Wed 7-May-2025

Yayasan al Aqsha Ingatkan Yahudisasi al Quds dan al Aqsha Meningkat

Rabu 18-Februari-2009

Al Quds – Infopalestina: Yayasan al Aqsha dalam memo yang berjudul “Ke Mana Kota al Quds dan al Aqsha Tahun 2009?” mengungkap puluhan pelanggaran terhadap Masjid Al Aqsha dan terus dilakukan oleh otoritas penjajah dengan tujuan untuk yahudisasi tempat suci tersebut.

Yayasan al Aqsha dalam laporan statistik baru yang dikeluarkan menegaskan selama ekstrapolasi peristiwa terutama setelah agresi Israel di Gaza kota Al Quds dan Masjid Al-Aqsha keduanya semakin menjadi target serangan selama tahun berjalan ini.

Yayasan al Aqsha menyampaikan seruan kepada masyarakat Islam Arab dan Palestina untuk menyelamatkan Al Quds sebelum diyahudikan secara penuh serta menyelamatkan Al-Aqsha masjid agar tidak dihancurkan.”

Memo ini menjelaskan bahwa kota Al Quds dan tempat-tempat suci milik Islam dan Kristen secara umum serta Masjid Al-Aqsha secara khusus selama satu tahun terakhir (2008) menjadi target serangan sengit pihak otoritas penjajah dan berbagai sayapnya. Aksi itu menjangkau manusianya peninggalan sejarah dan peradaban baik yang saat ini maupun yang masa lampau.

Memo menyatakan bahwa otoritas penjajah “mencoba memaksakan fakta di lapangan berpacu dengan waktu dalam perlombaan untuk mengalihkan pandangan meletakkan proyek kontrol dan yahudisasi membuat rencana menyeluruh dan secara bertahap dikeluarkan untuk dilaksanakan hal ini mengisyaratkan bahwa kota Suci Al Quds dan masjid Al-Aqsha masa depannya di ambang target ganas dan berbahaya.”

Memo ini menyebutkan rincian yang didokumentasikan berupa serangan dan pelanggaran Zionis Israel terhadap Al Quds dan Masjid Al-Aqsha di beberapa bidang. Misalnya aksi-aksi penyerbuan di Masjid Al-Aqsha yang meningkat signifikan khususnya di paruh kedua 2008. Yang dilakukan secara berkelompok terdiri dari orang laki-laki perempuan dan anak-anak. Dilaksanakan secara terorganisasi dan dilaksanakan ritual keagamaan Yahudi yang menonjol di dalam masjid al Aqsha termasuk membaca bagian “Altanach”. Mereka juga melaksanakan ritual-ritual lain ssuai dengan rute tertentu di bagian Masjid Al-Aqsha. Semua itu dilaksanakan dengan sokongan dan penjagaan dari polisi Israel.

Memo ini menambahkan bahwa sementara kelompok yang menyerbu masjid Al-Aqsha hanya berjumlah sedikit namun telah menjadi fenomena menonjol karena penyerbuah dilakukan oleh ratusan orang dalam bentuk kelompok-kelompok secara berturut-turut. Juga karena melibatkan banyak lapiran Israel yang menunjukan dukungan dan pihak resmi Israel dalam penyerbuan seperti itu.

Saat yayasan al Aqsha meneropong “kunjungan mencurigakan dari intelijen dan polisi Israel di sekitar Masjid Al-Aqsha” pihak juga mendokumentasikan pelanggaran lain yaitu mengaktifkan “wisatawan asing berjalan hampir telanjang di dalam masjid.”
Selain serangan pada penjaga di Masjid Al-Aqsha otoritas penjajah juga melarang aktivitas pro-masjid. Dalam banyak kasus polisi Israel mencegah masuknya sajian makannan untuk orang-orang yang berpuasa dan merampas makan tersebut sehingga orang-orang yang berpuasa tidak bisa maka di dalam al Aqsha.

Dalam perkembangan lain kelompok Yahudi dan tokoh resmi Israel membuka sinagog Yahudi yang didirikan di atas wakaf Islam yang disebut “Hamam al Ain”. Sinagog ini berjarak tidak lebih dari lima puluh meter dari Masjid Al-Aqsha di jantung kampung Israel. Setiap harinya ratusan pemukim Yahudi dan wisatawan mengunjungi sinagog ini. Otoritas penjajah juga terus melakukan penggalian di bawah Hamam al Ain di mana sinagog Yahudi berada. Sempat terpantau pengiriman masuk papan kayu dalam jumlah besar. Hal ini mengidikasikan terjadinya aktivitas besar yang sedang dilaksanakan di daerah yang berdekatan dengan tembok barat masjid al Aqsha.

Otoritas penjajah juga sedang tekun untuk mengakhiri pembangunan sinagog Yahudi yang diberi nama “Hhurba” yang didirikan di tanah wakaf dengan mengorbankan bagian dari Masjid Umari di daerah yang dikenal sebagai kampung asy Syarif di jantung dari Kota Lama Al Quds. Tujuan pembangunan sinagog tinggi yang di atasnya diletakkan kubah besar adalah sebagai upaya untuk menubuhkan bangunan Yahudi di Al Quds dan dengan tujuan menutupi kubah Shakhra. Demikian disebutkan dalam memo tersebut.

Sementara penggalian Zionis terus berlanjut untuk mengepung masjid Al-Aqsha sebagaimana dirinci dalam dokumen memo tersebut otoritas penjajah melakukan renovasi besar dan mencurigakan pada tembok Al Quds Lama. Tujuannya adalah untuk menanam peninggalan Yahudi di tembok tersebut.

Lembaga Israel juga mencoba merambah ke bagian pemakaman ar Rahmah yang bersebelahan dengan dinding sebelah timur dari Masjid Al-Aqsha. Tujuan dari upaya ini adalah untuk merubah bagian ujung tenggara menjadi tempat rekresi dan taman nasional Israel. Mereka juga meletakan tanah merah di atas pemakaman Islam mencegah orang dari mendekati tempat tersebut” seperti dinyatakan dalam memo.

Selama setahun terakhir langkah kegiatan kelompok-kelompok Yahudi dan upayanya menjangkau rumah-rumah di Kota Lama Al Quds mengalami penigkatan. Melalui cara-cara pembajakan dan pendudukan. Meskipun upaya ini menemui penentangan dari warga al Quds. Namun kelompok-kelompok Yahudi ini benar telah menjangkau sejumlah rumah di Al Quds sesuai dengan memo yang menyebutkan jumlah rincian yang diberikan dalam hal ini.

Otoritas penjajah telah mulai melaksanakan proyek yahudisasi yang mengepung kampung Silwan yang berdekatan dengan sisi selatan Masjid Al-Aqsha. Tujuan proyek ini adalah untuk membuat kampung Silwan menjadi pusat wisatawan yahudisasi.
Otoritas penjajah terus melakukan penghancuran sistematis terhadap bangunan Dewan Tinggi Islam di Al Quds. Dibarengi dengan kegigihan Zionis melakukan pelanggaran terhadap kehormatan pemakaman Islam bersejarah “Ma’manullah” di kota tersebut.

Otoritas penjajah terus melanjutkan pekerjaannya di jalur kereta ringan “tram” yang bertujuan untuk menghubungkan permukiman-pemukiman Yahudi di Tepi Barat dengan lainnya yang didirikan dengan mengorbankan tanah Al Quds di kota Al Quds.
Otoritas penjajah telah membongkar rumah-rumah warga Al Quds serta menyampaikan ancaman penghancuran perampasan penutupan dan penyerbuan lembaga-lembaga al Quds. Selama tahun 2008 telah dihncurkan 71 rumah dan fasilitas di Al Quds.

Sementara laporan Israel sendiri menyebutkan terdapat 85 pembongkaran rumah dan fasilitas. Selain itu sekitar 219 surat pemberitahuan sudah diberikan berisi ancaan penghancuran atau penguasaai rumah-rumah dan fasilitas di Al Quds. Pada saat yang sama terhitung 36 kasus perampasan tanah Palestina di Al Quds luasnya sekitar puluhan hingga ratusan hektar. Juga ada sekitar 44 kasus penutupan dan penyerbuan lembaga-lembaga Palestina di al Quds.

Semua ini terjadi di tengah apa yang disebut oleh Yayasan al Aqsha sebagai “serangan koloni yang luas pada Al Quds” melalui tender konstruksi dan perencanaan masa depan dalam arah ini. (seto)

Tautan Pendek:

Copied