Wed 7-May-2025

Sembilan Gugur dan Lebih 260 Ditangkap Israel Selama Bulan Mei

Selasa 2-Juni-2009

Gaza – Infopalestina: Pasukan penjajah Zionis Israel terus melanjutkan kebijakan represifnya terhadap orang-orang Palestina selama bulan Mei lalu. Mulai dari aksi-aksi penculikan dan pembunuhan dan infiltrasi militer. Hampir tanpa hari yang terlewati kecuali terjadi aksi-aksi penargetan terhada[puluhan orang Palestina. Di samping apa yang dilakukan negara penjajah Israel dan pasukannya yang melakukan tekanan mempersempir ruang gerak warga Palestina.

Selama bulan Mei sebanyak sembilan warga Palestina gugur. Tiga di antaranya adalah diumumkan kesyahidannya saat mereka sedang melakukan tugas perang. Demikian disebutkan dalam laporan berkala yang disusun oleh Lembaga Solidaritas Internasional sebagaimana diterima salinannya oleh koresponen Infopalestina Selasa (02/06).

Syuhada

Dua warga bernama Jihad Abu Jarad dan Hamdan Astal dari kota Rafah gugur dalam bom Israel yang menarget daerah perbatasan Mesir-Palestina. Seorang warga bernama Yassin Jasir (23 tahun) gugur oleh terambakan pasukan penjajah Israel yang melakukan infiltrasi militer di daerah Karem Shalom. Seorang warga lainnya Abdel Majid Shaleh (22 tahun) gugur dan kondisi yang sama.

Tiga warga Talaat Ismail Afifi Khaled Ahmed Ghalban dan Mohammad Abdul Karim Madhun mereka semua gugur saat dalam tugas perang khusus.

Di Hebron warga bernama Hammam Mohamed Nasser Al-Din (19 tahun) gugur dekat dengan Haram Al-Ibrahimi (masjid Ibrahimi). Militer Israel mengklaim pihaknya membunuh korban setelah mencoba merampas senjata seorang prajurit Israel dan menikamnya dengan pisau. Komandan militer al Qassam Abdul Majid Ali Abdullah (47 tahun) dari kotaHebron juga dinyatakan gugur dalam operasi pembunuhan yang dilakukan tentara Zionis melalui operasi khusus.

Enam Wanita Diculik

Pasukan penjajah Zionis Israel juga terus melanjutkan operasi penculikan dan penangkapan selama bulan Mei. Lebih dari 260 warga diculik dan ditahan termasuk enam wanita Palestina. Mereka adalah Wurud Jawad Abu Sneineh (18 tahun) dari Hebron Adilah Abdul Aziz Yassin (52 tahun) dari kota Qalqilya (dia dalah seorang ibu dari seorang buron penjajah Israel Mohammad Rafiq Yassin yang diduga berafiliasi pada Brigade al Qassam) dua bocah perempuan Muhasin Musa (13 tahun) dan Sahi Imran (13 tahun) keduanya dari kotaHebron . Keduanya diculik di dekat Masjid Ibrahimi. Ditambah lagi penculikan dua perempuan yang belum diketahui identitasnya dari kota al Quds yang pertama karena ikut dalam pelatihan kerja relawan di makam al Rahma dan yang satu lagi ikut serta dalam aksi peringatan hari Nakhba.

Pasukan Zionis Israel menculik lebih dari 33 anak di bawah usia delapan belas tahun. Entitas penjajah juga melakukan penculikan warga di berbagai tempat mereka berada. Sebagian besar mereka diculik dari rumah mereka pada akhir malam sebagian ditangkap di pos pemeriksaan militer yang membagi-bagi Tepi Barat menjadi tersekat-sekat. Sisanya diculik saat bepergian ke luar negeri atau kembali melewati persimpangan Karamah Yordania.

Yang Diculik di Perlintasan Zionis

Adib Shafiq Qawasima (22 tahun) dari kotaHebron diculik di pos pemeriksaan militer Israel dekat kota. Ishaq Mohammad Mustafa Abu Aqil (21 tahun) kotaNablus diculik di pos pemeriksaan militer Israel Zatara. Bilal Ahmad Syarqawi dari kota Jenin diculik di pos pemeriksaan militer Israel “Shavei Shomron”. Jaafar Dababisa (26 tahun) dari kotaNablus diculik di pos pemeriksaan militer Israel Hawara. Ayman Ashtiyeh (24 tahun) dari kotaNablus diculik di jembatan Yordania saat perjalanan ke luar negeri. Said Mohamed Khalil (21 tahun) dari kota Jenin diculik di pos pemeriksaan militer Israel Bartaa. Di samping penculikan 3 warga dari kota Jerico yang belum diketahui identitasnya mereka diculik di pos pemeriksaan militer Bartaa di dekat Jenin.

Solidaritas Internasional Mengutuk

Yayasan Solidaritas Internasional untuk HAM mengutuk berlanjutnya pembunuhan yang diadopsi negara penjajah Israel. Pihaknya melihat ini sangat berbahaya dengan berlanjutnya pelanggaran HAM di tanah Palestina dan hak hidup rakyat Palestina sebagamana layaknya warga dunia lainnya.

Yayasan Solidaritas Internasional mengutuk eskalasi yang terus-menerus dilakikan Zionis Israel terhadap warga. Pihaknya menyerukan masyarakat internasional lembaga hak asasi manusia dan lembaga yang menangani tahanan perang untuk memikul tanggung jawabnya memaksa negara penjajah Israel menghentikan pelanggarannya.

Pihaknya meminta entias penjajah menghentikan pelanggaran yang dilakukan terhadap tahanan Palestina di dalam penjara. Terutama setelah adanya prosedur baru Zionis Israel yang diadopsi oleh pemerintah (Israel) belakangan di antaranya larangan kunjungan keluarga larangan belajar. Pihaknya juga meminta enitas penjajah Israel memikul tanggung jawab hukum dan moral sebagai penjajah terhadap mereka (tahanan) dan segera melepaskan tahanan yang sakit anak-anak dan perempuan. (seto)

Tautan Pendek:

Copied