Dengan kata-kata inilah seorang remaja asal Kanada bernama Muhammad Ziyara berusia 15 tahun mengungkapkan sangat gembira ikut dalam perkemahan “Tajul Waqar” (mahkota ketegaran) untuk menghafal al Quran di Jalur Gaza. Ziyara datang ke Jalur
Kepada koresponden Infopalestina remaja yang menghafal al Quran dalam halaqah “Tajul Waqar” di masjid al Tauhid was Sunnah di kampung al Durj di timur kota Gaza ini mengatakan “Sejak kecil aku tinggal bersama keluargaku di Kanada. Aku hidup di
Ziyara hanya akan tinggal selama
Istimewa dan Rekreatif
Mengomentari pelaksanaan perkemahan hafalan al Quran selama musim panas di Jalur
Ziyara menggaris bawahi kekaguman ada perkemahan ini dengan mengatakan “Yang membuat istimewa perkemahan ini adalah bahwa perkemahan ini sangat perhatian pada hafalan al Quran al Karim sebagai prioritas pertama sementara tidak kurang dari suasana menyenangkan dan tawa bermain dan hiburan yang syar’i.”
Dia mengatakan bahwa waktu menghafal dalam sehari mulai dari subuh dilakukan secara kontinyu oleh semua peserta sampai shalat dzuhur. Setelah itu kami pulang ke tempat mondok (tinggal) kami untuk beristirahat melakukan beberapa hal.”
Al Quran di Eropa
Mengenai karakter Islam di Eropa dan di Kanada khususnya Ziyara menjelaskan “Islam adalah agama yang tersebar merata di semua penjuru bumi. Di sana ada banyak islamic center dan masjid yang tersedia untuk menghafal al Quran tetapi banyak orang Arab tidak fasih berbicara dalam bahasa Arab karena lamanya mereka tinggal di negeri Barat. Akan tetapi proses hafalan al Quran di
Di akhir pembicaraannya Ziyara menyampaikan pesan terima kasih kepada penyelenggaran perkemahan dan lembaga yang menyeponsorinya. Dia mengatakan “Aku yakin kedatanganku dari Kanada ke tanah
Program Berkesinambungan
Sabtu (13/6) Yayasan Darul Quran dan Sunnah di Jalur
Tajul Waqar adalah program lanjutan untuk Tahfidzul Qur’an (menghafal al Qur’an) yang digalang lembaga Darul Qur’an dan as Sunnah selama ini. Setelah sebelumnya musim panas tahun 2007 program yang sama dilaksanakan selama 60 hari. Dari program ini di tahun 2007 tercatat ada 400 hafidz dan hafidzoh (penghafal) al Qur’an penuh (30 juz) sebagian lain hanya hafal sejumlah juz. Musim panas tahun 2008 program hafalan al Qur’an dengan nama ”Tabashir Nasr” digelar dan berhasil mencetak sekitar 3 ribu siswa-siswa penghafal al Qur’an baru.
Program ini dilaksanakan untuk mentradisikan menghafal al Qur’an dan berupaya terus agar setiap rumah Palestina punya penghafal al Qur’an. Alasan lain yang tidak kalah penting penyelenggaraan program ini adalah terus berlangsungnya penistaan dari musuh terhadap al Qur’an dan Sunnah Nabi. Penistaan semacam ini harus dilawan dengan cara membuat program yang mencetak para penghafal al Qur’an dan pemegang teguh manhaj Allah Ta’ala. Program unik dan langka di dunia Islam dan Arab ini termasuk bentuk reaksi atas perang yang dilancarkan penjajah dan sekutunya dalam merusak moral generasi muda serta penghancuran terhadap masjid dan markas-markas penghafal al Qur’an.
Program Tajul Waqar ini salah satu dari ratusan program dakwah yang mempunyai andil membentuk pribadi muslim dan menampilkan