Thu 8-May-2025

Menyambut Ramadhan 6 Anggota Keluarga Abdu Rabih Mendekam di Penjara Israel

Senin 24-Agustus-2009

Gaza – Infopalestina: Tidak seperti keluarga pada umumnya menunggu menunggu bulan Ramadhan untuk berkumpul semua anggota keluarga di meja makan atau saling berbincang tentang beban hidup pekerjaan dan sekolah. Keluarga Abdu Rabih menyambut bulan Ramadhan ini nyaris tidak ada bedanya dengan bulan-bulan lainnya. Tahun ini keluarga ini menyambut kedatangan bulan suci ini dengan 6 anggota keluarga yang masih mendekam di dalam penjara Zionis Israel yang diculik sejak tahun 2008 mereka tersebar di 3 penjara Israel Eshel Ashkelon dan Hadarim. Beragam penderitaan dialami keluarga Abdu Rabih antara sakitnya perpisahan dan kerinduan kepada anak-anak mereka. Namun penderitaan mereka dalam memastikan sampainya makanan kepada anak-anak mereka berkali lipat dari siksaan mereka terutama di bulan Ramadan.

Ayah Raji dan Rami Misbah Abdu Rabih dua anaknya yang mendekam di penjara Israel bertutur kepada Yayasan “Waid” yang konsen pada masalah tahanan dengan suara kuat dan sabar tetapi tidak mampu menyembunyikan kerinduan dan kesedihannya pada anak-anaknya yang mendekam di penjara. Dia mengatakan tidak tahu apa-apa tentang kabar anak-anaknya sejak delapan bulan mereka ditahan masing-masing dari mereka di penjara seperti yang diceritakan oleh pengacaranya.

Abu Rami demikian sebutan warga Palestina ini menambahkan “Dinding rumah saya terpapar penghancuran total demikian juga kamar Rami. Ada kerusakan parah pada rumah kami.” Dia teringat hari saat penangkapan kedua anaknya “Mereka mengeluarkan kami dari rumah-rumah dan menahan kami semua. Kemudian mereka membawa Rami dan Raji menuju gerbang perlintasan Erez. Kami pun tidak tahu apa-apa tentang mereka kecuali setelah sebulan penahanannya. Pengacara dan Palang Merah memberitahu kami bahwa Rami ditahan di penjara Beer Sheba “Eshel” dan Raji di penjara Ashkelon. Adapun mengenai konsisi kesehatan mereka kami tidak tahu apa-apa tentang mereka. Kami tidak bisa mengetahui kondisi penahanan mereka apakah mereka sehat atau tidak. Tidak ada surat mereka yang sampai kepada kami dan tidak ada surat kami yang sampai kepada mereka.” Dia menambahkan “Anakku Rami (30 tahun) sudah menikah mempunyai seorang putri dan seorang putra. Istrinya tidak tahu apa-apa selain melalui surat yang sampai kepada kami hari ini.

Sedangkan Raji berusia (22) tahun. Kondisi penjaranya tidak diketahui oleh seorang pun. Abu Rami meminta semua lembaga HAM dan kemanusiaan lokal Arab dan internasional serta Komite Palang Merah Internasional untuk bekerja dengan segala kekuatan untuk mengembalikan program kunjungan tahanan dan memfasilitasi pengiriman surat agar sampai kepada anak-anaknya dan sebaliknya. Dia juga meminta para pengacara khususnya pengacara dalam untuk mengunjungi anak-anaknya secara berkala untuk menenangkan mereka dan mencari tahu kabar mereka terutama tahanan Jalur Gaza dan mereka yang tidak boleh dikunjungi.

Mengenai kedatangan bulan Ramadhan dengan tidak adanya putra-putranya Abu Rami berbicara dengan suara kuat “Kami adalah orang-orang yang terbiasa dengan kesabaran dan pengorbanan. Tapi aku rindu anak-anakku terutama Rami dia adalah putra terbesar bekerja sebagai sopir membantu saya untuk membeli kebutuhan bulan Ramadan. Yang paling sulit kondisinya adalah keluarganya. Setiap kali saya melihat anak-anak dan istrinya aku merasakan sakit dan penderitaan atas mereka. Sejak 8 bulan aku tidak bisa melihat salah seorang dari mereka atau bahkan mendengar suaranya. Mereka (Israel) mengatakan kepada kami anak-anak kami akan diizinkan untuk menghubungi kami selama beberapa menit tetapi ternyata mereka belum menghubungi. Pernyataan ini disampaikan sejak empat bulan yang lalu. Setiap kami telpon berdering kami pikir itu Rami atau Raji.” (seto)

Tautan Pendek:

Copied