Lembaga Al-Aqsha untuk wakaf dan peninggalan menegaskan peresmian taman perbukala Yahudi di dekat sinagog Yahudi berikut pencurian milik Al-Aqsha dengan dalih batu tersebut milik sinagog Yahudi merupakan bukti bahwa Zionis bertujuan meyahudikan al-Quds dan menghabisi nuansa keislaman kota tersebut.
Ketua parlemen dewan Knesset Israel Ruby Rivlin pada Selasa (5/5) meresmikan taman purbakala di gedung Knesset yang mencakup 50 benda purbakala yang diklaim sebagai hasil penemuan di tempat galian kota Al-Quds terutama di bawah masjid Al-Aqsha. Sebagian mereka bahkan menganggap bahwa batu itu merupakan bagian dari Haikal kedua milik Yahudi di Al-Quds.
Taman purbakala ini mencakup sejumlah buah batu yang dicuri pemerintah Zionis sejak beberapa pecan yang lalu dari situs purbakala milik Masjid Al-Aqsha dekan tembok selatan. Yang paling mencolok adalah sebuah batu yang berukuran kurang lebih 5 ton yang dicuri Yahudi dari pojok tenggara Masjid Al-Aqsha dekat dengan Musholla Marwan. Batu itu disimpan di bagian depan kantor Knesset. Dekat batu ada tulisan “sebuah batu dari Al-Haram al-Quds dan dalam lampiranya disebutkan benda-benda ini milik Haikal/Sinagog kedua Zionis.
Dalam penjelasanya lembaga Al-Aqsha menegaskan penguasa Zionis berupaya dengan pembangunan taman-taman ini ingin menggambarkan tentang sejarah Yahudi di Al-Quds. Ia mengisyaratkan upaya Zionis untuk mengubur tanda-tanda keislaman dan setatus kearaban Al-Quds pasti akan gagal. Al-Quds akan tetap milik ummat Islam dan Arab.
Disebutkan pembajakan Israel dengan mencuri batu Al-Aqsha dan menyimpanya di kantor Knesset tidak akan merubah hakekat Masjid Al-Aqsha dengan semua kerikilnya baik yang berada di bawah maupun di atas tanah adalah milik ummat Islam.
Dukungan Dana dari Konglomerat Amerika
Taman Yahudi ini dibangun bekerja sama antara Dewan Knesset dengan Otoritas Purbkala atas dukungan Seorang Konglomerat Amerika Saul A. Fox dan keluarganya. Mereka juga bergabung dalam acara peresmian pembukaan taman tersebut. Fox mengepalai salah satu perusahaan financial terbesar yang beroperasi di Amerika. Di adalah salah seorang penyandang dana badan otoritas purbakala Israel yang menguasai sejumlah proyek penggalian dan penghancuran peninggalan Islam dan Arab di Kota Lama.
Dalam pidatonya Ketua parlemen Knesset Rivlin mengatakan langkah ini sangat penting untuk melindungi dan memperdalam peninggalan Yahudi di Al-Qyds. Gedung Knesset adalah tempat yang paling tepat untuk tujuan ini.
Sementara itu berdasarkan penuturan mendagri Zionis beberapa hari yang lalu menegaskan tentang dukungan pemerintah atas rencana permukiman di Kota Lama di sekitar Masjid Al-Aqsha. Tindakan tersebut telah meningkatkan gerakan Zionis untuk meyahudikan Kota Lama dan Masjid Al-Aqsha.
Hingga saat ini ditemukan lebih dari 60 sinagog dan sekolah keagamaan Yahudi telah tersebar di Kota Lama. Mereka telah mengepung Masjid dari empat arah mata angin. Sebagianya terdapat di bawah terowongan yang memanjang di sekitar Masid Al-Aqsha. Dalam hal ini pemerintah Zionis menegaskan tentang tekadnya untuk menambah bangunan sinagog-sinagog tersebut pada tahun ini. Satu diantaranya Sinagog Hahurba yang merupakan sinagog terbesar dan paling tinggi di Kota Lama.
Sementara berdasarkan pengakuan sejumlah pakar menyebutkan pihaknya telah gagal untuk membuktikan kaitan sejarah antara Zionis dengan Al-Aqsha atau Kota Lama.
Pada bagian akhir Lembaga Al-Aqsha Palestina menegaskan tentang pentingnya mendukung kota AL-Quds dan Masjid Al-Aqsha secara berkelanjutan. Ia mengatakan “Kami akan selalu terhubung dengan kota suci kami dan Al-Aqsha. Kami akan melindungi setatus kearaban dan keislamanya. Kami akan menjaga kiblat pertama dan tempat isranya Nabi Muhammad SAW. Selama mata masih bisa berkedip dan hati berdegup hingga Allah menentukan urusanya.
Otoritas Purbakala Menolak Mengembalikan Batu Yang Dicuri
Otritas purbakala menolak mengembalikan batu penginggalan yang dicurinya dari salah satu istana Bani Umayah di dekat Masjid Al-Aqsha yang mereka pindahkan ke kantor Knesset.
Di sisi lain penasehat urusan Al-Quds di pemerintah Palestina Abdul Qadir mengatakan pihaknya akan mengadukan masalah ini kepada mahkamah internasional dalam pecan-pekan ini. Ia juga akan melaporkan pencurian benda purbkala ini kepada badan Unisco untuk mengintervensi Zionis yang dihadiri sejumlah utusan di dalam sidang-sidang mereka. (asy)