Alquds – Infopalestina: Zionis
Sebuah laporan yang dirilis oleh Yayasan al Aqsha Rabu (11/3) mengungkap bagian dari proses ini. Laporan ini menyebut “aksi perubahan terbesar” yang sedang terjadi di
Pasukan penjajah Zionis
Mengubah karakter Islam
Yayasan al Aqsha mengingatkan adanya upaya penjajah Zionis
Yayasan al Aqsha menekankan bahwa penjajah Zionis Israel memberikan tugas untuk melaksanakan proyek-proyek ini yang akan terus berlangsung selama beberapa tahun kepada sejumlah lembaga organisasi dan perusahaan zionis Israel seperti “Yerusalem Development Authority” dan “Otoritas Purbakala” Israel. Untuk pelaksanaan proyek ini penjajah
Mengubah sisi budaya dan sejarah
Menurut laporan Yayasan ak Aqsha pasukan penjajah
Yayasan al Aqsha menegaskan bahwa otoritas penjajah baru-baru ini menyelesaikan aktivitas serupa sudut di timur laut tembok bersejarah al Quds. Mereka melakukan pemasangan ubin baru di daerah pintu al Sahira yang tidak berhubungan sama sekali dengan bangunan bersejarah al Quds. Pada saat yang sama terjadi aksi penghancuran di beberapa bagian cukup panjang dari tembok utara. Pada kesempatan tersebut institusi Zionis melakukan perubahan di wilayah cukup luas di pagar Barat dan ujung barat daya dari dinding Kota Tua.
Mengubah Rambu-rambu Gerbang al Quds
Di sisi lain Yayasan al Aqsha mengatakan baru-baru ini penjajah
Yayasan al Aqsha mengsyaratkan niat penjajah melakukan apa yang mereka kaliam sebagai pekerjaan pembangunan pada pintu al Khalil dan Sahira serta merubah jalur jalan dan sekitar yang bersebelahan dengan pintu-pintu Kota Tua di al Quds.
Penjajah
Akuisisi bangunan
Yayasan al Aqsha menegaskan penjajah
Yayasan al Aqsha merujuk pada pernyataan penjajah mengenai rencana menyeluruh mengubah karakter property dan took-toko di sepanjang jalan al Wad. Ini termasuk wilayah penting dan utama di Kota Tua. Israel juga berusaha mengubah karakter dan wajah sejarah Kota Tua al Quds dengan memasang jaringan lampu listrik di situs-situs yang dinyatkan memiliki dimensi agama bagi masyarakat Yahudi khususnya di daerah Nabi Daud dan tembok ratapan.
Mengubah nama-nama jalan
Laporan Yayasan al Aqsha menjelaskan aktivitas pengubahan dan pemalsuan ini disertai dengan mengubah nama-nama jalan dari nama-nama Arab dan Islam yang bersejarah menjadi nama-nama Ibrani. Hal itu didokumentasikan dalam pengumuman-penguman nama-nama tersebut. Sebagaimana yang terjadi di pintu masuk kawasan Silwan yang berjarak beberapa meter dari sebelah selatan tembok masjid al Aqsa jalan ini diberi nama “Maaleh David” di jalan Wadi Halwa di Silwan dan jalan “Jay Hinom” di jalan Wadi Rababa.
Tari dan anggur di halaman al Aqsha
Yayasan al Aqsha dalam laporannya mengatakan “Dalam lankah berbahaya untuk mengubah wajah dan karakter agama Islam di Kota Tua al Quds dan sekitar masjid al Aqsha Yayasan “Israel” baru-baru ini menyelenggarakan festival pariwisata dan rekreasi termasuk begadang malam dengan konser musik keras. Acara begadang ini berlangsung hingga larut malam. Acara konser musik keras ini menarik banyak peserta.”
Yayasan al Aqsha menyatakan pasukan penjajah mendorong pembukaan toko di malam hari termasuk toko minuman keras “Babim”.
Seruan Melindungi Kesucian al Aqsha
Yayasan al Aqsha menyampaikan seruan kepada umat Islam dan Arab perlunya mempercepat pelaksanaan proyek yang melindungi identitas Arab dan Islam al Quds menjaga dan memelihara kesucian Masjid Al Aqsha wakaf Islam dan Kristen di al Quds.
Yayasan al Aqsha mengatakan “Ini tidak masuk akal penjajah