Wed 7-May-2025

Pembunuhan al Haj Bukti Kepalsuan Ajakan Islah dan Rekonsiliasi Kelompok Abbas

Senin 9-Februari-2009

Ramallah – Infopalestina: Dinas keamanan Mahmud Abbas presiden Palestina yang sudah habis masa jabatannya menolak untuk mengakhiri masalah tahanan politik dan bahkan terus mencatat lembaran-lembara kelam sejarah kejahatannya dengan melakukan penyiksaan di dalam penjara mereka di Tepi Barat. Kejahatan baru yang dilakukan dinas keamanan Abbas telah merenggut nyawa seorang mujahid dari gerakan Hamas dia gugur setelah didiksa dinas keamanan Abbas di salah satu penjara mereka di Jenin Tepi Barat Ahad (08/02).

Mujahid Hamas yang menjadi korban kebiadaban dinas keamanan Abbas kali ini adalah Muhammad Abdul Jamil al Haj. Pembunuhan biadab melalui penyiksaan ini memunculkan pesan yang intinya adalah tidak ada islah dan tidak ada rekonsiliasi dengan Hamas.

Gerakan Hamas menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya mujahid mereka Muhammad Abdu Jamil al Hajj di penjara dinas kemanan Abbas di Tepi Barat setelah mengalami siksaan. Hamas menilai kejahatan ini sangat berbahaya dampaknya bagi busuknya moral kemanusiaan dan nasionalisme aparat keamanan di Tepi Barat.

Tindakan aparat kemanan Abbas itu dinilai sebagai respon langsung dan cepat terhadap semua upaya rekonsiliasi dan persatuan nasional dan dan upaya untuk menghancurkannya. Tindakan ini juga mengungkap wajah hitam dan jahat otoritas Ramallah dan keamanan yang bekerja sama dengan Israel.

Hamas menuding dinas keamanan dan pimpinannya di Tepi Barat bertanggungjawab penuh atas penyiksaan terhadap mujahid Hamas Muhammad Abdul Jamil al Haj hingga menyebabkan dia meninggal syahid. Hamas juga mengecam keras kejahatan aparat keamanan Abbas yang menyebarkan informasi bahwa kader Hamas tersebut meninggal karena bunuh diri. Sebab tindakan bunuh diri tidak ada dalam kamus anggota Hamas yang terdidik di masjid-masjid mencintai agama tanah air berkorban demi perjuangan kebenaran.

Hamas menilai siasat Abbas yang terus-menerus melakukan kejahatan merupakan bukti mereka bernafsu menghabisi gerakan Hamas melalui penangkapan penyiksaan pembunuhan dan koordinasi keamanan dengan Israel. Ini jelas untuk menghidupkan agenda asing dan proyek-proyek mereka yang menghancurkan eksistensi gerakan perlawanan. Proyek itu tidak akan pernah berpihak kepada kepentingan rakyat Palestina atau memberikan keamanan kepada warganya. Sehingga dinas keamanan Abbas tidak lebih dari menjadi alat dan kompas untuk menjaga kemanan Israel dan menghancurkan perlawanan.

Hamas meminta semua faksi perlawanan Palestina organisasi hak asasi manusia dan organisasi Palang Merah agar mengungkap nasib ratusan kader dan pemimpin gerakan Hamas yang ditahan di penjara Abbas di Tepi Barat. Serta menungkap kejahatan-kejahatan aparat keamanan mereka yang hanya berpihak kepada kepentingan Israel yang melakukan aksi penyiksaan terhadap rakyat Palestina.

Sudah sejak lama aparat keamanan Abbas di Tepi Barat melakukan aksi penangkapan terhadap Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestina dengan berkoordinasi bersama pasukan pendudukan Israel. Akibat penangkapan itu lebih dari 600 kader Hamas kini mendekam dalam penjara otoritas Palestina di Tepi Barat. Puluhan dari mereka mengalami siksaan keras sehingga sebagian dari mereka harus dilarikan ke rumah sakit.

Pada 22 Februari 2008 Syaikh Majd Barghouti imam masjid di desa Kober utara Ramallah meninggal akibat penyiksaan dan perlakuan kejam dinas keamanan Abbas di dalam penjara mereka. (seto)

Tautan Pendek:

Copied