Gaza – Infopalestina: Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Pemerintah Palestina di Jalur Gaza memperkirakan anggaran dana untuk membangun kembali Jalur Gaza setelah agresi Zionis Israel mencapai 2 milyar 215 juta dolar USD. Menurutnya semua upaya yang dicurahkan baik tingkat regional maupun internasional tidak akan terealisasi kecuali dengan membuka pelintasan dan koordinasi dengan pemerintah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina Dr. Yusuf Mansi dalam konferensi pers di Gaza Rabu (21/01) mengatakan “Jumlah dana tersebut yang diperkirakan departemen adalah hitungan awal yang separohnya untuk kerusakan. Mencakup pembangunan kembali seluruh sektor ditambah bantuan dan penampungan segera untuk warga.”
Dia menjelaskan 5 ribu keluarga dihancurkan rumah mereka dan kehilangan seluruh perabotannya. Mereka membutuhkan tempat bernaung alternative. Kebutuhan standar satu keluarga selama satu tahun mencapai 10 ribu dolar.
Yusuf menambahkan “Jumlah keluarga yang dihancurkan rumahnya sebagian atau hampir keseluruhan dan tidak layak untuk ditempati dengan memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagiannya mencapai 6 ribu rumah. Dan yang dibutuhkan untuk setiap rumah mencapai 5 ribu dolar. Sementara itu jumlah rumah yang rusak dan bisa direnovasi sebanyak 10 ribu rumah dan setiap rumah membuntuhkan dana sebesar 3 ribu dolar setiap tahunnya.
Dr. Yusuf menyebutkan global rumah penduduk yang dihancurkan secara total dan tidak layak untuk dihuni mencapai 20 ribu unit rumah dan membutuhkan dana 250 juta dolar untuk membangunnya kembali.
Dia menjelaskan gedung pemerintah yayasan dan gelanggang yang dihancurkan membutuhkan dana 8 juta dolar untuk membangunnya kembali dan siap untuk dipakai. Sementara jumlah anggaran untuk membangun kembali bandara dan pelabuhan Gaza mencapai 10 juta dolar.
Sedangkan sekolah kampus dan taman kanak-kanak yang dihancurkan selama agresi Zionis Israel ke Jalur Gaza membutuhkan dana 40 juta dolar. Ditambah 55 juta dolar sebagai anggaran pembangunan kembali pabrik bengkel mobil dan pelayanan sipil.
Jaringan infrastruktur air listrik jembatan dan jaringan penyebarannya membutuhkan dana 55 juta dolar untuk membangunnya kembali. Ditambah 40 juta dolar total anggaran yang diperkirakan untuk membangun kembali sumur-sumur pertanian peternakan dan pabriknya.
41 Masjid Hancur Total
Sementara itu Menteri Wakaf dan Urusan Agama Pemerintah Palestina di Jalur Gaza Dr. Thalib Abu Shaer menegaskan agresi penjajah zionis Israel ke Jalur Gaza telah menghancurkan 41 masjid secara total dan 51 masjid hancur sebagian.
Dalam pernyataan pers di Gaza Abu Shaer mengatakan bahwa penjajah Israel telah menghancurkan 19 buah masjid di utara Jalur Gaza 16 buah masjid di Gaza 2 buah masjid di wilayah tengah 2 masjid lain di Khan Yunis dan 2 buah masjid lagi di Rafah wilayah selatan Jalur Gaza. Sebagian masjid tersebut dibangun di atas area yang luas dan terdiri dari beberapa lantai.
Dia menyatakan agresi Israel juga mengakibatkan 51 masjid hancur sebagian dengan tingkat kerusakan yang beragam. Sebagian masih bisa digunakan untuk shalat di dalamnya. Kebiadaban agresi dan serangan Israel ini hingga menghancurkan sebagian masjid ketika para jamaah sedang ada di dalamnya atau ada di gerbangnya.
Dia menegaskan bahwa penghancuran masjid ini adalah kebijakan sistematis Zionis Israel meskipun penghancuran masjid dan rumah ibadah bertentangan dengan hukum agama samawi prinsip-prinsip kemanusiaan dan hukum internasional.
Dia mengatakan “Penghancuran masjid-masjid ini mengungkap wajah sebenarnya Zionis Israel terhadap konflik ini. Israel melakukan perang agama terhadap islam dan kaum muslimin.” Dia menegaskan “Serangan terhadap masjid merupakan serangan terhadap perannya dalam pendidikan keimanan moral dan jihad bagi generasi kaum muslimin khususnya anak bangsa Palestina yang muslim. Masjid-masjid ini telah meluluskan ribuan penghafal al Qur’an dalam tempo kurang dari setahun.”
Dia menyatakan “Klaim Israel tentang penyimpanan senjata di dalam masjid adalah klaim dusta. Di mana senjata yang mereka klaim itu” tegasnya mempertanyakan. Yang pasti Israel menggempur segala sesuatu. Mereka menggempur masjid-masjid rumah-rumah penduduk pusat-pusat kesehatan dan rumah sakit sekolah-sekolah instansi pemerintah dan fasilitas sipil lainnya dengan dalih adanya senjata. Dia mempertanyakan “Apakah memang sudah sepit bumi ini bagi faksi-faksi perlawanan sehingga tidak menemukan tempat untuk menyimpan senjata kecuali di dalam masjid? Apakah boleh masjid digunakan untuk menyimpan senjata yang dimasuki orang pada umumnya untuk shalat?”
Abu Shaer menegaskan bahwa penghancuran rumah-rumah Allah ini menegaskan siasat Zionis Israel yang memang sengaja menjadikan seluruh rakyat Palestina sebagai targetnya bukan hanya satu faksi tertentu sebagaimana yang mereka klaim. (seto)