Yayasan al Aqsha dalam laporan statistik baru yang dikeluarkan menegaskan selama ekstrapolasi peristiwa terutama setelah agresi Israel di Gaza
Yayasan al Aqsha menyampaikan seruan kepada masyarakat Islam Arab dan Palestina untuk menyelamatkan Al Quds sebelum diyahudikan secara penuh serta menyelamatkan Al-Aqsha masjid agar tidak dihancurkan.”
Memo ini menjelaskan bahwa kota Al Quds dan tempat-tempat suci milik Islam dan Kristen secara umum serta Masjid Al-Aqsha secara khusus selama satu tahun terakhir (2008) menjadi target serangan sengit pihak otoritas penjajah dan berbagai sayapnya. Aksi itu menjangkau manusianya peninggalan sejarah dan peradaban baik yang saat ini maupun yang masa lampau.
Memo menyatakan bahwa otoritas penjajah “mencoba memaksakan fakta di lapangan berpacu dengan waktu dalam perlombaan untuk mengalihkan pandangan meletakkan proyek kontrol dan yahudisasi membuat rencana menyeluruh dan secara bertahap dikeluarkan untuk dilaksanakan hal ini mengisyaratkan bahwa kota Suci Al Quds dan masjid Al-Aqsha masa depannya di ambang target ganas dan berbahaya.”
Memo ini menyebutkan rincian yang didokumentasikan berupa serangan dan pelanggaran Zionis
Memo ini menambahkan bahwa sementara kelompok yang menyerbu masjid Al-Aqsha hanya berjumlah sedikit namun telah menjadi fenomena menonjol karena penyerbuah dilakukan oleh ratusan orang dalam bentuk kelompok-kelompok secara berturut-turut. Juga karena melibatkan banyak lapiran
Saat yayasan al Aqsha meneropong “kunjungan mencurigakan dari intelijen dan polisi
Selain serangan pada penjaga di Masjid Al-Aqsha otoritas penjajah juga melarang aktivitas pro-masjid. Dalam banyak kasus polisi
Dalam perkembangan lain kelompok Yahudi dan tokoh resmi
Otoritas penjajah juga sedang tekun untuk mengakhiri pembangunan sinagog Yahudi yang diberi nama “Hhurba” yang didirikan di tanah wakaf dengan mengorbankan bagian dari Masjid Umari di daerah yang dikenal sebagai kampung asy Syarif di jantung dari Kota Lama Al Quds. Tujuan pembangunan sinagog tinggi yang di atasnya diletakkan kubah besar adalah sebagai upaya untuk menubuhkan bangunan Yahudi di Al Quds dan dengan tujuan menutupi kubah Shakhra. Demikian disebutkan dalam memo tersebut.
Lembaga
Selama setahun terakhir langkah kegiatan kelompok-kelompok Yahudi dan upayanya menjangkau rumah-rumah di Kota Lama Al Quds mengalami penigkatan. Melalui cara-cara pembajakan dan pendudukan. Meskipun upaya ini menemui penentangan dari warga al Quds. Namun kelompok-kelompok Yahudi ini benar telah menjangkau sejumlah rumah di Al Quds sesuai dengan memo yang menyebutkan jumlah rincian yang diberikan dalam hal ini.
Otoritas penjajah telah mulai melaksanakan proyek yahudisasi yang mengepung kampung Silwan yang berdekatan dengan sisi selatan Masjid Al-Aqsha. Tujuan proyek ini adalah untuk membuat kampung Silwan menjadi pusat wisatawan yahudisasi.
Otoritas penjajah terus melakukan penghancuran sistematis terhadap bangunan Dewan Tinggi Islam di Al Quds. Dibarengi dengan kegigihan Zionis melakukan pelanggaran terhadap kehormatan pemakaman Islam bersejarah “Ma’manullah” di
Otoritas penjajah terus melanjutkan pekerjaannya di jalur kereta ringan “tram” yang bertujuan untuk menghubungkan permukiman-pemukiman Yahudi di Tepi Barat dengan lainnya yang didirikan dengan mengorbankan tanah Al Quds di kota Al Quds.
Otoritas penjajah telah membongkar rumah-rumah warga Al Quds serta menyampaikan ancaman penghancuran perampasan penutupan dan penyerbuan lembaga-lembaga al Quds. Selama tahun 2008 telah dihncurkan 71 rumah dan fasilitas di Al Quds.
Sementara laporan
Semua ini terjadi di tengah apa yang disebut oleh Yayasan al Aqsha sebagai “serangan koloni yang luas pada Al Quds” melalui tender konstruksi dan perencanaan masa depan dalam arah ini. (seto)