Wed 7-May-2025

21 Tahun Berdirinya Hamas Kekuatan Pemangkas Kompromi dan Penjajah

Kamis 11-Desember-2008

Gaza – Infopalestina: Dua puluh satu tahun usia gerakan yang dilahirkan revolusi Palestina ini. Gerakan yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip di saat yang lain melepaskannya. Gerakan yang mengusung obsesi bangsa Palestina yang dibebani dengan luka dan kesedihan. Gerakan yang di pundaknya memikul tanggung jawab pembebasan tanah dan manusian Palestina dari penjajah Zionis yang melawan proyek Zionis yang didukung kekuatan-kekuatan neo imperalis. Ia adalah Gerakan Perlawanan Islam “Hamas”.

Di tengah-tengah kembangkitan Islam di dunia dan Palestina secara khusus gerakan Hamas mengalami perkembangan dan petumbuhan secara ide (pemikiran) dan organisasi. Terutama setelah kelemahan yang dialami PLO dan setelah usulan-usulan yang menyerukan pelepasan prinsip-prinsip utama dalam konflik dengan proyek Zionis yang memberi pengakuan pada hak eksistensi Zionis di atas tanah Palestina melepaskan sebagian tanah Palestina kepada Zionis dan bahkan sebagian besarnya serta dalam kondisi kemunduran strategi perjuangan bersenjata dan juga kemunduran perhatian Arab dan Internasional pada persoalan Palestina.

Semua perkembangan ini mendorong lahirnya gerakan Islam yang mampu mengusung obsesi tanah air dan warganya menghadang proyek Zionis. Pada akhir tahun 1987 kondisi itu telah matang dan cukup untuk munculnya proyek Islam baru yang menghadapi proyek Zionis. Gerakan yang berdiri di atas asas baru sesuai dengan perubahan internal dan eksternal. Maka lahirlah Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Sebagai obor bagi orang-orang Palestina baik di Palestina sendiri maupun yang tersebar di bebagai belahan dunia. Juga sebagai kekuatan yang memangkas Zionis Israel dan menghentikan perluasan koloni pemukiman serta memotong jalan seluruh proyek pemberangusan persoalan Palestina dan mengakhiri proses pelepasan tanah Palestina kepada Zionis Yahudi.

Kelahiran Hamas telah membuat kecemasan Zionis Israel. Membuat mimpi Zionis terus di bawah ancaman perlawanan Islam yang dipimpin gerakan Hamas. Kemunculan gerakan ini telah menyulut ketakutan di kalangan Zionis Israel. Dinas intelijen Zionis mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengintai gerakan ini dan para pemimpinnya. Maka terjadilah operasi penangkapan terhadap kader-kader gerakan dan para pendukungnya sejak saat itu. Operasi penangkapan terbesar terjadi kala itu pada bulan Mei 989 hingga sang pendiri gerakan Syaikh Ahmad Yasin turut dijebloskan ke dalam penjara.

Bersamaan dengan perkembangan cara-cara perlawanan pada gerakan yang mencakup penyanderaan serdadu Israel pada musim dingin tahun 1989 dan inovasi perang piasau melawan serdadu Israel tahun 1990 terjadilah operasi penangkapan besar-besaran pada kader dan aktivis gerakan pada Desember 1990. Penjajah Israel mulai dengan siasat pengasingan para tokoh gerakan dan pemimpinnya. Hanya sekader berafiliasi pada geakan saja maka pelakunya akan mendapatkan hukuman tinggi.

Gerakan memasuki era baru setelah deklarasi pendirian sayap militer gerakan Brigade Izzuddin al Qassam pada akhir tahun 1991 dan mulai melakukan aksi-aksi baru yang eskalatif terhadap para serdadu Israel dan para pemukim Yahudi. Pada Desember 1992 para pejuang gerakan menyandera serdadu Israel Naseem Tolidano yang disusul dengan operasi penangkapan sengit terhadap pendukung dan kader gerakan. PM Israel Ishak Rabin memutuskan mengasingkan 415 tokoh Palestina sebagai babak pertama pengasingan secara massal sebagai hukuman terhadap gerakan Hamas. Sementara itu para pengasingan dari kedua gerakan Hamas dan Jihad Islam memberikan contoh yang menakjubkan kepada para pejuang yang tetap teguh mempertahankan tanah aitnya berapa pun harga yang harus dibayar. Hal ini memaksa Rabin menyetujui pemulangan mereka setelah setahun pengasingannya di pada pasir dalam tenda-tenda darurat di Maraj al Zuhur di Libanon Selatan.

Pengasingan tidak menghentikan aktivitas gerakan Hamas dan sayap militernya. Justru gerakan meningkatkan perlawanan dan jihad melawan penjajah serdadu dan para pemukim Yahudi hingga memutus kekuatan mereka dan membuat ketakutan dan gentar di hati mereka. Ketika teroris Yahudi bernama Barrack Goldstein pada Februasi 1994 melakukan aksi kejahatan terhadap jamaah shalat di masjid Ibrahimi di Hebron yang mengakibatkan 30 orang gugur dan lebih 100 lainnya terluka gerakan Hamas mengumumkan perang menyeluruh terhadap penjajah Zionis dan memperluas lingkup aksi-aksinya menjangkau semua orang Yahudi yang tinggal di tanah Palestina untuk memaksa penjajah Zionis menghentikan kejahatannya terhadap orang-orang Palestina yang terisolasi.

Bersamaan dengan meningkatnya agresi Zionis proyek militer gerakan Hamas juga mengalami peningkatan dan pengembangan dari tahun ke tahun. Sehingga aksi militer menjadi sarana strategis menghadapi proyek Zionis. Secara alami hal itu akan menjadi jaminan satu-satunya bagi kelangsungan konflik dan menyibukkan Zionis dari memperluas ke luar Palestina. Hamas juga menganggap aksi militer dalam dimensi strategisnya sebagai sarana utama bangsa Palestina untuk tetap pada fisibilitas (kelaikan) konflik yang menyala di Palestina dan menghalangi rencana-rencana Zionis yang berujuan untuk memindahkan ketegangan ke seluruh dunia Arab dan Islam. Maka dengan itu Hamas telah menghentikan ide Zionis yang berfikir mencaplok bagian dari Negara-negara Arab untuk membentuk “Israel Raya” yang masih hanya mimpin yang mereka impikan selama gerakan Hamas masih ada.

Melihat ancaman bahaya kompromi politik yang disusulkan saat ini maka Hamas mengambil sikap sangat penting. Yaitu memberikan penyuluhan dan penyadaran kepada rakyat Palestina akan bahayanya kompromi dan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan. Menghimpun kekuatan-kekuatan Palestina yang menentang kompromi dan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan. Mengekspresikan sikap penolakan di seluruh wilayah Palestina Arab dan internasional. Menuntut para pemimpin eksekutif PLO menarik diri dari perundingan dengan Zionis Israel mundur dari dari kesepakatan-kesepakatan yang sampai detik ini masih mengancam eksistensi bangsa Palestina di tanah air maupun di belahan dunia baik saat ini maupun di masa mendatang. Hamas menuntut Negara-negara Arab dan Islam yang konsen dengan Palestina untuk melawan proyek Zionis.

Setelah bertahun-tahunnya lamanya bangsa Palestina memilih melakukan perundingan dan kompromi politik yang tidak membuahkan hasil apa-apa kecuali pelepasan-demi pelepasan terhadap hak Palestina sekaligu sebagai upaya untuk menghentikan segera kebohongan permainan dan upaya-upaya untuk menekan rakyat Palestina maka Hamas masuk dengan kekuatan logika dalam kehidupan politik Palestina dan memutuskan untuk ikut dalam pemilu legislatif. Para analis menilai keputusan Hamas itu sebagai transformasi spektakuler penting dan maju dalam pemikiran gerakan Hamas. Transformasi ini menjadi semacam persimpangan jalan baru bagi persoalan Palestina. Hamas masuk parlemen dengan nama Fraksi Perubahan dan Reformasi. Tujuannya adalah merubah realitas Palestina yang banjir kerusakan dari realita yang pahit menuju realita yang terhorman dan aman.

Keputusan Hamas ikut dalam pemilu legislative menjadi tamparan kuat bagi penjajah yang bekerja sama dengan Amerika untuk mencega gerakan Hamas ikut dalam pemilu legislatif. Karena keberadaannya menjadi semacam batu karang yang bisa menghancurkan banyak impian yahudisasi Zionis di Palestina. Apalagi setelah Hamas menang telak.

Tidak berhenti di situ. Keputusan dan kemenangan Hamas menjadi semacam benturan besar buat gerakan Fatah yang selama ini memonopoli pengelolaan pemerintahan secara terus menerus tanpa profesionalisme dan gagal berkhidmat untuk tanah air dan warganya. Maka Fatah minta Hamas membentuk pemerintah dan menyerukan secara terang-terangan kepada faksi-faksi Palestina untuk tidak ikut bersama Hamas dalam pemerinthan apapun yang dibentuknya. Mereka mengira bahwa Hamas akan berada pada dilema. Bagaimanapun Hamas berhasil membentuk pemerintahan ke-10 dan mengelola situasi dengan sangat sulit karena rintangan lapangan dan politik yang dibuat para pengikut Dayton jenderal Amerika yang ditugaskan untuk mengordinasikan keamanan Palestina – Israel. Hal inilah yang memaksa Hamas mengambil kendali keamanan dan militer di Jalur Gaza. Yang berakibat pada pengusiran para pengkhianat yang memiliki lengan panjang dalam memperkeruh keadaan di tengah-tengah warga dan mengacaukan keamanan tanah air dan warganya dengan membentuk geng-geng pengacau pembunuh pembangkang dan provokator. Semua itu dipimpin oleh kelompok pengkhianat yang ada di dalam tubuh gerakan Fatah yang mendapatkan perintah langsung dari Israel dan Amerika untuk menjatuhkan pemerintahan Hamas. Hal inilah yang memaksa Hamas mengambil kendali militer di Jalur Gaza.

Menyusul langkah tegas tersebut gerakan mengalami perang pemberangusan secara terang-terangan yang dipimpin gerakan Fatah secara resmi bersama pasukan penjajah Zionis bahu membahu untuk menghabisi gerakan dan perlawanan Palestina. Karena Hamas dianggap sebagai gerakan terlarang. Maka banyak kader dan aktivis juga pendudukung gerakan mengalami serangkaian panjang penyiksaan keras. Sampai-sampai dinas keamanan Abbas yang dipimpin gerakan Fatah membunuh para tahanan Hamas di dalam penjara mereka sebagaimana yang terjadi pada Syaikh Majd Barghotsi yang meninggal akibat penyiksa di penjara intelijen Abbas.

Meski dengan semua itu namun gerakan Hamas justru semakin meluas dan ide pemikirannya terus menyebar. Organisasinya terus membesar dari hari ke hari. Ide itu pun semakin meluas dan keluar dari lingkup Palestina dan menjadikan gerakan Hamas memiliki dukungan luas pada tingkat Arab Islam dan regional. Hamas tetap berjalan dengan langkahnya yang teguh menuju kemenangan dan pembebasan. Masih mengusung obsesi seluruh umat membela tanah air Arab dan Islam. Tetap menjadi kekutan efektif dalam memangkas penjajah dan telah menjadi jembatan yang menghentikan ide dan perpanjangan Zionis di Palestina Negara-negara Arab dan Islam. (seto)

Tautan Pendek:

Copied