Tue 6-May-2025

Yahudi Kontrol Al-Quds Sementara Warga Tetap Pertahankan Haq

Senin 15-Juni-2009

Sampai Kapan Rakyat Al-Quds Dibiarkan Menghadapi Penjajahan Israel Sendirian

Fadhi Syamiyah

Warga Al-Bustan yang berdampingan dengan Masjid Al-Aqsha masih berjuang menghadapi keputusan pemerintah Zionis yang akan menghancurkan 88 wilayah peternakan mereka seluas 1500 hektar. Wilayah tersebut terletak di ujung kota Silwan sebelah selatan Masjid Al-Aqsha. Kemudian Israel menipu warga dengan janji akan mengganti tanah mereka dengan perumahan yang letaknya jauh dari distrik Kota Lama. Padahal warga Al-Bustan ini mewarisi tanah mereka dari nenek moyangnya secara turun temurun bahkan sebelum penjajah Israel mengetahui adanya Palestina.

Terkait dengan ini Ketua Lembaga Fatwa Islam Palestina DR. Ikrimah Shabri mengeluarkan fatwa haramnya menerima ganti rugi atau penggantian dengan rumah-rumah yang mereka hancurkan di distrik Al-Quds seperti Silwan yang berhadapan langsung dengan di sebelah selatanya dengan Masjid Al-Aqsha. Juga wilayah perbukitan Al-Muthal yang berada di sebelah timur Al-Aqsha. Keputusan pemerintah Israel yang akan menghancurkan perumahan warga Palestina tersebut dengan alasan tidak memperoleh izin dari pemerintah Zionis dan akan dibangun taman umum di atasnya. Jika perjuangan warga Al-Bustan begitu jelas namun pernyataanya sampai kapan mereka berperang sendirian demi kemuliaan bangsa Arab dan kaum muslimin tanpa bantuan siapapun atau tindakan bangsa Arab dan Islam secara ril.

Perintah untuk menghancurkan sejumlah rumah di Al-Quds tidak terbatas di wilayah Bustan Kota Silwan saja. Bahkan intruksi ini menjalar hingga wilayah Abasiah di Silwan. Terakhir muncul perintah untuk menghancurkan 32 rumah warga yang sudah dibangun sejak 15 tahun yang lalu dan menampung sekitar 400 warga Palestina. Perintah penghancuran juga ada di wilayah Raas Khamis sebelah barat Al-Quds. Berupa intruksi untuk menghancurkan 55 rumah warga. Alasanya sama karena dibangun tanpa izin. Pada saat yang sama sangat sulit bagi rakyat Palestina untuk mendapat izin dari pemerintah Zionis selain karena bayaranya yang sangat mahal tak mampu dibayar oleh rakyat yang berpenghasilan kecil. Akibatnya satu ruangan dihuni oleh sejumlah keluarga yang sejatinya tempat tersebut tidak layak dihuni.

Hal yang sama juga terjadi Jabal Zaitun sejumlah keluarga hidup di bawah tenda yang didirikan di atas reruntuhan rumahnya. Mereka protes terhadap keputusan pemerintahan Zionis untuk menghancurkan 13 bangunan rumah yang terdiri dari 19 ruangan. Dimana para pemilik rumah itu mendapat surat peringatan dari pemerintah Zionis bahwa rumahnya akan dihancurkan dengan alasan dibangun tanpa izin. Pada saat yang sama pemerintah Zionis telah menguasai 16 hektar milik warga.

Sementara itu warga Palestina di wilayah Syaikh Jarrah sebelah utara Kota Lama menyerahkan surat perintah pengosongan wilayah tersebut untuk kepentingan organisasi Yahudi di wilayah Timur yang giat merampas wilayah peternakan warga Al-Quds di wilayah tersebut. Sebelumnya organisasi ini merampas tanah pertanian milik Sayidah Fauziyah Al-Kurdi.

Hingga kini pemerintah Entitas telah merampungkan sejumlah pembangunan museum kunjungan purbakala Zionis yang terletak di bawah Masjid Al-Aqsha dan sebagian wilayah Silwan yang terletak sebelah selatan Al-Aqsha. Mereka juga telah menyelasikan bagian terbesar dari bangunan Kota David yang berada di atas perkampungan Wadi Hulwah di pojok Distrik Silwan. Mereka juga telah membangun benteng permukiman di sekitar perumahan bangsa Arab yang mengelilingi Masjid Al-Aqsha. Terutama apa yang terdapat di Distrik Kota Lama dan ujung kota Silwan serta Syaikh Jarrah.

Pemerintah Israel telah mengisolasi penduduk Palestina yang berada di Kota Lama dari Masjid Al-Aqsha serta sebagian al-Quds dengan tembok rasial. Disamping pembangunan pintu-pintu perlintasan yang menghinakan rakyat Palestina. Dengan adanya perlintasan tersebut warga Palestina tidak dapat menggunakan sebagian besar jalan-jalan utama di Al-Quds.

Dari semua aksi mereka yang sangat berbahaya ini ternyata gerakan Palestina bangsa Arab dan Islam sangat minim. Tidak terlihat adanya gerakan rakyat secara nyata. Demikian juga dengan gerakan-gerakan politik ataupun faksi Palestina dalam menghadang semua tindakan Zionis ini. Mereka sibut dengan konflik internal. Padahal al-Quds telah hilang hari demi hari. (asy)

Tautan Pendek:

Copied