Gaza/Jerusalem: Masalah pertukaran tahanan antara gerakan Hamas dan Zionis
PM Israel Ehud Olmert bersama Menhan Ehud Barak dan Menlu Tzepi Livni telah gagal dalam aksi militer mereka mundur menghadapi gempuran perlawanan Palestina di Jalur
Gilad Shalit adalah keras senjata mereka yang terakhir. Media-media Israel menukil pernyataan Menhan Israel Ehud Barak Sabtu (07/02) yang mengatakan “Israel berupaya mempercepat pembicaraan pembebasan serdadu Israel Gilad Shalit” yang ditawan faksi-faksi perlawanan di Jalur Gaza sejak tahun 2006 lalu.
Barak yang muncul di tengah-tengah kampanye Sabtu lalu itu mengatakan “Kami ingin melihat Gilad Shalit di sini. Kami bekerja untuk itu siang dan malam.” Dia menambahkan “Sudah dilakukan upaya besar untuk mempercepat proses yang akan mengembalikan Gilad Shalit dengan aman.”
Para pengawat melihat kesepakatan mendadak untuk pertukaran Shalit dengan beberapa ribu tahanan dari Hamas di penjara Israel mungkin bisa membantu Menlu Israel Tzepi Livni dan Menhan Israel Ehud Barak dalam kampanya pemilu mereka. Setelah mereka gagal merealisasikan target-target perangnya ke Jalur Gaza dan ketidakmampuan mereka dalam menghentikan roket-roket perlawanan serta pembebasan serdadu yang ditawan.
Sesuatu yang mendukung keinginan pemimpin Israel mempercepat perundingan dengan gerakan Hamas sebagaimana diberitakan medis Israel adalah apa yang dilakukan Turki yang berperasan sebagai mediator baru untuk perundingan pembebasan serdadu Israel Gilad Shalit.
Harian Israel Yedeot Aharonot dan Jerusalem Pots mengatakan bahwa sumber-sumber media Turki menegaskan utusan dari Turki saat ini sedang bersama gerakan Hamas di Suriah sedang mencari jalan pembebasan serdadu Israel dalam waktu secepat mungkit. Sumber-sumber ini menjelaskan Turki meminta dukungan Hamas soal pembebasan Shalit. PM Turki Receb Tayyib Erdogan ungkapnya menegaskan bahwa negaranya siap untuk berundingan demi mengembalikan Shalit dari tawanan.
Masuknya Turki dalam soal pembebasan Shalit ini terjadi setelah hubungan antara
Sementara Mesir saat ini masih menjadi mediator perundingan gencatan senjata jangka panjang antara gerakan Hamas dan
Di pihak lain sikap gerakan Hamas jelas. Menolak syarat-syarat yang diajukan
Dikutip kantor berita Reuters Sabtu (07/02) Hamas menegaskan pembebasan Gilad Shalit harus ditukar dengan pembebasan 140 tahanan Palestina yang mendekam di dalam penjara-penjara Zionis Israel.
Nampaknya perundingan dan inisiatif di tingkat politik Palestina menegaskan bahwa pertempuran yang secara militer telah berakhir dengan kegagalan