Alquds – Infopalestina: Otoritas penjajah Zionis
Dalam kontek ini koran Israel Ha’aretz edisi Jum’at (20/02) menyebutkan Pemerintah Kota penjajah Israel di kota al Quds berupaya mengusir 1500 warga Palestina di al Quds dari kampung Silwan. Ha’aretz menyebutkan bahwa walikota Israel di al Quds yang berhaluan ektrim kanan Neir Baraket bertekad mengusulkan agar 1500 warga Palestina di Silwan meninggalkan tempat tinggal mereka dengan sukarela dengan diberi kompensasi tanah pengganti.
Israel Akui Mengusir Warga al Quds
Ha’aretz menambahkan seorang anggota dewan kota Israel yang ditugasi mengurus masalah al Quds bernama Yakir Segev belakangan bertemu dengan warga Silwan dan mengusulkan di depan mereka kemungkinan mereka meninggalkan rumahnya secara sukarela. Dia mengancam rumah-rumah ini akan dihancurkan karena dibangun tanpa izin.
Tetapi Segev berkata kepada “Haaretz” bahwa tidak ada rencana apapun untuk memberikan kompensasi atau ganti rugi kepada penduduk Silwan. “Yang ada adalah perintah untuk pembongkaran rumah mereka. Dan kami berkewajiban melaksanakannya. Adapun gagasan kompensasi telah diusulkan pada saat berbicara dengan penduduk.”
Di sisi lain warga al Quds yang ikut dalam pertemuan dengan Segev kepada “Haaretz” mereka mengatakan masalah central yang didiskusikan dalam pertemuan dengan Segev adalah pemberian kompensasi.
Perlu dicatat bahwa organisasi imigran Yahudi yang didukung oleh pemerintah
Menurut Ha’aretz pemerintah kota penjajah Israel berusaha mengosongkan 88 rumah dengan dalih terancam dirobohkan di daerah Bustan yang ada di timur pagar kota lama di selatan masjid al Aqsha. Pasukan
Warga kampung Silwan dan para aktivis organisasi HAM mengatakan usaha pemerintah
Pemerintah Haniyah Kecam
Departemen Wakaf dan Urusan Agama Pemerintah Palestina pimpinan PM Ismail Haniyah mengecam keputusan pemerintah kota penjajah Zionis Israel yang mengusir 1500 warga Palestina di al Quds dari kampong Silwan dengan diberi kompensasi tanah pengganti karena rumah-rumah mereka akan dihancurkan dengan dalih dibangun tanpa izin.
Menteri Wakaf dan Urusan Agama Pemerintah Palestina Dr. Thalib Abu Shaer mengecam upaya penjajah Israel mengosongkan 88 rumah warga Palestina di al Quds dengan dalih terancam dirobohkan. Dia mengingatkan organisasi imigran Zionis
Abu Shaer mengatakan “Usaha penjajah Zionis
Departemen Wakaf dan Urusan Agama Palestina meminta seluruh organisasi Islam Arab dan internasional yang konsen dengan masalah ini dan juga kepada Liga Arab agar bergerak segera dan aktif untuk menyelamatkan kota al Quds dan masjid al Aqsha. Mendukung perjuangan warganya dalam menghadapi rencana yahudisasi dan menghentikan kejahatan penjajah Zionis
Dalam Ancaman Bahaya Hakiki
Dalam pada itu “Badan Islam dan Kristen untuk Pembelaan al Quds dan Tempat Suci” menuding
Sekretaris Jenderal “Badan Islam dan Kristen untuk Pembelaan al Quds dan Tempat Suci” Hasan Khatir dalam sebuah pernyataannya kemarin (22/2) menyatakan bahwa warga kampung Bustan di sebelah selatan masjid al Aqsa dalam bahaya nyata. Yaitu setelah Komite Daerah untuk Perencanaan dan Konstruksi
Dalam pernyataan ini ditegaskan bahwa tindakan ini dilakukan dalam rangka menerapakan recana yahudisasi di sekitar masjid al Aqsa atau yang disebut Israel sebagai “Telaga Suci ” yang mencakup 88 bangunan di kampong Bustan yang tidak lain merupakan bagian dari desa Silwan di timur Kota Tua di al Quds. Wilayah itu dikenal dengan “Taman Raja” dan juga dikenal urgensinya dalam dunia arkeologi dan sejarah.
Dalam pernyataannya “Badan Islam dan Kristen untuk Pembelaan al Quds dan Tempat Suci” menyerukan kepada warga kampung Bustan agar tidak merespon bujukan pemerintah
“Badan Islam dan Kristen untuk Pembelaan al Quds dan Tempat Suci” dalam pernyataannya menjelaskan bahwa langkah-langkah
Siasat Pengusiran Baru Warga al Quds
Hakim Agung Palestina Syaikh Taisir Tamimi mengecam langkah yahudisasi Zionis
Tamimi menjelaskan “Siasat pengusiran masuk dalam kontek upaya penjajah Zionis
Dia menyatakan bahwa otoritas penjajah Zionis
Tamimi menegaskan bahwa masjid al Aqsha dengan bangunan seluruh areal kubah-kubah pagar pintu penerangan pondasi dan semua perangkatnya adalah masjid yang murni milih seluruh kaum muslimin di barat dan di timur sesuai dengan keputusan dari langit. Tidak ada hak bagi Yahudi di dalamnya. Dia menyatakan otoritas penjajah Zionis
Dia memuji peran yang dimainkan warga Palestina di al Quds yang mengalami perbagai bentuk tekanan dan terror oleh tangan-tangan otoritas penjajah Zionis
Parlemen Palestina: al Quds Alami Yahudisasi Brutal
Ketua Komisi al Quds di Parlemen Palestina Dr. Ahmad Abu Halabia menegaskan bahwa
Dalam pernyataan pers Kamis (19/02) Abu Halabia mengatakan “Selama bulan Januari tahun ini telah terjadi sejumlah penistaan dari institusi militer dan kepolisian penjajah Zionis
Dia menyatakan bahwa penistaan dari penjajah Zionis Israel di kota al Quds terjajah selama bulan Januari 2009 ini mencakup penghancuran rumah-rumah warga penyitaan rumah-rumah warga penghancuran lahan-lahan mereka serangan terhadap warga dan operasi penangkapan terhadap warga di sana. Dia menyatakan terjadi banyak konfrontasi antara warga Palestina dan polisi penjajah Zionis
Abu Halabia mengatakan “Saat ini terjadi aktivitas koloni permukiman secara massif di
Dalam laporannya Abu Halabia juga menjelaskan praktek-praktek rasis yang dilakukan polisi penjajah Zionis
Dia menambahkan “Rasisme Zionis Israel nampak jelas setelah pengumuman upaya yahudisasi baru terhadap kota al Quds terjajah dalam konferensi “Mendukung Yahudi” yang diadakan Kongres Yahudi di kota al Quds pada 26-27 Januari 2009 lalu menyusul agresi Israel ke Jalur Gaza.”
Abu Halabia meminta Negara-negara Arab dunia Islam serta organisasi-organisasi internasional dan HAM untuk bertindak memberikan perlindungan internasional terhadap
Dia kembali menyetukan Sekjen Liga Arab Amr Moussa dan sekjen OKI Dr Ekmeleddin Ihsanoglu agar merevitalisasi kedua organisasi ini demi melindungi al Quds dan tempat-tempat sucinya sekaligus melindungi warga Palestina di kota tersebut. Dia menegaskan perlunya menyampaikan pengaduan dan tuntutan ke mehkamah internasional guna menghentikan kejahatan dan serangan ini. (seto)