Tue 6-May-2025

Ibu Melahirkan Bayi Kembar Lima Semua Diberi Nama Pemimpin Hamas

Jumat 7-November-2008

Gaza – Infopalestina: Kebahagiaan menyelimuti keluarga Haitsam Ibrahim yang dikaruniai 5 anak kembar. Yang dilahirkan dalam kondisi sehat di tengah-tengah tragedy dan bencana kesehatan yang sudah sampai pada puncaknya di Jalur Gaza. Kebahagiaan bertambah atas karunia Allah ini setelah sebelumnya berdasarkan laporan medis istrinya tidak mungkin melahirkan selama 4 tahun.

Kelima anak kembar ini 3 lak-laki dan 2 perempuan lahir pada Kamis (06/11) setelah perjalanan berat dan melelahkan menjalani perawatan sang ibu yang berpindah-pindah dari rumah sakit ke rumah sakit di dalam dan di luar Jalur Gaza.

Sebagai bentuk kebanggaan terhadap para pemimpin Palestina Ibrahim memberi nama anak-anaknya dengan nama para pemimpin Hamas. Seperti Ismail Haniyah (PM Palestina) Khaled Misy’al (Kepala Biro Politik Hamas) Mahmud Zehar (Pemimpin Hamas dan mantan Menlu Palestina) Maryam Farhat (anggota parlemen dari Hamas) Fathimah Najar (pelaku aksi syahid dari Brigade al Qassam).

Ibrahim laki-laki berusia 25 tahun menunjukan kebahagiaannya atas kelahiran kelima anak kembarnya dengan sehat. Dia mengatakan “Alhamdulillah. Ini adalah nikmat yang agung dari Allah yang tidak pernah saya perkirakan. Telebih sejak saya menikah hingga 4 tahun lamanya para dokter mengatakan bahwa istri saya tidak mungkin bisa melahirkan karena kondisi kesehatannya yang tidak mungkin bisa menanggung beban. Namun saya tidak pernah kehilangan harapan betapapun kesedihan melanda.”

Ibrahim mengatakan proses perawatan dan pengobatan istrinya selama hamil sangat sulit hingga menghabiskan dana 20 ribu dolar. Dia mengatakan “Saya tidak bisa menyembunyikan sara malas dan putus asa saat saya istri dan keluarga menerima laporan medis yang menyatakan tidak mungkin bisa melahirkan. Saya sudah banyak mengeluarkan dana dan tidak punya apa-apa lagi kecuali harapan kepada Allah.”

Dia melanjutkan “Setelah selama 4 tahun di Gaza istri saya tidak bisa melahirkan saya keluar ke rumah sakit-rumah sakit di Yordania dan Mesir. Perjalanan ini menghabiskan dana 20 ribu dolar. Ini belum termasuk biaya dokter. Tidak membuahkan hasil. Dan akhirnya kami kembali berobat di Jalur Gaza.”

Selama dua tahun istri Ibrahim menjalani pengobatan di rumah sakit kemandulan dan bayi tabung di Jalur Gaza. Dan akhirnya solusi itu ada. Namun para dokter tetap mengingatkan dan Ibrahim sendiri merasa khawatir karena kondisi kesehatan istrinya dan minimnya fasilitas di rumah sakit Jalur Gaza. “Ini adalah masa-masa yang paling sulit karena semua hanya bisa mengelus dada” terang Ibrahim.

Memburuknya kondisi kesehatan di Jalur Gaza turut memperburuk kesehatan istri Ibrahim. Karena dia kurang mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan selama hamil. Penderitaan itu semakin parah bersamaan dengan aksi mogok para dokter di rumah sakit-rumah sakit Jalur Gaza atas seruan asosiasi pegawai di Ramallah Tepi Barat.

Meski dengan segala kekurangan dan kesulitan tersebut namun semuanya terlupakan dengan kebahagiaan lahirnya 5 anak kembar. Dia mengatakan “Kami mengalami kekurangan pelayanan di rumah sakit-rumah sakit dan tidak ada kamar yang tenang buat istri saya. Belum berkuarangnya dokter belakangan karena mereka melakukan aksi mogok. Namun semua itu sudah saya lupakan saya tidak ingin mengingatnya lagi. Alhamdulillah saya dikaruniai anak-anak yang sangat sehat. Ini adalah karunia dari Allah yang menciptakan mereka. Dia yang menjaga mereka.”

Mengenai biasa untuk kelima anaknya yang menjadi tanggungan sebagai ayah dari kelimanya Ibrahim yang bekerja sebagai kaligrafer yang tidak setiap minggu bisa mendapatkan pemasukan maka dia hanya mengatakan biarlah bersama hari-hari yang akan datang.

Dia mengatakan “Saya tidak berfikir apa-apa karena kebahagiaan ini. semua bahagia atas karunia ini. Meskipun kondisi saat ini sangat sulit dan tanggung jawab besar. Namun hal itu sulit bagi semua. Sebagaimana Allah memberikan rizki kepada kami Dia yang menjaga mereka di dalam perut ibunya dan Dia yang akan memberi rizqi dalam kehidupan mereka.”

PM Palestina Ismail Haniyah menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah sakit asy Syifa di Gaza menjenguk bayi-bayi mungil tersebut dan mengucapkan selamat kepada Ibrahim. Haniyah mengatakan “Bayi kembar lima ini adalah salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah bagi bangsa Palestina yang terus mengalami pembantaian dari pihak penjajah Zionis Israel terakhir 6 pejuang al Qassam sehari sebelumnya.” Dia memuju semangat juang para ibu Palestina yang gigih menghadapi siasat blokade dan agresi Zionis Israel. (seto)

Tautan Pendek:

Copied