Tue 6-May-2025

Ancaman Kota Bawah Tanah Puncak Ketakutan Israel Menghadapi Al-Qassam

Senin 27-Oktober-2008

Al-Quds – Infopalestina: Pihak keamanan Israel menyatakan kekhawatirannya yang bertambah menyusul persiapan-persiapan yang dilakukan Hamas dan sayap militernya Batalion Izzuddin Al-Qassam dalam menghadapi perang mendatang dengan Israel.

Abu Ubaidah jubir Al-Qassam tidak merinci persiapan apa yang dilakukan dalam menghadapi Israel namun Israel sudah menabuh genderang ketakutan dan melakukan sejumlah gambaran kekuatan Al-Qassam.

Israel cenderung memperkirakan bahwa strategi militer Hizbullah di Libanon terutama pembangunan terowongan akan ditempuh oleh Al-Qossam sebab kini banyak terowongan di Jalur Gaza yang dianggap sebagai persiapan menghadapi serangan Israel ke Jalur Gaza.

Berdasarkan laporan harian Israel Maarev edisi (24/10) bahwa Hamas memanfaatkan masa gencatan senjata dengan membangun “kota di bawah tanah”.

Amer Robert pengamat militer Israel di harian tersebut menyebutkan bahwa hal itu tampak dengan permintaan semen yang meningkat dari Israel ke Jalur Gaza. Apalagi tidak ditemukan pembangunan rumah bertingkat di Jalur Gaza atau sangat sedikit. Sehingga diperkirakan yang dibangun adalah terowongan ke bawah.

Battalion Al-Qossam merupakan satu-satunya faksi perlawanan Palestina yang menempuh cara pembangunan terowongan sebagai sarana perlawanan dengan Israel di Jalur Gaza sebelumnya akhirnya penjajah hengkang dari Jalur Gaza.

Libanon pernah membangun terowongan di bawah tanah dalam perlawannnya dengan Israel dan terbukti titik di bawah tanah tidak bisa ditembus oleh lawan. Itulah yang akhirnya mengubah keseimbangan perlawanan di musim panas tahun 2006. dan yang yang sekarang itu terjadi di Jalur Gaza.

Robert menambahkan bahwa jika gencatan senjata sudah selesai maka terowongan itu akan menampung ribuan pejuang perlawanan yang berusaha menyerang serdadu Israel dengan kerugian yang sangat besar.

Pihak intelijen Israel memperkirakan bahwa perang Israel dengan perlawanan Palestina di tahun 2009 akan berubah.

Robert mengisyaratkan bahwa Ehud Barak dan elit militer Israel tidak ingin memperbaruhi perlawanan dengan Israel namun ingin memperpanjang gencatan senjata melalui mediasi Mesir.

Di samping itu wakil Menhan Israel Matan Vilani mulai melakukan sejumlah intruksi baru agar mengurangi pasokan semen dari Israel ke Jalur Gaza. Atau bahkan dihentikan sama sekali.

Sejumlah pejabat militer Israel menyebutkan bahwa tujuan Hamas membangun terowongan ada dua menyerang dan bertahan.

Robert sendiri meragukan Israel memiliki solusi dalam menghadapi perang terowongan dengan battalion Al-Qassam. Sebab pengalaman di dunia peperangan melawan terowongan sangat terbatas kemampuannya. Seperti perang Amerika di Vietnam dan Rusia di Checnya.

Sebagian pihak di Israel sendiri menyebutkan bahwa kemungkinan Israel akan menyerang perlawanan terowongan dengan peledak sedalam 20 meter di bawah tanah dan bom cluster.

Tentang teknologi Sonar yang dikembangkan AS dalam memerangi terowongan aggota parlemen Knesset Yitshak ben Yesreil menyebutkan bahwa sonar itu tidak manjur melawan serangan terowongan. (bn-bsyr)

Tautan Pendek:

Copied