Wed 7-May-2025

Puluhan Rumah Palestina di al Quds Terancam Roboh Akibat Penggalian Israel

Selasa 3-Februari-2009

Alquds (Terjajah) – Infopalestina: Al Quds Center untuk Hak Sosial dan Ekonomi mengingatkan puluhan rumah dan bangunan Palestina di kota kuno di al Quds dan kota Silwan di selatan al Quds terancam roboh akibat penggalian terowongan yang terus dilakukan Israel di bawah bangunan-bangunan tersebut dan sekitarnya khususnya di daerah sekitar masjid al Aqsha.

Dalam laporan yang dirilis Selasa (03/02) Al Quds Center mengatakan robohnya sekolah al Quds milik Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) di kota Silwan Ahad (01/02) adalah akibat dari proses penggalian secara meluas dan sengaja di area luas di bawah bangunan-bangunan dan rumah-rumah warga di kota tersebut khususnya di daerah Ain Halwa dan Ain Lauza. Di daerah ini sejumlah terowongan dalam dan luas bercabang mulai dari Ain Nab’ Silwan ke arah utara menuju pagar selatan masjid al Aqsha.

Al Quds Center menambahkan puluhan bangunan di sepanjang jalur galian terowongan ini terancam runtuh sebagian sudah retak-retak dan tidak layak untuk ditempati. Bangunan-bangunan tersebut bisa runtuh apabila penggalian yang dilakukan Israel di bawah dan di sekitarnya tidak dihentikan.

Laporan ini menjelaskan longsor yang terjadi di salah satu sekolah Silwan diakibatkan oleh pengerukan tanah dan batu dalam jumlah besar dari bawah sekolah tersebut. Kedalaman longsong di sekolah tersebut sekitar 2 meter. Di daerah yang bersebelahan kedalaman longsor mencapai 3 meter. Jalur penggalian ini menuju pagar masjid al Aqsha yang jaraknya tidak lebih dari 100 meter dari sekolah tersebut. Jalur ini bercabng ke arah mushala Marwani. Dekat dari mushala tersebut galian mengambil sebagian area pemakaman Babur Rahmah di mana anggota kepolisian Israel berjaga di sana secara tetap.

Laporan ini juga menyebutkan puluhan koloni permukiman tersebar di daerah Silwan. Saat ini sedang berlangsung penambahan dan perluasan bangunan baik di dalam tanah maupun di lantai atas. Semuanya dihubungkan dengan terowongan di bawah tanah. Semuanya mengarah ke kota kuno tepatnya di daerah tembok ratapan.

Adapun mengenai penggalian yang dilakukan Israel di kota kuno laporan al QudsCenter ini menegaskan bahwa sebagian besar penggalian dilakukan di sekitar masjid al Aqsha dan di bawahnya. Ketegangan semakin bertambah dengan dimulainya pembangunan sejumlah sinagog Yahudi baik di “Hara Syarif” atau apa yang disebut dengan “Kampung Yahudi” atau di jalan al Wad dekat pasar al Qathanin. Beberapa bulan yang lalu sudah dibuka sinagog besar 4 lantai di atas tanah dan 2 lantai di bawah tanah. Aktivitas pembangunan di keduanya (di atas dan di bawah) masih terus berlanjut.

Sedang di daerah Silwan ada lebih 70 koloni perlawanan tersebar di kota kuno dan kesemuanya mengelilingi masjid al Aqsha dan dekat dengan masjid. Satu sama lain dihubungkan dengan jaringan lain dari terowongan yang sebagian besarnya melintas di bawah puluhan bangunan dan rumah-rumah warga Palestina. Di mana sejumlah di antaranya mengalami retak-tetak.

Seruan Ulama Palestina

Sebelumnya Persatuan Ulama Palestina sudah mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam mengenai ancaman aktivitas penggalian yang dilakukan Israel di bawah masjid al Aqsa. Mereka menyerukan agar bangsa Arab dan umat Islam segera melakukan tindakan menyelamatkan dan membela masjid suci al Aqsha.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Ahad (01/02) Persatuan Umala Palestina menyatakan pihaknya melihat tindakan Israel yang terus menggali di sekitar masjid al Aqsha sebagai tindakan sangat berbahaya. “Tindakan ini sebagai ancaman serius terhadap pondasi masjid al Aqsa. Sebab Ahad pagi ini sudah roboh sebagian sisi sekolah milik UNRWA di Silwan wilayah yang berdekatan dengan pintu Mughariba. Insiden itu sendiri telah mengakibatkan 17 pelajar mengalami luka-luka setelah sekolah mereka longsor sedang 2 meter akibat penggalian terowongan yang sedang berlangsung melintasi di bawah sekolah tersebut menuju tembok Barraq atau tembok ratapan Israel.”

Mereka menegaskan penggalian itu mengindikasikan bahwa rencana jahat Israel sudah sangat berbahaya. Tidak mungkin didiamkan. Karenanya masjid suci al Aqsa harus segera diselamatkan.

Persatuan Ulama Palestina mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam akan kewajiban mereka terhadap situs-situs suci Islam khususnya masjid al Aqsa. Mereka mengatakan “Tidak ada kebaikan bagi umat terhadap tempat Isra Nabi Muhammad jika rencana jahat Israel meyahudikan kota al Quds berhasil diwujudkan. Karena tanda-tanda Islam akan hilang dengan dilakukannya penggalian terowongan-terowongan Israel. Apalagi ditambah penyitaan kartu identitas penduduk Palestina di kota Yerusalem (al Quds) dan memisahkan kota dengan dinding pemisah serta berbagai praktek brutal penjajah Israel lainnya.

Persatuan Ulama Palestina mendesak ulama Islam di timur dan barat agar segera memainkan peran sebagaimana yang diharapkan. Harus menunaikan amanat mereka dengan cara menjelaskan kedudukan masjid al Aqsha dalam Islam dan kewajiban Muslim terhadapnya. (seto)

Tautan Pendek:

Copied