Infopalestina: Radio militer
Ehud Barrack sendiri pernah memimpin pemerintahan Palestina dari tahun 1999 hingga 2001. Dia berhasil membentuk pemerintahan koalisi meskipun mayoritas parlemen Israel Knesset menentangnya. Hal ini berbeda dengan kondisi yang dialami oleh Tzepi Levni. Dia mendapatkan dukungan 70 anggota parlemen di pemerintahan Olmert.
Di sisi lain Barack menyebut bahwa Levni adalah tokoh yang lurus dan obyektif. Namun hal ini tidak cukup untuk mengelola urusan negara
Adapun berkaitan dengan persoalan pembebasan serdadu Israel Gilad Shalit yang disandera perlawanan Palestina di Jalur
Di sisi lain Barack membela kesepakatan gencatan senjata dengan gerakan Hamas. Karena kondisi ini menurut pandangannya akan memberikan kesempatan untuk melanjutkan perundingan terkait masalah Gilad Shalit.
Upaya dalam hal ini akan berlanjut selama pemerintahan transisi dengan tetap bersandar kepada langkah apapun yang mungkin dilakukan. “Namun kita harus memahami betul bahwa kita akan terpaksa membayar dengan harga yang mahal untuk mengembalikan Shalit. Selain masyarakat
Adapun berkaitan dengan masalah Suriah Barack menyebutkan bahwa di
Barrack menegaskan bahwa Suriah telah membekali Hizbullah dengan senjata. Suriah juga sudah mengirim ke kelompok ini senjata yang bisa merusak keseimbangan suasana Libanon. Bila ini terjadi maka