Wed 7-May-2025

Rute Baru Tembok Rasial Israel Mencaplok 2500 Hektar Wilayah Selatan Qalqilya (laporan)

Senin 23-Februari-2009

Qalqilya – Infopalestina: Belakangan ini pasukan Israel mulai bekerja memasang tanda-tanda dan rambu di wilayah desa dan lembah Al-Resya selatan kota Qalqilya. Ini dilakukan sebagai permulaan pengubahan rute baru tembok rasial di bagian selatan kota Qalqilya di permukiman Yahudi “Alfei Menashe” yang mengisolasi wilayah itu dari wilayah-wilayah sekitarnya yang terdiri dari lima desa dan komunitas Palestina yakni: Ras Tayra Wadi Alracha Dabaa Arab Alrmadin Arab Abu Ferdaf.

Dua Pilihan Yang Paling Manis Tetap Pahit

Tindakan Israel ini didasarkan pada keputusan sebelumnya dari Mahkamah Tinggi Israel yang disebut “Supreme Court of Justice” mengeluarkan keputusan bulan Mei 2006 yang mengapus persimpangan tembok yang memastikan sebagian wilayah di sana keluar dari wilayah isolasi dan mereka dan yang menugaskan kepada tentara pendudukan untuk menggambar rute baru untuk tembok rasial Israel.

Skema yang sudah diubah yang disetujui oleh tentara pendudukan menempatkan warga pada dua pilihan yang bagi warga sama saja dengan memakan buah simalakama tetap dengan rute sekarang sehingga mereka tinggal di antara empat tembok dan setiap hari harus dipaksa menjalani hari-hari dengan penuh penghinaan Israel di perlintasan tembok atau pilihan kedua menerima rute baru yakni membebaskan mereka dari kurungan tembok namun namun mereka dipaksa melepaskan lahan pertanian beserta semua kehidupan pertanian yang mereka dimiliki.

Tembok baru rasial Israel ini – sesuai dengan Komite Rakyat Anti Tembok Rasial – akan melintang sepanjang 3 kilometer dan akan menempatkan sekitar 2.500 hektar lahan antara yang antara pengerukan atau terisolasi. Di mana 70% dari tanah ditanami pohon-pohon zaitun dan sisanya adalah warga mempergunakannya untuk bidang perkebunan peternakan sapid an lainnya.

Rute tembok baru ini akan menghabisi sumber-sumber pendapatan warga di sana dimana pertanian dan peternakan merupakan urat nadi kehidupan mereka. Salah satu yang paling terpengaruh keputusan baru Israel ini desa Wadi Resya yang akan kehilangan 80% dari wilayahnya diikuti oleh desa Ra’s Tayra yang akan kehilangan 60% dari daerahnya dan kedua desa ini akan kehilangan sumber pendapatan dan tidak mungkin bisa memperluas pembangunan di masa depan.

Pasukan Israel juga berniat membuat jalan alternative untuk permukiman no. 55 dan jalan ini akan melewati wilayah dan mengisolasi karena dikelilingi tembok baru ini yakni wilayah Ra’s Tayra. Ini berarti akan terjadi pemusnahan lebih banyak lahan dan pembabatan pohon zaitun yang lebih banyak dan juga menghabisi harapan kemungkinan memanfaatkan wilayah yang ada di masa mendatang.

Di sisi lain tembok rute baru ini akan berjarak 100-200 meter dari rumah-rumah di desa-desa di lembah Resya dan Ra’s Tayra yang tujuan utama pembangunan ini adalah memberikan keamanan kepada Israel. Sehingga pemilik rumah-rumah warga Palestina di sana selalu dalam kondisi darurat keamanan secara permanent karena selalu diawasi dan dikhawatirkan menyeberang tembok.

Mempercantik gambar tembok

Sementara Arab Alrmadin dan Arab Abu Ferdaf maka dengan tembok baru ini akan memudahkan Israel melakukan pengusiran warga dari sana. Sebab Israel akan mengaku bahwa mereka bukan pemilik tanah yang mereka tinggali utuk selanjutnya wilayah itu akan dimasukkan ke dalam wilayah mereka untuk dimasukkanya ke dalam permukiman Yahudi “Alfei Menashe.”

Melihat fakta secara sepintas rute baru Israel ini hanya upaya mereka menjatuhkan vonis inkonstitusional tembok rasial Israel yang diputuskan oleh Mahkamah Internasional “International Court of Justice” yang meminta kepada Israel untuk menghapus tembok ini secara penuh bukan maka sekarang malah dipercantik bentuknya dan dibelok-belokkan rutenya untuk menghindari delik hukum dan melakukan kamuflase. (bn-bsyr)

Tautan Pendek:

Copied