Di tengah-tengah kembangkitan Islam di dunia dan Palestina secara khusus gerakan Hamas mengalami perkembangan dan petumbuhan secara ide (pemikiran) dan organisasi. Terutama setelah kelemahan yang dialami PLO dan setelah usulan-usulan yang menyerukan pelepasan prinsip-prinsip utama dalam konflik dengan proyek Zionis yang memberi pengakuan pada hak eksistensi Zionis di atas tanah Palestina melepaskan sebagian tanah Palestina kepada Zionis dan bahkan sebagian besarnya serta dalam kondisi kemunduran strategi perjuangan bersenjata dan juga kemunduran perhatian Arab dan Internasional pada persoalan Palestina.
Semua perkembangan ini mendorong lahirnya gerakan Islam yang mampu mengusung obsesi tanah air dan warganya menghadang proyek Zionis. Pada akhir tahun 1987 kondisi itu telah matang dan cukup untuk munculnya proyek Islam baru yang menghadapi proyek Zionis. Gerakan yang berdiri di atas asas baru sesuai dengan perubahan internal dan eksternal. Maka lahirlah Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Sebagai obor bagi orang-orang Palestina baik di Palestina sendiri maupun yang tersebar di bebagai belahan dunia. Juga sebagai kekuatan yang memangkas Zionis
Kelahiran Hamas telah membuat kecemasan Zionis
Bersamaan dengan perkembangan cara-cara perlawanan pada gerakan yang mencakup penyanderaan serdadu Israel pada musim dingin tahun 1989 dan inovasi perang piasau melawan serdadu Israel tahun 1990 terjadilah operasi penangkapan besar-besaran pada kader dan aktivis gerakan pada Desember 1990. Penjajah
Gerakan memasuki era baru setelah deklarasi pendirian sayap militer gerakan Brigade Izzuddin al Qassam pada akhir tahun 1991 dan mulai melakukan aksi-aksi baru yang eskalatif terhadap para serdadu Israel dan para pemukim Yahudi. Pada Desember 1992 para pejuang gerakan menyandera serdadu Israel Naseem Tolidano yang disusul dengan operasi penangkapan sengit terhadap pendukung dan kader gerakan. PM Israel Ishak Rabin memutuskan mengasingkan 415 tokoh Palestina sebagai babak pertama pengasingan secara massal sebagai hukuman terhadap gerakan Hamas. Sementara itu para pengasingan dari kedua gerakan Hamas dan Jihad Islam memberikan contoh yang menakjubkan kepada para pejuang yang tetap teguh mempertahankan tanah aitnya berapa pun harga yang harus dibayar. Hal ini memaksa Rabin menyetujui pemulangan mereka setelah setahun pengasingannya di pada pasir dalam tenda-tenda darurat di Maraj al Zuhur di Libanon Selatan.
Pengasingan tidak menghentikan aktivitas gerakan Hamas dan sayap militernya. Justru gerakan meningkatkan perlawanan dan jihad melawan penjajah serdadu dan para pemukim Yahudi hingga memutus kekuatan mereka dan membuat ketakutan dan gentar di hati mereka. Ketika teroris Yahudi bernama Barrack Goldstein pada Februasi 1994 melakukan aksi kejahatan terhadap jamaah shalat di masjid Ibrahimi di Hebron yang mengakibatkan 30 orang gugur dan lebih 100 lainnya terluka gerakan Hamas mengumumkan perang menyeluruh terhadap penjajah Zionis dan memperluas lingkup aksi-aksinya menjangkau semua orang Yahudi yang tinggal di tanah Palestina untuk memaksa penjajah Zionis menghentikan kejahatannya terhadap orang-orang Palestina yang terisolasi.
Bersamaan dengan meningkatnya agresi Zionis proyek militer gerakan Hamas juga mengalami peningkatan dan pengembangan dari tahun ke tahun. Sehingga aksi militer menjadi sarana strategis menghadapi proyek Zionis. Secara alami hal itu akan menjadi jaminan satu-satunya bagi kelangsungan konflik dan menyibukkan Zionis dari memperluas ke luar Palestina. Hamas juga menganggap aksi militer dalam dimensi strategisnya sebagai sarana utama bangsa Palestina untuk tetap pada fisibilitas (kelaikan) konflik yang menyala di Palestina dan menghalangi rencana-rencana Zionis yang berujuan untuk memindahkan ketegangan ke seluruh dunia Arab dan Islam. Maka dengan itu Hamas telah menghentikan ide Zionis yang berfikir mencaplok bagian dari Negara-negara Arab untuk membentuk “Israel Raya” yang masih hanya mimpin yang mereka impikan selama gerakan Hamas masih ada.
Melihat ancaman bahaya kompromi politik yang disusulkan saat ini maka Hamas mengambil sikap sangat penting. Yaitu memberikan penyuluhan dan penyadaran kepada rakyat Palestina akan bahayanya kompromi dan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan. Menghimpun kekuatan-kekuatan Palestina yang menentang kompromi dan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan. Mengekspresikan sikap penolakan di seluruh wilayah Palestina Arab dan internasional. Menuntut para pemimpin eksekutif PLO menarik diri dari perundingan dengan Zionis
Setelah bertahun-tahunnya lamanya bangsa Palestina memilih melakukan perundingan dan kompromi politik yang tidak membuahkan hasil apa-apa kecuali pelepasan-demi pelepasan terhadap hak Palestina sekaligu sebagai upaya untuk menghentikan segera kebohongan permainan dan upaya-upaya untuk menekan rakyat Palestina maka Hamas masuk dengan kekuatan logika dalam kehidupan politik Palestina dan memutuskan untuk ikut dalam pemilu legislatif.
Keputusan Hamas ikut dalam pemilu legislative menjadi tamparan kuat bagi penjajah yang bekerja sama dengan Amerika untuk mencega gerakan Hamas ikut dalam pemilu legislatif. Karena keberadaannya menjadi semacam batu karang yang bisa menghancurkan banyak impian yahudisasi Zionis di Palestina. Apalagi setelah Hamas menang telak.
Tidak berhenti di situ. Keputusan dan kemenangan Hamas menjadi semacam benturan besar buat gerakan Fatah yang selama ini memonopoli pengelolaan pemerintahan secara terus menerus tanpa profesionalisme dan gagal berkhidmat untuk tanah air dan warganya. Maka Fatah minta Hamas membentuk pemerintah dan menyerukan secara terang-terangan kepada faksi-faksi Palestina untuk tidak ikut bersama Hamas dalam pemerinthan apapun yang dibentuknya. Mereka mengira bahwa Hamas akan berada pada dilema. Bagaimanapun Hamas berhasil membentuk pemerintahan ke-10 dan mengelola situasi dengan sangat sulit karena rintangan lapangan dan politik yang dibuat para pengikut
Menyusul langkah tegas tersebut gerakan mengalami perang pemberangusan secara terang-terangan yang dipimpin gerakan Fatah secara resmi bersama pasukan penjajah Zionis bahu membahu untuk menghabisi gerakan dan perlawanan Palestina. Karena Hamas dianggap sebagai gerakan terlarang. Maka banyak kader dan aktivis juga pendudukung gerakan mengalami serangkaian panjang penyiksaan keras. Sampai-sampai dinas keamanan Abbas yang dipimpin gerakan Fatah membunuh para tahanan Hamas di dalam penjara mereka sebagaimana yang terjadi pada Syaikh Majd Barghotsi yang meninggal akibat penyiksa di penjara intelijen Abbas.
Meski dengan semua itu namun gerakan Hamas justru semakin meluas dan ide pemikirannya terus menyebar. Organisasinya terus membesar dari hari ke hari. Ide itu pun semakin meluas dan keluar dari lingkup Palestina dan menjadikan gerakan Hamas memiliki dukungan luas pada tingkat Arab Islam dan regional. Hamas tetap berjalan dengan langkahnya yang teguh menuju kemenangan dan pembebasan. Masih mengusung obsesi seluruh umat membela tanah air Arab dan Islam. Tetap menjadi kekutan efektif dalam memangkas penjajah dan telah menjadi jembatan yang menghentikan ide dan perpanjangan Zionis di Palestina Negara-negara Arab dan Islam. (seto)