Thu 8-May-2025

Rekrutmen Agen Intelijen .. Perang Otak Berlanjut Antara Penjajah dan Perlawanan

Kamis 16-April-2009

Gaza – Infopalestina: Bersamaan dengan terus meningkatnya upaya-upaya Zionis Israel merekrut agen intelijen dari para nelayan Palestina terungkap aspek-aspek perang otak tersembunyi antara Israel dengan faksi-faksi perlawanan Palestina dan dinas keamanan yang beroperasi di Jalur Gaza.

Setelah dinas keamanan di Jalur Gaza menghancurkan mayoritas jaringan mata-mata yang direkrut intelijen Israel selama bertahun-tahun dan melemahkan kemampuannya untuk mengumpulkan informasi – dan ini nampak nyata dalam kelemahan intelijen Israel dalam operasi intelijen selama perang terakhir – intelijen Israel mencoba merekonstruksi kembali barisan mata-matanya. Namun setiap kali ini dilakukan dinas keamanan di Jalur Gaza berhasil mendeteksi dan memburu mereka.

Sumber-sumber keamanan Palestina kepada koresponen Infopalestina mengonfirmasikan bahwa dinas keamanan dalam negeri di Jalur Gaza bekerja sama dengan faksi-faksi perlawanan telah membuat prioritas kerja dalam menggagalkan upaya-upaya rekrutmen mata-mata dan mengungkap siapa saja yang sudah direkrut. Kemudia melumpuhkan kemampuan penjajah dalam melakukan kerja intelijen sebagaimana yang terjadi sebelumnya di GazaGaza.

Pukulan Kuat

Sumber-sumber keamanan Palestina menegaskan bahwa kemampuan intelijen penjajah mendapatkan pukulan kuat ketika dinas keamanan Abbas jatuh setelah gerakan Hamas berhasil menguasai Jalur Gaza yang sebelumnya telah dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung sebagai saluran dan fasilitator terbesar bagi arus informasi ke Israel.

Setelah itu upaya-upaya Israel untuk memanfaatkan jaringan yang sudah ada atau upaya-upaya perekrutan jaringan dengan cara-cara yang inovatif tidak pernah berhenti. Dengan memanfaatkan kemungkinan pertemuan dengan jaringan-jaringan yang direkrut penjajah selama melakukan infiltrasi militer atau menyeberangi perbatasan terutama perdatangan ke gerbang Beit Hanun.

Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan bahwa dinas keamanan telah membuat mekanisme dan rencana yang tetap untuk menggagalkan semua rencana ini. Dan benar-benar telah berhasil mengurangi kemampuan penjajah merekrut antek baru. Hal ini mendorong penjajah Israel untuk bersandar pada idea kontak secara acak dengan warga dan anggota faksi-faksi Palestina serta memanfaatkan perpecahan dan perbedaan antara faksi-faksi Palestina.

Sumber-sumber ini mengkonfirmasi bahwa rencana ini juga telah gagal karena kewaspadaan dinas keamanan Palestina dan proses penyuluhan yang dilakukan selain kerjsa sama faksi-faksi perlawanan dan kepercayaan mereka dalam situasi keamanan yang ada di Jalur Gaza.

Perang “Pembeda” .. Konfrontasi yang Menyala

Para pengamat memperkirakan bahwa perang “Furqan” (pembeda) yang terjadi di Jalur Gaza terakhir – di samping agresi penghancuran yang dilakukan Israel dengan menjatuhkan ribuan ton bahan peledak dan missil – menunjukan perang lain yang tidak kalah sengit antara intelijen dan keamanan Israel dengan perlawanan dan dinas perlawanan Palestina.

Sumber-sumber keamanan menegaskan bahwa penjajah Israel telah gagal total dari segi intelijen. Upaya-upaya mereka untuk mencapai target mendorongnya untuk menekan para antek mereka untuk bergerak. Hal mengakibatkan sebagian besar antek mereka jatuh dalam intaian dinas keamanan dan faksi-faksi perlawanan dan sejumlah dari mereka berhasil dihabisi. Tema keberhasilan aparat keamanan dan perlawanan Palestina adalah kegagalan penjajah Israel dalam menghancurkan target-target tersembunyi milik perlawanan dan para pemimpinnya disamping jatuhnya sejumlah besar dari antek-antek tersebut.

Sekitar 20 antek Israel tewas selama perang Gaza. Apakah mereka ditangkap dan dihukum mati atau tertangkap oleh faksi-faksi perlawanan.

Keberhasilan itu tidak berhenti di sini saja. Departeman dalam negeri Palestina di Jalur Gaza dan dinas keamanannya sebagaimana dinyatakan jurubicaranya Ihab Ghasin berhasil mengungkap sejumlah jaringan mata-mata selama perang Gaza dan setelahnya. Berhasil ditangkap sebuah kelompok berbahaya dari mereka.

Sumber-sumber keamanan Palestina kepada koresponen Infopalestina mengatakan bahwa dinas keamanan dalam negeri Palestina di Jalur Gaza memerangi fenomena mata-mata penjajah Israel ini dengan profesionalesme keamanan dan kerahasiaan yang sangat tinggi. Dinas keamanan berhasil melancarkan pukulan telak terhadap intelijen penjajah dengan menangkap sejumlah besar aktivitas mata-mata merkea di Jalur Gaza belakangan ini termasuk kelompok yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas-tugas militer dan keamanan khusus.

Nelayan Sebagai Target

Para pengamat dan pakar khusus keamanan melihat kerentanan struktur intelijen penjajah Israel ini telah mendorong mereka untuk fokus pada upaya merekrut mata-mata dari para nelayan Palestina. Itu dilakukan untuk menutupi defisit mata-mata dan upaya untuk mengungkap apa yang disebutnya aksi-aksi penyelundupan senjata melalui laut. Namun secara tiba-tiba dinas keamanan Jalur Gaza mampu memukul rencana ini dalam awal dan mengungkapnya.

Jurubicara Kepolisian Jalur Gaza Islam Shahwan menegakan bahwa Zionist Israel belum putus asa melakukan upaya apapun untuk merekrut mata-mata baru dan tidak meninggalkan satu carapun untuk membantunya melakukan itu. Dia menyatakan bahwa fenomena mata-mata ini adalah fenomena klasik baru.

Ia mengatakan “Kami mengamati hal ini secara seksama. Kami melakukan penyelidikan yang diperlukan. Karena kami tahu betul bahwa penjajah Zionis Israel memiliki banyak mata-mata. Mereka berupaya sungguh-sungguh untuk merekrut lebih banyak lagi.” Dia menjelaskan bahwa fenomena baru yang digunakan Zionis Israel dalam merekrut mata-mata adalah penculikan para nelayan dan menginimidasi mereka.

Dia menegaskan bahwa saat berlangsung penyelidikan terhadap para nelayan mereka ditawari kerjasama keamanan dan intelijen dengan Zionis Israel. Hal ini berbahaya karena memungkinkan melakukan intimidasi terhadap mereka dengan janji dan ancaman khususnya karena kebanyakan mereka dari kelas tidak berpendidikan. (seto)

Tautan Pendek:

Copied