Ayah Raji dan Rami Misbah Abdu Rabih dua anaknya yang mendekam di penjara Israel bertutur kepada Yayasan “Waid” yang konsen pada masalah tahanan dengan suara kuat dan sabar tetapi tidak mampu menyembunyikan kerinduan dan kesedihannya pada anak-anaknya yang mendekam di penjara. Dia mengatakan tidak tahu apa-apa tentang kabar anak-anaknya sejak delapan bulan mereka ditahan masing-masing dari mereka di penjara seperti yang diceritakan oleh pengacaranya.
Abu Rami demikian sebutan warga Palestina ini menambahkan “Dinding rumah saya terpapar penghancuran total demikian juga kamar Rami. Ada kerusakan parah pada rumah kami.” Dia teringat hari saat penangkapan kedua anaknya “Mereka mengeluarkan kami dari rumah-rumah dan menahan kami semua. Kemudian mereka membawa Rami dan Raji menuju gerbang perlintasan Erez. Kami pun tidak tahu apa-apa tentang mereka kecuali setelah sebulan penahanannya. Pengacara dan Palang Merah memberitahu kami bahwa Rami ditahan di penjara Beer
Sedangkan Raji berusia (22) tahun. Kondisi penjaranya tidak diketahui oleh seorang pun. Abu Rami meminta semua lembaga HAM dan kemanusiaan lokal Arab dan internasional serta Komite Palang Merah Internasional untuk bekerja dengan segala kekuatan untuk mengembalikan program kunjungan tahanan dan memfasilitasi pengiriman
Mengenai kedatangan bulan Ramadhan dengan tidak adanya putra-putranya Abu Rami berbicara dengan suara kuat “Kami adalah orang-orang yang terbiasa dengan kesabaran dan pengorbanan. Tapi aku rindu anak-anakku terutama Rami dia adalah putra terbesar bekerja sebagai sopir membantu saya untuk membeli kebutuhan bulan Ramadan. Yang paling sulit kondisinya adalah keluarganya. Setiap kali saya melihat anak-anak dan istrinya aku merasakan sakit dan penderitaan atas mereka. Sejak 8 bulan aku tidak bisa melihat salah seorang dari mereka atau bahkan mendengar suaranya. Mereka (