Sajian khusus – Infopalestina: Kenapa “aksi perlawanan pribadi” meningkat belakangan ini? Apakah efeknya terbatas di Palestina dan Israel saja? Apakah Israel mampu menghalanginya dan menindak tegas? bagaimana masa depannya? Apakah ia alternative dari perlawanan? Sejauh mana dimanfaatkan dalam mengelolah ruh perlawanan? Kami berusaha menjawabanya dalam tulisan ini.
Ada gejala lesunya aksi perlawanan bersenjata terhadap Israel. Faktornya ada banyak. Terutama kekangan Israel tembok rasial Israel tindakan aparat keamanan OP di Tepi Barat yang berkoordinasi dengan Israel penangkapan kader perlawanan dan pengusiran mereka kesepakatan Oslo. Di tengah situasi itu terjadi aksi serangan perlawanan pribadi dan perorangan dengan sangat jelas di Al-Quds dan wilayah 48 di samping di Tepi Barat dengan sarana yang bermacam-macam.
Setiap pecan kita mendengar aksi serangan secara pribadi baik dengan buldoser Israel aksi penusukan yang dilakukan perempuan Palestina di Berseba serangan kampak oleh warga Palestina di Hebron kemudian terakhir serangan di Al-Quds dengan menggunakan mobil semuanya dengan target Israel.
Sarananya banyak dan bermacam-macam telah memberikan insipirasi gagasan secara pribadi dan menciptakan keresahan dan keguncangan kepada Israel baik di bidang pilitik militer hingga media mereka.
Factor
Ada sejumlah factor terjadi aksi serangan perlawanan pribadi ini:
- Perlawanan terjadi karena tekanan keras dari Israel baik berupa blockade bahkan dibantu oleh Otoritas Palestina di Ramallah serta tembok rasial.
- Semakin gencarnya kampanye yahudisasi Al-Quds aksi penggalian di bawah masjid Al-Aqsha sehingga muncul perasaan Islam dan nasional untuk menyelamat tempat-tempat suci itu untuk mencegah pengurisan warga dari rumah mereka. Warga Al-Quds juga didera penggangguran perampasan kartu identitas pajak tinggi diskriminasi peminggiran dan penekanan-penekanan lainnya.
- Jalur Gaza masih terus mengalami blockade dan agresi selama 22 hari yang menelan ribuan korban meninggal dan luka-luka serta kerusakan parah yang menimbulkan kerugian jutaan dolar. Disamping ekonomi yang hancur akibat kejahatan Israel itu.
- Aksi perampasan tanah dan kepemilikan di Tepi Barat untuk kepentingan pemukiman Israel.
- Tidak ada harapan solusi damai degan pemerintah Israel yang menolak perdamaian bahkan Netanyahu dan Lieberman bersumpah tidak akan berdamai.
Akhirnya warga Palestina yakin bahwa jalan satu-satunya melawan Israel adalah kekuatan dan perlawanan.
Arti perlawanan pribadi
Meski terbatas efeknya namun ia memiliki sejumlah makna baik bagi Palestina atau Israel.
Bagi Palestina:
- Kemampuan rakyat Palestina dalam menghadapi Israel dengan cara sederhana dan sarana apa adanya. Ini adalah logika lama yang dianut oleh semua gerakan pembebasan yang pernah ada di dunia. Seperti yang pernah dilakukan Mahatma Ghandi dengan mogok bicara ketika menolak pemilu Inggris. Nelsen Mandila juga melakukannya ketika melawan rasisme di Afrika Utara.
Yang mungkin dilakukan Palestina saat ini adalah dengan pisau kampak mobil dan buldoser. Semuanya sangat mungkin dimiliki oleh warga Palestina. - Perlawanan tidak mesti dilakukan organisasi atau gerakan tapi bisa dilakukan pribadi setiap bangsa.
- Memberikan harapan kepada jiwa-jiwa rakyat Palestina dan mengusir pesimis dalam diri mereka bahwa mereka masih memiliki tekad melawanan tekanan.
Di pihak Israel
- Aksi serangan seperti ini menyulitkan keamanan Israel dan badan intelijennya untuk mengawasi dan mendeteksi sebelum kejadian atau mengungkapnya.
- Membuktikan kelemahan aparat keamanan Israel menghadapi aksi semacam ini. Ehud Olmert pernah mengaku tidak ada jalan muda menghalangi aksi “bunuh diri” menurutnya.
- Menciptakan ketakuran dan hysteria di kalangan warga Israel dimana bahaya mengancam mereka setiap waktu. Mereka tidak akan aman dan tenang selama menjadi penjajah.
Masa depan aksi serangan pribadi
Media Israel melansir bahwa menyusul aksi semacam ini elit Israel khawatir sebagai isyarat mulainya Intifadhah baru. Elykas Vishman misalnya dalam Yediot Aharonot menyebut bahwa Intifadhah I dimulai dengan cara yang sama yakni serangan perlawanan pribadi. Dimulai dari sopir mobil atau bus dari warga Palestina menabrak warga Israel kemudian aksi penusukan perampasan senjata Israel kemudian pelemparan bom Molotov terhadpa pasukan Israel.
Karenanya gerakan perlawanan harus menjadi aksi-aksi ini sebagai cara untuk menggalang kekuatan dan mengelolanya untuk menjadi cara yang lebih akurat dalam melakukan perlawanan. Bisa dijadikan sebagai alat menekan Israel agar membebaskan tahanan Palestina di penjara Israel. (bn-bsyr)