Wed 7-May-2025

Yayasan al Aqsha Ungkap Terowongan Baru Ancam Masjid Ain Silwan

Jumat 6-Februari-2009

Alquds – Infopalestina: Yayasan al Aqsha dalam pernyataanya Kamis (05/02) mengungkap aktivitas yang dilakukan otoritas purbakala Israel yang mendanai penggalian terowongan baru berada di sisi kiri masjid Ain Silwan di kampung Silwan al Quds sebelah selatan masjid al Aqsha.

Tujuan dari penggalian ini adalah untuk menghubungkan jaringan terowongan-terowongan yang digali di kampung Silwan sepanjang ratusan meter dan sampai ke bawah masjid al Aqsha di sisi barat daya. Penggalian ini mengancam runtuhnya masjid Ain Silwan dan rumah-rumah yang berdekatan dengan masjid.

Yayasan al Aqsha mengatakan “Sedang berlanjut penggalian jaringan terowongan-terowongan panjang yang dimulai sebagiannya dari daerah Ain Silwan ke arah utara menuju masjid al Aqsha. Beberapa hari sebelum ini Yayasan al Aqsha melakukan kunjungan berkali-kali ke masjid Ain Silwan dan mengungkap adanya penggalian terowongan baru yang diprakarsai dan didanai “Otoritas Purbakala Israel”. Sebagian terowongan yang digali dari sisi kiri msjid Ain Silwan ini sampai saat ini sudah digali sekitar 6-8 meter. Adapun lebar terowongan sekitar 5 meter dengan tinggi mencapai 4 meter.”

Yayasan al Aqsha melakukan pengambilan gambar terowongan dan mendokumentasikannya. Berdasarkan pengamatan pada lokasi penggalian diketahui bahwa otoritas purbakala Israel melakukan upaya untuk secepat mungkin menyelesaikan pengagian di bagian ini secara khusus. Yaitu dengan menambah jumlah pekerja yang bekerja selama 6 hari yang tadinya selama 5 hari dan ini adalah suatu perkecualian. Semua yang bekerja dalam penggalian terowongan baru ini adalah pemukim Yahudi. Truk-truk terlihat mengangkut puluhan karung yang penuh dengan tanah dan batu dari terowongan tersebut saat aktivitas penggalian.

Warga kampung Silwan yang dekat dengan lokasi penggalian mengatakan bahwa akibat penggalian ini masjid Ain Silwan bangunan-bangunan yang berdekatan dengan masjid dan jalan terancam longsor.

Yayasan al Aqsha menyatakan rencananya akan digali ratusan meteri di terowongan baru ini ke arah utara menuju masjid al Aqsha. Pada saat yang sama terjadi aktivitas menghubungkan jaringan terowongan-terowongan di Silwan anatara sebagian dengan yang lainnya ke arah masjid al Aqsha. Untuk diketahui bahwa di samping terowongan baru ini sedang digali terowongan-terowongan lainnya.

Yayasan al Aqsha menyakini bahwa tujuan dari penggalian terowongan-terowongan ini adalah untuk membentuk gambaran di otak dan di realitas guna menghubungkan di antara daerah Silwan bahwa ia dalah kota Dawud (David) dan masjid al Aqsha adalah kuil yang mereka klaim. Artinya adalah pembingkaian legenda hikayat kuil (Sualaiman). Dan alat untuk melaksanakan rencana ini adalah penggalian-penggalian arkeologi.

Ketua Yayasan al Aqsha Ir. Zaki Igbaria saat mengomentari masalah ini mengatakan “Penggalian-penggalian ini dan jaringan terowongan-terowongan yang bertambah jumlahnya dari hari ke hari dan semuanya mengarah menuju masjid al Aqsha merupakan ancaman langsung terhadap masjid al Aqsha dan Mubarak dan sekitarnya dengan dekat dengan masjid. Tidak tertutup kemungkinan terjadinya longsor dalam waktu dekat di wilayah-wilayah yang dilakukan penggalian terowongan ini. Kami juga tidak menyangsikan terjadinya longsor di masjid al Aqsha atau sekitarnya yang dekat. Kita masih ingat terjadinya retakan di tembok selatan dan barat masjid al Aqsha yang berjarak puluhan meter dari penggalian-penggalian yang dilakukan Israel di daerah Silwan.

Ir. Zaki melanjutkan “Kami serukan kepada semua pihak di dunia Islam Arab dan Palestina akan pentingnya upaya secepatnya sebelum ancaman longsor pada masjid al Aqsha meningkat. Dan inilah yang direncanakan sebagian sayap organisasi Zionis Israel sebagai langkah pendahuluan untuk membangun kuil yang mereka klaim dengan mengorbankan masjid al Aqsha. Pembacaan cepat terhadap peta penggalian-penggalian Israel di bawah dan di sekitar masjid al Aqsha menegaskan ancaman rencana Zionis Israel dan digesa pelaksanaannya ini.

Puluhan Rumah Terancam Longsor

Al Quds Center untuk Hak Sosial dan Ekonomi mengingatkan puluhan rumah dan bangunan Palestina di kota kuno di al Quds dan kota Silwan di selatan al Quds terancam roboh akibat penggalian terowongan yang terus dilakukan Israel di bawah bangunan-bangunan tersebut dan sekitarnya khususnya di daerah sekitar masjid al Aqsha.

Dalam laporan yang dirilis Selasa (03/02) Al Quds Center mengatakan robohnya sekolah al Quds milik Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) di kota Silwan Ahad (01/02) adalah akibat dari proses penggalian secara meluas dan sengaja di area luas di bawah bangunan-bangunan dan rumah-rumah warga di kota tersebut khususnya di daerah Ain Halwa dan Ain Lauza. Di daerah ini sejumlah terowongan dalam dan luas bercabang mulai dari Ain Nab’ Silwan ke arah utara menuju pagar selatan masjid al Aqsha.

Al Quds Center menambahkan puluhan bangunan di sepanjang jalur galian terowongan ini terancam runtuh sebagian sudah retak-retak dan tidak layak untuk ditempati. Bangunan-bangunan tersebut bisa runtuh apabila penggalian yang dilakukan Israel di bawah dan di sekitarnya tidak dihentikan.

Laporan ini menjelaskan longsor yang terjadi di salah satu sekolah Silwan diakibatkan oleh pengerukan tanah dan batu dalam jumlah besar dari bawah sekolah tersebut. Kedalaman longsong di sekolah tersebut sekitar 2 meter. Di daerah yang bersebelahan kedalaman longsor mencapai 3 meter. Jalur penggalian ini menuju pagar masjid al Aqsha yang jaraknya tidak lebih dari 100 meter dari sekolah tersebut. Jalur ini bercabng ke arah mushala Marwani. Dekat dari mushala tersebut galian mengambil sebagian area pemakaman Babur Rahmah di mana anggota kepolisian Israel berjaga di sana secara tetap.

Laporan ini juga menyebutkan puluhan koloni permukiman tersebar di daerah Silwan. Saat ini sedang berlangsung penambahan dan perluasan bangunan baik di dalam tanah maupun di lantai atas. Semuanya dihubungkan dengan terowongan di bawah tanah. Semuanya mengarah ke kota kuno tepatnya di daerah tembok ratapan.

Adapun mengenai penggalian yang dilakukan Israel di kota kuno laporan al QudsCenter ini menegaskan bahwa sebagian besar penggalian dilakukan di sekitar masjid al Aqsha dan di bawahnya. Ketegangan semakin bertambah dengan dimulainya pembangunan sejumlah sinagog Yahudi baik di “Hara Syarif” atau apa yang disebut dengan “Kampung Yahudi” atau di jalan al Wad dekat pasar al Qathanin. Beberapa bulan yang lalu sudah dibuka sinagog besar 4 lantai di atas tanah dan 2 lantai di bawah tanah. Aktivitas pembangunan di keduanya (di atas dan di bawah) masih terus berlanjut.

Sedang di daerah Silwan ada lebih 70 koloni perlawanan tersebar di kota kuno dan kesemuanya mengelilingi masjid al Aqsha dan dekat dengan masjid. Satu sama lain dihubungkan dengan jaringan lain dari terowongan yang sebagian besarnya melintas di bawah puluhan bangunan dan rumah-rumah warga Palestina. Di mana sejumlah di antaranya mengalami retak-tetak.

Seruan Ulama Palestina

Sebelumnya Persatuan Ulama Palestina sudah mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam mengenai ancaman aktivitas penggalian yang dilakukan Israel di bawah masjid al Aqsa. Mereka menyerukan agar bangsa Arab dan umat Islam segera melakukan tindakan menyelamatkan dan membela masjid suci al Aqsha.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Ahad (01/02) Persatuan Umala Palestina menyatakan pihaknya melihat tindakan Israel yang terus menggali di sekitar masjid al Aqsha sebagai tindakan sangat berbahaya. “Tindakan ini sebagai ancaman serius terhadap pondasi masjid al Aqsa. Sebab Ahad pagi ini sudah roboh sebagian sisi sekolah milik UNRWA di Silwan wilayah yang berdekatan dengan pintu Mughariba. Insiden itu sendiri telah mengakibatkan 17 pelajar mengalami luka-luka setelah sekolah mereka longsor sedang 2 meter akibat penggalian terowongan yang sedang berlangsung melintasi di bawah sekolah tersebut menuju tembok Barraq atau tembok ratapan Israel.”

Mereka menegaskan penggalian itu mengindikasikan bahwa rencana jahat Israel sudah sangat berbahaya. Tidak mungkin didiamkan. Karenanya masjid suci al Aqsa harus segera diselamatkan.

Persatuan Ulama Palestina mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam akan kewajiban mereka terhadap situs-situs suci Islam khususnya masjid al Aqsa. Mereka mengatakan “Tidak ada kebaikan bagi umat terhadap tempat Isra Nabi Muhammad jika rencana jahat Israel meyahudikan kota al Quds berhasil diwujudkan. Karena tanda-tanda Islam akan hilang dengan dilakukannya penggalian terowongan-terowongan Israel. Apalagi ditambah penyitaan kartu identitas penduduk Palestina di kota Yerusalem (al Quds) dan memisahkan kota dengan dinding pemisah serta berbagai praktek brutal penjajah Israel lainnya.

Persatuan Ulama Palestina mendesak ulama Islam di timur dan barat agar segera memainkan peran sebagaimana yang diharapkan. Harus menunaikan amanat mereka dengan cara menjelaskan kedudukan masjid al Aqsha dalam Islam dan kewajiban Muslim terhadapnya. (seto)

Tautan Pendek:

Copied