Nushaira – Infopalestina: Aiman Naufal atau Abu Ahmad adalah salah seorang pemimpin Brigade al Qassam dan komandan batalyon wilayah Jalur Gaza tengah. Dia adalah salah seorang pejuang yang diburu penjajah Zionis
Gerakan Perlawanan Islam Hamas melalui jurubicaranya di wilayah Jalur Gaza tengah Yusuf Farhat Jum’at (17/10) di sela-sela parade besar militer yang diadakan Brigade al Qassam sayap militer gerakan Hamas meminta pemerintah Mesir agar membebaskan salah seorang pemimpinnya di Jalur Gaza Aiman Naufal. Sementara itu jurubicara Hamas Dr. Sami Abu Zuhri mengungkapkan kondisi sulit yang dialami gerakan atas berlanjutnya penahanan petinggi al Qassam Aiman Naufal oleh pihak Mesir. Dia mengungkapkan harapannya pentingnya mengakhiri masalah yang dihadapi Aiman Naufal sebagai hal yang bisa berdampak pada semua pertemuan dengan pihak Kairo.
Brigade al Qassam sendiri telah meminta pemerintah Mesir mengakhiri “derita penahanan pemimpin al Qassam Aiman Naufal”. Jurubicara al Qassam Abu Ubaidah Sabtu (18/10) mengatakan “Kami suara terdepan Palestina yang meminta pemerintah Mesir membebaskan secepatnya pemimpin al Qassam Aiman Naufal yang ditahan secara dzalim di penjara Meisr dan kami meminta penderitaan ini secepatnya.” Dia menegaskan tidak ada alasan apapun baik moral hukum atau nasionalisme yang membenarkan penahanan pejuang yang menjadi buron penjajah Zionis selama ini di dalam penjara Mesir. Hingga 18 Oktober 2008 Aiman Naufal sudah mendekam di dalam penjara Mesir selama 265 hari.
Dia menambahkan “Kami memiliki hubungan baik dengan Mesir dan kami menghormati dan bangga dengan hubungan ini. Namun demikian hal itu tidak menghalangi kami untuk menuntut mengakhiri masalah ini secepatnya. Ini adalah masalah kemanusiaan nasionalisme dan moralitas yang harus diakhiri secepatnya. Kami tidak akan menerima kondisi apapun berlanjutnya penahanan pemimpin Naufal di dalam penjara Mesir.”
Sejumlah sumber keamanan Mesir Ahad (19/10) menyebutkan bahwa elit politik negeri Piramida itu kini sedang mempelajari pembebasan Aiman Naufal salah satu komandan al Qassam untuk menggulirkan proses pembebasan serdadu Israel Gilad Shalit yang disandera faksi perlawanan Palestina setahun lalu.
Dinas keamanan Mesir sebelumnya menangkap Naufal di Mesir setelah masuk negara itu melalui Sinai. Ia dituding merencanakan pembunuhan terhadap salah satu tokoh Fatah di negeri Mesir. Mereka mengaku menangkap Naufal yang membawa bahan peledak dan bom. Tudingan ini ditampik oleh Naufal dalam investigasi dengan pihak keamanan Mesir.
Sejumlah sumber media Mesir dan Palestina menyebutkan bahwa Aiman Naufal mengalami penyiksaan keras selama ditahan di dalam penjara pemerintah Mesir hingga berat badannya menyurut drastis. Sejumlah tahanan yang berada di dalam penjara Mesir mengatakan bahwa raut muka Naufal sudah berubah dan kondisinya sangat memprihatinkan seakan dia tidak mendapatkan makan dan tidur.
Sejumlah petinggi Hamas dan pemerintah Palestina telah melakukan upaya besar dengan pihak Mesir demi pembebasan Naufal namun tidak membuahkan hasil dan tanpa ada respon dari pihak Mesir. Naufal sendiri sebelumnya pernah ditahan pihak pemerintah Mesir pada tahun 1991. Kemudian ditahan untuk kedua kalinya pada tahun 1997 oleh intelijen otoritas Abbas. Mengenai penahanan yang ketiga kalinya ini istri korban mengatakan “Hari ini nampaknya penahanan yang ketika akan lebih lama masanya dari jumlah penahanan sebelumnya.” (seto)