Alquds – Infopalestina: Yayasan al Aqsha menegaskan adanya bahaya besar yang mengancam kampung al Bustan di desa Silwan al Quds dan pentingnya aktivis Islam dan Arab bergerak untuk menyelamatkan al Quds dari yahudisasi dan melindungi Masjid al Aqsa.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (26/2) yayasan al Aqsha mengatakan “Bahaya mengencam desa Silwan selama bertahun-tahun ketika penjajah memperbanyak gigi-gigi jahatnya ingin menelan al Quds dan Masjid al Aqsa serta mengambil alih properti dengan mengusir warganya.” Yayasan al Aqsha menambahkan “Cerita tentang Silwan tidak dimulai minggu ini. Adalah salah orang yang berpikir bahwa awal kisahnya adalah saat harian
Cerita kampung ini dimulai penjajah Zionis menduduki al Quds timur dan Masjid al Aqsa pada 1967 semakin dalamnya aktivitas penggalian di wilayah selatan dan timur dari Masjid al Aqsa semakin intensifnya pembangunan permukiman Yahudi di al Quds timur peminggiran warga al Quds diskriminasi ras dan penganiayaan agama terhadap warga kampung Silwan.
Yayasan al Aqsha menyatakan pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an sudah dimulai aksi pengambil alihan melalui pembajakan penipuan dan kecurangan oleh organisasi-organisasi koloni pemukiman dan pernyiapan rencana yahudisasi menyeluruh terhaap
Pada saat yang sama terjadi peningkatan pekerjaan penggalian di dataran tinggi Silwan dan lembah Halwa dan Ain Silwan dimana Silwan berubah menjadi daerah penggalian luas dengan dalih mencari peninggalan Raja Dawud dan terungkap sejumlah terowongan di dataran tinggi daerah Silwan di selatan masjid al Aqsha.
Pada awal milenium ketiga mulai terungkap besarnya target Zionis
Tujuan sebenarnya dari pemusnahan ini adalah pendirian Taman Taurat dengan nama “Taman Raja Dawud” sebagai salah satu fasilitas bangunan kuil yang mereka klaim.
Yayasan al Aqsha mengatakan “Kala itu didirikan tenda untuk mempertahankan desa. Diteruskan dengan kegiatan-kegiatan lanjutan sampai saat diumumkan pembekukan pembongkaran rumah. Warga Silwan diminta mengajukan rencana pembangunan menyeluruh untuk kampung Silwan. Mereka segera melakukan permintaan itu. Rencana pembangunan telah disampaikan kepada Komisi Perencanaan Pembangunan Kecamatan di al Quds (Yerusalem). Rencana warga Silwan ini akan disetujui dan diakui. Namun pada saat yang sama diajukan rencana lain oleh pemerintah
Pada hari Rabu 18 Februari 2009 Komisi Perencanaan Pembangunan Kecamatan di al Quds bertemu untuk membicarakan rencana yang diajukan oleh warga Silwan. Diadakan pertemuan terbuka yang disusul dengan pertemuan tertutup. Dan diketahui bahwa pemerintah
Yayasan al Aqsha menjelaskan “Kampung Silwan dilingkupi suasana ketakutan dan ketidakpastian terutama setelah naiknya kelompok radikal kanan
Yayasan al Aqsha meminta dunia Islam dan Arab agar bergerak praktis dan cepat untuk mendukung perjuangan warga Bustan di daerah Silwan selatan dinding Masjid al Aqsa. Agar gerakan ini mengecam tingkat ancaman terhadap kampung tersebut dan
Aktivitas “pemukiman” yahudisasi semakin menambak kegigihan dan komitmen orang-orang Silwan dan masyarakat al Quds secara umum. Mereka gigih dan konsisten bertahan di rumah-rumah mereka bertapapun hal ini harus dibayar dengan pengorbanan.
Dalam pada itu Syaikh Raed Shalah ketua Harakah Islamiyah di wilayah Palestina 1948 mengatakan “Kami telah mengunjungi tenda kampung Bustan. Karena kami menyadari bahwa penjajah
Dia menambahkan “Pada saat ketika penjajah Israel melakukan pembersihan Silwan dengan bertahap Israel berupaya melakukan pembersihan etnis di Kota Lama untuk mengeluarkan penduduk al Quds. Untuk melengkapi cincin “pemukiman” yang mengelilingi Masjid al Aqsa. Ini adalah kerakusan dari insitusi Zionis
Dia menekankan bahwa apa yang terjadi di