Alquds – Infopalestina: Mobilisasi massa warga al Quds bekerjasama dengan warga Palestina di wilayah Palestina 1948 berhasil menggagalkan upaya para pemukim Yahudi menyerbu masjid al Aqsha dalam rangka perayaan hari raya mereka Kamis (16/04).
Sebelumnya gerakan Hamas telah menyerukan umat Arab dan Islam bergerak cepat untuk mencegah yahudisasi yang dilakukan otoritas penjajah Zionis
Seruan Penggalangan Solidaritas
Petinggi Hamas Ismail Ridwan dalam pernyataan pers kemarin Kamis (16/04) mengatakan bahwa gerakan Hamas menyerukan umat Arab dan Islam untuk bergerak segera menghentikan siasat yahudisasi al Quds dan hilangnya identitas Arab dan Islam di kota al Quds. Menurutnya penjajah Zionis
Ikatan Ulama Palestina juga meminta Liga Arab serta negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil sikap sungguh-sungguh memaksa penjajah Zionis
Dalam pernyataannya kemarin Kamis (16/04) Ikatan Ulama Palestina menegaskan pentingnya dunia Islam mengambil sikap yang seharusnya terhadap penistaan tempat-tempat suci Islam di Palestina. Pihaknya menyerukan kepada rakyat Arab dan dunia Islam agar menekan pemerintahnya dengan segala cara yang mungkin demi menghentikan serangan biadab terhadap tempat-tempat suci Islam. Karena kalau tidak masa semua berdosa karena telah melalaikan masalah ini.
KTT Islam dan Sidang Darurat DK PBB
Sebelumnya Menteri Wakaf dan Urusan Agama Palestina Dr. Thalib Abu Shaer telah meminta Komisi al Quds yang dihasilkan dari KTT Islam untuk mengadakan KTT Islam segera dan secepatnya guna membahas serangan dan pelanggaran Israel yang berulang-ulang terhadap kota al Quds dan masjid al Aqsha.
Dalam konferensi pers Rabu (15/04) Abu Shaer meminta Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat guna meneropong pelanggaran-pelanggaran tidak manusiawi dan membahasnya juga pelanggaran-pelanggaran biadab yang dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap tempat-tempat suci Islam. Dia mengingatkan penjajah
Dia menyerukan umat Islam dan Arab serta partai-paratai dan organisasi-organisasi Islam dan nasional untuk melakukan aksi solidaritas terhadap warga al Quds yang mengalami pengusiran paling biadab dalam sejarah. Dia juga menyerukan kepada warga Palestina di tanah Palestina jajahan 1948 dan al Quds untuk melakukan mobilisasi besar-besaran ke masjid al Aqsha guna melindunginya dari serangan kaum Zionis.
Abu Shaer memaparkan secara global serangan dan pelanggaran yang dilakukan Zionis
Dia menambahkan “Penjajah Zionis
Abu Shaer mengatakan “Aksi Zionis
Dia melanjutkan “Penyerbuan kaum ektrimis Yahudi terhadap masjid al Aqsha terjadi berulang-ulang dengan mendapat pelindungan dari kepolisian Zionis
Mobilisasi Massa ke al Aqsha
Sejak Kamis (16/4) pagi warga Palestina di al Quds dan di wilayah Palestina jajahan 1948 telah berbondong-bondong menuju masjid al Aqsha untuk menyambut seruan “Harakah Islamiyah” palestina di wilayah jajahan 1948 dalam rangka menghadapi upaya penyerangan kelompok radikal Zionis ke pelataran al Aqsha.
Dalam sambutanya Wakil Ketua Harakah Islamiyah Kamal al Khotib menegaskan rakyat Palestina sedang berkumpul untuk memberi perlindungan kepada al Aqsha. Mereka berjanji akan melindungi al Aqsha dengan jiwa dan raganya. “Kami katakan ‘wahai al Aqsha engkau saat ini tidak sendirian’. Ini bukan hanya slogan tetapi sebuah janji yang harus ditepati. Inilah keyakinan kami iman kami dan ibadah kami. Kami berkumpul di sini dengan izin Allah untuk memberikan perlindungan pada al Aqsha. Kami akan membayarnya dengan darah dan nyawa kami.”
Di sisi lain Mufti Baitul Maqdis Syaikh Muhammad Husen menambahkan hingga saat ini masjid al Aqsha belum termasuk dan tidak akan pernah menjadi bagian dari perundingan. Sebab akidah islam menegaskan tentang status keislaman dan kearaban al Aqsha.
Dia meminta rakyat Palestina tidak perlu mendengarkan selogan-selogan bodoh yang mendorong agar al Aqsha masuk dalam agenda perundingan. Ia menegaskan rakyat Palestina telah banyak berkorban demi keutuhan al Aqsha dan akan terus begitu hingga akhir zaman.
Husen mengatakan “Kita adalah pemilik sah al Aqsha. Oleh karena itu tidak heran dengan banyaknya kaum muslimin yang mengunjungi al Aqsha sejak Kamis pagi. Langkah ini merupakan gambaran bahwa rakyat Palestina baik laki-laki ataupun perempuanya siap mempertahankan al Aqsha dengan cara apapun.” (seto)