Thu 8-May-2025

Ramadhan Milisi Abbas Lanjutkan Pelanggaran dan Penyiksaan

Senin 31-Agustus-2009

Tepi Barat – Infopalestina: Tidak terlintas dalam benak para pegawai Dayton di milisi Abbas yang terus melakukan penyiksaan di dalam penjara milisi Abbas untuk menghentikan cambuk penyiksaan yang menghajar kulit dan dan punggung para mujahidin pendukung perlawanan dan pengikut Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Walaupun di bulan suci Ramadhan . Semua itu adalah rencana sistematis yang ditempuh mereka untuk meruntuhkan kehendak dan tekad mereka yang disiksa di penjara.

Penculikan dan Penyiksaan

Operasi penculikan dan penahanan terus berlanjut. Demikian juga sesi-sesi penyiksaan brutal dan intensif terhadap mereka yang mendekam memenuhi penjara dzalim Abbas. Ratusan warga pelajar – mahasiswa intelektual para dokter dan para pemimpin opini mereka adalah korban dalam kasus ini. Mereka tidak memiliki kesalahan kecuali karena mereka pendukung kebenaran dan perlawanan mereka mengusung pemikiran Islam. Di antara mereka ada para pembela HAM dan pengikutnya yang berdiri dengan acuh tak acuh terhadap kejahatan berkelanjutan ini. Tidak terdengat dari mereka suara atau terlihat dari mereka sebuah gerakan seakan menjadi dukungan terselubung atas penjagalan agar terus beroperasi di bawah sayap keheningan.

Penculikan di Bulan Ramadhan

Sejak Ramadan dimulai penculikan berkelanjutan dan berkesinambungan. Mereka sama sekali tidak menaroh hormat pada bulan Ramadan. Jumat hari ketujuh bulan Ramadhan kemarin 28 Agustus 2009 milisi Abbas menculik enam pendukung Hamas di Tepi Barat di Nablus Tulkarm dan Hebron di antara korban adalah tahanan yang bebas dari penjara penjajah Zionis Israel.

Pada hari Sabtu berikutnya milisi Abbas di Tulkarm menculik salah seorang ayah dari tawanan yang bebas dari penjara Israel Adnan Samara. Dia sudah diburu milisi Abbas sejak beberapa bulan yang lalu bersama saudaranya. Milisi Abbas juga menculik pedagang Abdel Fattah Qadumi yang sebelumnya telah ditahan selam lebih dari tujuh bulan dan dilepaskan selama sesi dialog antara Hamas dan Fatah berlangsung.

Pada hari kelima bulan Ramadhan milisi Abbas juga menculik seorang warga bernama Ibrahim Saabana (44) pada Rabu 26 Agustus 2009 dari daerah Fahma selatan Jenin. Mereka menggeledah rumah dan percetakan miliknya. Pada hari yang sama milisi Abbas menculik dua kader gerakan Hamas di Qalqilya dan Nablus salah satunya adalah tahanan yang bebas dari penjara Zionis Israel.

Mereka Melarang Melihat Anakku

“Umm Ayman” ibu dari salah satu korban yang ditahan di penjara milisi Abbas kepada koresponen Infopalestina mengatakan “Anakku adalah mahasiswa Universitas Nasional al Najah di diculik dan ditahan oleh milisi Abbas sampai sekarang dia belum dilepaskan. Mereka melarang saya untuk meihat anakku. Ramadhan datang dan kami berharap ada inisiatif untuk melepaskan dia tapi sebaliknya penyiksaan yang dialami bertambah terhadap anak-anak kami di penjara Abbas kami mereka saat-saat berbuka puasa.”

Ummu Ayman menambahkan “Bahkan studinya berdampak oleh penahanannya di penjara milisi Abbas dan ini akan mempengaruhi masa depannya karena dia akan tertunda studinya di universitas untuk dapat mengganti waktu selama masa penahanan.”

Kami Tidak Percaya Dialog dan Rekonsiliasi

Sedangkan Abu Yasser yang merupakan salah satu dari mereka yang ditahan di penjara milisi Abbas bercerita kepada koresponen Infopalestina “Sekarang aku tidak percaya pada dialog dan rekonsiliasi dengan mereka. Mereka tidak mempunyai belas kasihan dan kasing sayang di dalam hati mereka. Mereka membunuh sukacita dan senyum dari bibir kami. Mereka sampai sekarang masih masik menculik dua putra saya. Tidak lain karena keduanya berafiliasi pada gerakan Hamas seolah-olah berafiliasi kepada gerakan yang berjuangan ini adalah sebuah kejahatan.”

Abu Yasser menyerukan sponsor dialog untuk mengumumkan kematian dialog Palestina – Palestina ke tempat peristirahatan terakhir. Dia menambahkan “Jika sesi-sesi penyiksaan di rumah penjagalan milisi Abbas terus berlanjut maka tidak ada dialog atau rekonsiliasi. Semua orang harus memahami hal itu.”

Kondisi Memprihatinkan

Dengan suara teriakan dan cambuk-cambuk penyiksaan para korban penculikan yang berpuasa berbuka puasa di penjara-penjara dan rumah penjagalan milisi Abbas di Tepi Barat. Mereka berbuka dengan makanan yang tidak memiliki rasa dan tidak memiliki aroma!! .. Makanan yang masuk ke usus dan keluar tanpa diketahui jenisnya!! .. Mereka dilarang untuk beribadah di bulan suci ini!! .. Penghindaan Dzat Ilahi pada siang hari bulan Ramadhan!!!.. Keluar dari sesi penyiksaan untuk memasuki babak penyiksaan lain bukan karena apa-apa kecuali karena berafiliasi pada perlawanan dan pemikirannya.. Ini adalah kondisi para korban yang diculik dan ditahan di penjara-penjara Tepi Barat kondisi yang tidak membutuhkan definisi lagi.
Lantas sampai berapa lama kondisi ini tetap begitu?! Jawaban untuk itu nampaknya adalah masih akan lama. (seto)

Tautan Pendek:

Copied