Gaza – Infopalestina: Israel sengaja menangkapi ribuan warga Palestina sejak mereka menjajahnya dan menjebloskan mereka ke dalam penjara dan sel tahanan. Mereka mengira tindakan itu akan membunuh nyawa perlawanan dan menghilangkan semangat mengintimidasai kemudian mengikuti syarat-syarat Israel dan mengakui entitas zionis.
Setiap rumah di Palestina hampir salah satu anggota keluarganya merasakan jeruji besi. Statistic Dephan (Departemen Tahanan) Palestina menyatakan 25 persen dari keseluruhan rakyat Palestina menjadi sasaran tangkapan Israel. Jumlah mereka sebanyak 800 ribu sejak tahun 1967 68 ribu di antaranya merasakannya sejak Intifadhah Al-Aqsha.
Dalam aksi penangkapan dan penahanannya Israel tidak pernah kenal henti. Hampir setiap hari mereka menangkap menculik dan menahan antara 10 – 15 warga di Tepi Barat dan Al-Quds. Sebagian mereka dibebaskan setelah diintrograsi sebagian ditahan beberapa hari sebagian lagi dijebloskan ke dalam penjara yang jumlahnya mencapai 25 penjara.
Hari tahanan
Hari tahanan Palestina bertepatan dengan 17 April sebagai hari nasional yang ditetapkan oleh Majlis NAsional Palestina tahun 1974 dalam peringatan pembebasan tahanan Palestina pertama oleh Israel Mahmod Bakr Al-Hijazi sebagai bentuk kesetiannya pengakuan atas pengorbanannya dan dukungan atas ketegarannya solidaritas kepada tahanan lainnya dan mengenalkan kepada dunia tentang kondisi mereka.
Dalam rangka ini Dephan Palestina mengeluarkan laporan utuh soal jumlah tahanan dan kondisi mereka di penjara Israel.
Departemen menegaskan sejak awal tahun Israel di seluruh wilayah Tepi Barat Jalur Gaza dan Al-Quds lebih dari 1500 warga Palestina di antaranya anak-anak dan wanita aleg dan tokoh masyaratkat Palestina ditangkap Israel dan dibawah ke wilayah Palestina jajahan 48 yang dikuasi oleh Israel dengan alas an mereka tidak memiliki dokumen lengkap.
Riyadl Asyqar ketua bagian informasi Dephan Palestina menegaskan bahwa Israel masih menahan lebih dari 11 tahanan Palestina dan Arab 400 di antaranya anak-anak 68 tahanan wanita 1600 tahanan sakit dan 45 aleg dan anggota dewan di parlemen Palestina termasuk ketua parlemen Palestina Dr. Aziz Duwaik.
Yang berasal dari Jalur Gaza sebanyak 1000 orang 470 dari Al-Quds dan wilayah 48 9400 dari Tepi Barat 47 tahanan warga Arab lainnya dari berbagai Negara termasuk dari Saudi Turki yang ditangkap di perbatasan Mesir.
Dari sekian tahanan itu lebih dari 750 tahanan divonis dengan penjara selamanya baik satu kali seumur hidup atau berkali-kali. Yang paling tinggai vonisnya adalah Abdullah Al-Barghoti dengan vonis tahanan seumur hidup 67 kali (asumsinya jika usianya 60 tahun maka 60 kali 67) 620 tahanan administrative tanpa tuduhan 4800 tahanan yang dihentikan kasusnya 5500 tahanan dengan vonis bermacam-macam.
Kebanyakan mereka adalah pemuda yang belum menikah sebab Israel ingin menghabisi masa muda mereka yang dianggap sebagai biang perlawanan. Jumlah tahanan yang belum menikah mencapai 7300 orang.
Dalam tahanan Israel adalah 334 tahanan yang ditangkap sebelum kesepakatan Oslo yang disebut “tahanan lama”. Dari jumlah itu adalah yang mendekam selama lebih dari 15 tahun lebih 95 tahanan mendekam lebih dari 20 tahun 11 tahanan lebih dari 25 tahun dan dua tahanan mendekam lebih dari 30 tahun.
Tahanan Anak-anak
Jumlah tahanan anak mencapai 320 anak dan meningkat dalam dua bulan terakhir menjadi 400 anak semuanya masih dalam bangku belajar. 50 masih tingkat SD. Mereka juga mengalami berbagai macam aksi kekerasan dan pelecehan. Mreka juga dipaksa untuk buka mulut menginformasikan soal kekuatan perlawanan.
Dari jumlah itu 108 di tahan di penjara Magedo 10 di Atzion 53 di Auvar 30 di Naqab 35 di Hararah 105 di Hasyron Talmod. Ada 250 tahanan anak-anak yang masih menuggu proses pengadilan 140 anak divonis dengan berbagai macam jenisnya.
Di Hawarah anak-anak Palestina mengalami berbagai macam kekerasan dari pemukulan penggantungan dipaksa mengaku dilarang atas hak mereka ditekan fisik dan psikis.
Tindakan Israel ini bertentangan dengan pasal 16 dari konvensi Jenewa yang menegaskan bahwa tidak boleh melakukan tindakan kesewenangan atau tidak sesuai dengan hokum terhadap anak.
Dephan menegaskan bahwa jumlah tahanan yang sakit mencapai 1600 tahanan. Mereka dibiarkan tanpa diobati. Hal ini bertujuan untuk menghancurkan mental mereka. Israel juga melarang dokter masuk mengobati mereka. Dari 1600 tahanan itu adalah 16 penderita kanker 550 butuh operasi bedah segera 170 jantung dan lainnya. 17 tahanan menggunakan kursi roda 80 tahanan sakit gula 2 penderita penyakit mata dan lainnya. (bn-bsyr)