Gaza – Infopalestina: Raji Shawarini ketua Pusat HAM Palestina menegaskan bahwa tahun 2008 adalah tahun paling berdarah-darah dan terjadi pelanggaran HAM Palestina oleh Israel paling hebat sejak prahara menimpa negeri itu sejak 60 tahun terakhir.
Dalam konferensi persnya kemarin Sabtu (24/4) Pusat HAM Palestina ini memaparkan laporan tahunannya tentang pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina selama tahun 2008 terutama dalam agresi Israel di akhir tahun 2008 memasuki tahun baru 2009 dimana roket dan berbagai senjata membantai rakyat Palestina.
Ia mengisyaratkan bahwa agresi Israel memasuki fase baru dalam aksi serangan dan operasi darat yang merangsek masuk ke pedalaman pemukiman warga di seluruh penjuru Jalur Gaza. Termasuk dua kabupaten Gaza dan Gaza Utara yang keduanya dipisahkan secara penuh dari seluruh kabupaten. Operasi pembunuhan dan perusakan semakin brutal terhadap manusia bangunan lahan pertanian terutama di kampong Zaitun Sejaiyah Tufah Tel Islam di kota Gaza Azbah Abduh Rabbih di Jabalia Athathirah dan Tawam di Betlehia.
Dalam agresi tersebut Israel membunuh 1417 warga Palestina 1181 di antara tidak turut dalam peperangan 313 anak-anak 116 perempuan. Sementara jumlah korban luka sebanyak 4336 orang 1133 anak-anak 735 perempuan. Mereka yang luka tidak mengalami luka biasa. Sebagian mereka cacat dan diamputasi akibat gawatnya kondisi. Selama agresi Israel melakukan 300 operasi udara.
Shawarini menegaskan bahwa Israel dalam agresi itu menggunakan kekuatan militer secara berlebihan dan melanggar kesesuaian dan rasis yang melanggar konvensi HAM internasional.
Gencatan senjata
Shawarini menegaskan selama empat bulan terakhir dimana terjadi gencatan senjata selama enam bulan hingga 19 Juli dengan mediasi Mesir Israel hanya membunuh satu orang di Jalur Gaza. Sementara itu perlawanan Palestina membalas dengan melepaskan roket ke wilayah Israel dengan sejumlah pucuk. Sejumlah warga Israel tewas dan luka-luka.
Di Tepi Barat
Sementara itu Tepi Barat Israel tidak pernah berhenti melakukan kejahatan. Mereka konsentrasi mengejar aktifis perlawanan Palestina di seluruh organisasi melalui aksi kejahatan pembunuhan. Selama tahun 2008 Israel melakukan aksi kejahatan yang menelan korban sebanyak 42 sipil Palestina 9 di antaranya anak-anak.
Jumlah korban 2008
Selama tahun 2008 Israel membunuh 868 kebanyakan gugur di Jalur Gaza sebanyak 94 persen atau 820 orang seemntara di Tepi Barat 55 persen saja atau 48 orang. Di tahun yang sama jumlah korban luka secara keseluruhan adalah 2260 1736 di Jalur Gaza 524 di Tepi Barat. Total jumlah korban sejak tahun 2000 hingga 2008 mencapai 5287 orang 3885 warga sipil 919 anak-anak 174 perempuan puluhan warga luka-luka lebih dari 12 ribu di Jalur Gaza.
Aksi penangkapan
Selama 2008 pasukan Israel menangkap warga Palestina dan dijebloskan dalam penjara mereka. Ada yang ditangkap dalam aksi di kota dan desa serta kamp pengungsi dan juga ada yang ditangkap di cek poin sebanak 2500 warga 2433 di Tepi Barat dan 68 di Jalur Gaza sementara lebih dari 9 ribu warga Palestina masih mendekam di penjara Israel.
Aksi perluasan pemukiman Israel
Di tahun 2008 Israel juga makin gencar memperluas permukiman Yahudi. Pihak pemerintah kota Al-Quds yang diduduki Israel atau kemenetrian pendudukan Israel memenangkan tender pembangunan 2400 unit pemukiman baru di Tepi Barat 100 di pemukiman Kanat Ariel Basjat Zeiv Haar Homah dan Betar Eliat.
Selain itu Israel juga memberikan izin pembangunan 6570 unit bangunan baru yahudi di permukiman yang terletak di kota Al-Quds Timur dan sekitarnya seperti Naveh Yaqob Romat Shalmo Afat Zeiv dan Afat Hamatos.
Penghancuran
Selama 2008 sebagai kelanjutan aksi perluasan permukiman yang total berumlah 8970 unit bangunan permukiman Israel Israel menghancurakan 216 rumah warga secara utuh 107 di Tepi Barat 109 di Jalur Gaza. Sebanyak 680 rumah rusak di Jalur Gaza akibat perusakan yang dilakukan Israel di lahan seluas 3434 hektar lahan pertanian disamping perusakan bangunan dan fasilitas fisik lainnya. (bn-bsyr)