Paska serangan Zionis Ahad (27/9) pemerintah Israel menjadikan Al-Quds sebagai tangsi militer. Dimana setiap sudut kota Al-Quds dijaga ketat pasukan Zionis dan kepolisian Israel. Sehari setelah serangan kelompok radikal Zionis yang mendapat pengawalan ketat kepolisian Israel untuk memperingati hari “pengampunan” dan telah melukai puluhan warga Palestina satu diantaranya kekek berumur 70 tahun. Kepolisian Zionis mengumumkan keadaan darurat di kota Al-Quds untuk mengantisipasi terjadinya kembali intifadah Al-Aqsha. Intifadah kedua terjadi pada 22 September 2000 ketika Ariel Sharon perdana menteri Israel saat itu memasuki pelataran Masjid Al-Aqsha.

Sementara itu eskalasi serangan kelompok radikal Zionis terus meningkat terutama menjelang perayaan hari pengampunan bagi agama Yahudi. Kelompok radikal sengaja mengajak kalanan yahudi untuk memperingati hari tersebut di dalam Masjid Al-Aqsha yang disebut sebagai Jabal Haikal. Di sisi lain ratusan kaum muslimin Palestina berupaya menghalangi masuknya kelompok ini hingga terjadinya bentrokan fisik.

Beberapa puluh warga zionis dengan pengawalan ketat kepolisian Israel berupaya merangsek masuk pelataran Al-Aqsha yang dihadang kaum muslimin dengan melemparkan apa saja yang ada di tangan mereka. Seperti batu sepatu kaca dan lainya.

Sementara itu kepolisian Israel yang telah berjaga-jaga sejak pagi hari tadi mengerahkan pasukannya di pintu-pintu perlintasan dan pintu utama Masjid Al-Aqsha untuk menghadang bantuan lain dari kaum muslimin yang berada di sekitar masjid untuk masuk pelataran Al-Aqsha.

Namun keamanan Israel melakukan penjagaan ketat dan memeriksa semua orang yang melintasi gerbang Al-Aqsha. Semua orang yang umurnya dibawah 50 tahun dilarang masuk masjid.

Maarev (29/9) (asy)

Tautan Pendek:

Copied