Ramallah – Infopalestina: Di tengah-tengah permbicaraan tentang pembekuan atau penghentian perluasan “permukiman” Yahudi di Barat hari-hari ini fakta-fakta di lapangan menunjukkan percepatan penjarahan tanah Palestina yang tidak mendapatkan liputan media. Tanah rakyat ini berupa kawasan yang teletak di sebelah barat kota Salfit di mana penjajah Israel mendirikan di atas sebagian kawasan tersebut kawasan “Industri Volcano”. Nampaknya penjajah menginginkan semua tanah termasuk pohon-pohon dan batu kecuali manusianya. Buldoser-buldoserIsrael terus bekerja siang dan malam meratakan tanah dan bersiap-siap untuk membangun lebih banyak pabrik-pabrik di mana diperkirakan akan ditambah 25 pabrik baru. Demikian menurut laporan organisasi Israel “Peace Now”.
Industri Besar dengan Mengorbankan Palestina
Permukiman Yahudi “Ariel” di tengah-tengah Tepi Barat telah menerima izin dari pemerintah Israel untuk membangun 25 pabrik setelah pembekuan proyek-proyeknya selama setahun sebagaimana disebutkan pemerintah kota Israel melalui media Israel. Keputusan ini mendapatkan kecaman dari organisasi Israel “Peace Now”. Jurubicara pemerintah kota “Ariel” Reuven Shapira mengatakan “Kami telah menerima lisensi dari Departemen Pertahanan untuk terus membangun di lokasi kami industri ini. Ada sepuluh pabrik dan proyek yang disebutkan jumlahnya 35 di wilayah ini.”
Dia menyatakan bahwa pekerjaan ini termasuk dalam rencana untuk memperluas permukiman yang telah dibekukan berdasarkan “perintah dari Departemen Pertahanan sekitar setahun yang lalu untuk memastikan kemungkinan selesainya pekerjaan ini di mana itu kembali kepada upaya warga pemukim (Yahudi) untuk melakukan tekanan guna mendapatkan izin membangun bukan hanya di pinggiran Jalur Hijau tetapi juga di jantung wilayah-wilayah pendudukan.”
Salah Seorang Korban Berbicara
Ahmed Hassan salah seorang petani yang tanahnya dicuri penjajah Israel mengatakan “Penjajah Israel telah menyita puluhan kehtar tanah di kawasan industri yang disebut “Volcano Industries”. Saya dilarang masuk ke tanah saya yang saya Tanami setiap musim dengan gandum jelai dan wijen. Saya dilarang memetik buah carob dan dilarang menggembala kambing dilarang mendekati padang rumput di Azbah Abu Hassan di atas sumber mata air di mana penjajah Israel hendak merubahnya dari mata air dan taman alami menjadi daerah yang sepi untuk aliran air ke permukiman “Ariel”. Ini jelas membuat saya kehilangan mata pencaharian saya.”
Ia menambahkan “Penjajah tidak cukup hanya mencuri tanah saya. Bahkan pemukim Yahudi dari permukiman “Ariel” mencuri ladang zaitun milik saya yang saya urus sejak aku masih muda dan saya urus seperti mengurus anak-anak saya dalam hal perawatan dan perhatian. Saya telah mengumpulkan buah zaitun dari salah satu pohon zaitun di “Wadi Abd Rahman” yang dicuri penjajah dan saya juga mengumpulkan empat kantong biji-biji yang masih hijau segar.”
Ahmed Hassan menceritakan tentang kesulitan memperoleh izin yang diperlukan untuk memasuki sisa tanahnya di belakang tembok pemisah rasial. Dia mengeluh atas kontrol penjajah dalam mendapatkan izin serta kontrol mereka untuk masuk keluar dan menentukan waktunya. Hal ini tidak dikenal di masa lalu di mana ia bisa tinggal dan pergi dan kadang-kadang tidur di dalam tanah kapan saja dia mau.
“Volcano Industries”: Pencurian Tanah dan Kanker
Kawasan industri Israel di provinsi Salfit yang disebut dengan “volcano industries” di dalamnya ada banyak pabrik di berbagai sektor industri. Pabrik-pabrik ini beroperasi dengan mempekerjakan para pekerja Palestina dari Salfit dan lainnya. Merupakan salah satu kawasan industri terburuk dalam bidang perusakan lingkungan dan penyebaran kanker. Kawasan industri “Volcano” didirikan dalam rangka untuk menghindari dari kewajiban-kewajiban di dalam negara penjajah karena tangan-tangan pekerja Palestina dibayar murah dan untuk menjadi lokasi pembuangan limbah industri berbahaya terutama plastik.
Asosiasi “Unwan al Amil” (semacam serikat pekerja red) menjelaskan bahwa akibat akumulasi kerja pekerja di pabrik tidak muncul pada pekerja gejala kanker kecuali setelah dalam jangka waktu yang lama. Asosiasi meminta para pekerja pergi ke klinik dokter profesional di Nablus dan Ramallah untuk melakukan tes medis yang diperlukan. Asosiasi menegaskan agar tidak meremehkan pada profesi apa pun terutama pekerjaan pengecatan dan pengelasan di pabrik baja para pekerja di pabrik plastik dan bahan kimia.
Bukan hanya pekerja saja yang terpapar penyakit kanker sebagai akibat bekerja di pabrik-pabrik Israel tersebut tetapi bahayanya meluas ke desa-desa dan kota-kota sekitar pabrik di mana beroperasi. Sumber-sumber kesehatan dan lingkungan Palestina mengatakan kawasan industri Israel yang disebut dengan “Volcano Industries” di Salfit (utara Tepi Barat) adalah sumber pencemaran lingkungan yang serius dan terus-menerus tanpa henti.
Sumber-sumber medis mengatakan industri-industri tersebut telah menyebabkan meningkatnya orang yang terkena kanker terutama di kota Deir Balut dan desa-desa sekitarnya yang berdekatan dengan kawasan ini “yang tidak memperhitungkan persyaratan kesehatan dan lingkungan”. Bukti dari bahayanya pabrik ini adalah dipindahkannya dari wilayah-wilayah Palestina yang diduduki Israel tahun 1948 ke wilayah Salfit. (seto)