Oleh : Mahmud Abu Atho
Yayasan Al-Aqsha untuk Waqaf dan peninggalan dalam laporanya tanggal 11 Maret kemarin mengungkapkan tentang operasi yahudisasi Israel dan perubahan besar-besaran terhadap wajah sejarah Al-Quds oleh sebuah lembaga Israel dalam sejumlah mega proyek pembangunan. Semisal pengembangan ataupun renovasi yang pada hakekatnya adalah proyek yahudisasi dan menghancurkan peninggalan agama islam dan Arab di Al-quds.
Dalam laporanya lembaga Al-Aqsha ini mengatakan lembaga Zionis kali ini merealisasikan mega proyeknya untuk mengubah dan menipu wajah sejarah agama dan
Sementara itu Yayasan Al-Aqsha untuk waqaf dan peninggalan mengisyaratkan lembaga
Proyek ini bertujuan mengubah secara keseluruhan monumen dan sejarah di Al-Quds seperti kebudayaan Arab dan peradaban Islam dengan proyek yang samar dan mencurigakan. Mereka menamakan proyek ini dengan nama restorasi dan perbaikan tembok Kota Lama. Mereka baru saja merampungkan perbaikan pagar Kikar “Pengampunan–Nenek moyang tentara
Sebulan sebelumnya mereka telah merampungkan perubahan di gerbang Nabi Dawud yang diresmikan dengan mengadakan acara khusus dan dihadiri sejumlah petinggi militer
Sementara itu lembaga
Dengan ini mereka telah menguasai sejumlah bangunan tanah pertanian Arab dan Islam di distrik Kota Lama lalu mengubahnya secara besar-besaran untuk tujuan yahudisasi. Seperti terjadi di wilayah Haroh Syarif dan sebelah barat Magaribah. Juga tanah pertanian di ujung jalan al-Wad. Mereka juga telah merancang perubahan besar-besaran di wilayah pertanian dan took-toko di sepanjang jalan Al-Wad wilayah paling penting di Kota Lama.
Dalam rencananya mereka akan membangun jaringan penerangan di sejumlah tempat yang dideklarasikan mempunyai kaitan dengan keagamaan masyarakat Yahudi terutama di daerah Nabi Dawud dan Tembok Ratapan. Rencana ini akan direalisasikan dalam waktu dekat ini.
Perubahan tempat-tempat bersejarah di Al-Quds bersamaan dengan perubahan sejumlah nama bagi jalan-jalan atau tempat-tempat khusus dari nama Arab atau Islam ke nama Yahudi. Seperti terjadi di pintu gerbang Silwan sebelah selatan Masjid Al-Aqsha. Mereka menamakan “Maaleh David” untuk jalan Wadi Halwah dan Jay Hainom untuk jalan Wadi Rababah. Lembaga
Dalam rancangan yang berbahaya untuk mengubah wajah alami dan keagamaan Kota Lama terakhir mereka mengadakan pesta hiburan semalam suntuk diiringi nyanyian dan musik. Mereka mengatakan acara-acara seperti ini akan menarik pengunjung dan akan membuat sejumlah toko pada buka hingga larut malam. Termasuk kafe-kafe minuman keras. Lembaga menyebutkan pihaknya akan membuat acara serupa dan lebih ramai lagi dalam waktu dekat ini. Jelas semua acara ini bertentangan dengan tabiat keagamaan Al-Quds. Tujuanya untuk meminamlisir eksistensi Arab dan Islam di Al-Quds siang ataupun malam.
Dalam laporan terakhirnya Lembaga Al-Aqsha untuk Waqaf dan Peninggalan menyertakan sejumlah gambar dan dokumen yang menjelaskan tentang perubahan dan penipuan dalam rangka yahudisasi Al-Quds. Pada saat yang sama ia menyerukan bagi para budayawan Arab dan Islam untuk segera menyelamatkan Al-Quds. Disamping memelihara dan melindungi setatus kearaban Al-Quds. Ia mengatakan tidak masuk akal proyek yahudisasi Al-Quds termasuk penodaanya terhadap Masjid Al-Aqsha terus berjalan sementara kita tidak berupaya untuk memelihara atau melindungi Al-Aqsha dan Al-Quds. Ketika kami menghadirkan penemuan dan laporan yang diserta dokumen dan bukti-bukti ini kepada bangsa Arab dan Islam serta bangsa Palestina maka kami meminta kalian semua bertanggung jawab atas al-Quds dan al-Aqsha di tingkat resmi maupun kerakyatan. A-Quds hari ini menjadi target yahudisasi. Apakah kita akan terus menunggu hingga al-Quds dan Al-Aqsha hilang ?. (asy)