Aldustur – Infopalestina: Harian al Dustur Sabtu (20/09) mengutip pernyataan Ketua Kesatuan al Quds di Kepresidenan Otoritas Palestina Ahmad Ruwaidhi yang menegaskan bahwa kondisi di kota al Quds sangat berbahaya. Dia mengatakan “Sebanyak 300 ribu warga Palestina al Quds kini hidup di tengah-tengah dua bibir penjepit tembok pemisah rasial blokade koloni permukiman langkah-langkah represif dan yahudisasi terhadap al Quds.”
Hal tersebut disampaikan Ruwaidhi saat berbicara dalam pertemuan yang diselenggarakan Asosiasi Wartawan Palestina di al Quds. Dia mengingatkan potensi ledakan kondisi di
Ruwaidhi mengatakan negara penjajah
Dia menambahkan penjajah
Dikonfirmasi menganai sikap Palestina atas pemilu di pemket Israel di al Quds Ruwaidhi mengatakan bahwa itu adalah pemerintah
Ruwaidhi mengatakan wilayah al Quds saat ini berada di bawah blokade dan isolasi penjajah
Migrasi Yahudi ke Palestina Terus Menurun
Hasil sensus terakhir menyatakan bahwa migrasi orang Yahudi ke Israel (Palestina) belakangan mengalami penurunan drastis dipastikan penurunan tahun 2007 lalu mencapai angka terendah semenjak 20 tahun.
Kementrian Kuasa Israel mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang melakukan migrasi ke Israel pada tahun 2007 mencapai 19700 jiwa lebih sedikit 6% dari tahun sebelumnya.
Penurunan angka migrasi juga dialami oleh Yahudi dari Uni Soviet tahun lalu yang mencapai 30% mengalami penurunan hingga 15% yaitu mencapai 6445 orang.
Hasil sensus juga membeberkan bahwa 3607 imigran telah sampai di Ethiopia 2957 dari Amerika Serikat dan Kanada ditambah 2659 orang dari Perancis.
Zaev Belsky Kepala Agen Yahudi—Dewan Pemerintah Bidang Imigrasi—menyatakan kesedihannya atas penurunan angka imigran yang semakin meningkat. Ia mengklaim bahwa penurunan itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tidak mau meninggalkan negara yang mereka diami.
Misalnya kondisi ekonomi yang baik di Rusia di mana dalam jumlah besar orang Yahudi tinggal di
Sejak peristiwa imigrasi besar-besaran pada tahun 2002 yang mencapai satu juta orang Yahudi berpindah dari Uni Soviet ke