Tue 6-May-2025

Israel Berencana Datangkan Sejuta Yahudi ke al Quds Tahun 2020

Senin 22-September-2008

Aldustur – Infopalestina: Harian al Dustur Sabtu (20/09) mengutip pernyataan Ketua Kesatuan al Quds di Kepresidenan Otoritas Palestina Ahmad Ruwaidhi yang menegaskan bahwa kondisi di kota al Quds sangat berbahaya. Dia mengatakan “Sebanyak 300 ribu warga Palestina al Quds kini hidup di tengah-tengah dua bibir penjepit tembok pemisah rasial blokade koloni permukiman langkah-langkah represif dan yahudisasi terhadap al Quds.”

Hal tersebut disampaikan Ruwaidhi saat berbicara dalam pertemuan yang diselenggarakan Asosiasi Wartawan Palestina di al Quds. Dia mengingatkan potensi ledakan kondisi di kota suci al Quds kapan saja akibat langkah-langkah represif penjajah Israel.

Ruwaidhi mengatakan negara penjajah Israel sedang merencanakan mendatangkan satu juta Yahudi dari seluruh dunia hingga tahun 2020 ke al Quds. Hal ini dilakukan Israel sebagai bagian dari rencana strategi untuk menghabisi ide bahwa al Quds timur adalah ibukota negara dan bangsa Palestina.

Dia menambahkan penjajah Israel telah gagal menghapus ciri utama atau waktak budaya dan peradaban Arab dan Islam kota suci al Quds beserta perkampungan dan tempat-tempat sucinya. Untuk itu logika Israel bersifat keras untuk melenyapkan karakter itu. Hal ini nampak saat mereka menghancurkan bangunan Abu Isha di Beit Hanina dan tabiat pengejaran terhadap warga di al Quds seperti memanggil anak-anak siswa sekolah dan para pemuda untuk menjalani interogasi seputar persoalan-persoalan dan masalah-masalah ringan di al Quds.

Dikonfirmasi menganai sikap Palestina atas pemilu di pemket Israel di al Quds Ruwaidhi mengatakan bahwa itu adalah pemerintah kota penjajah dan semua tindakannya adalah untuk berkhidmat kepada kepentingan penjajah dan program-programnnya untuk melakukan yahudisasi al Quds dan melenyapkan ciri utama Arab dan Islam.

Ruwaidhi mengatakan wilayah al Quds saat ini berada di bawah blokade dan isolasi penjajah Israel. Dia menjelaskan bahwa dukungan terhadap al Quds lemah dan tidak sesuai dengan kedudukan dan kondisinya. Dia mengungkap bahwa sejumlah yang diberikan lembaga-lembaga Arab kotak bantuan Arab dan Islam selama dua tahun lalu hanya sebesar 8 juta dolar. Sebagian besarnya untuk bidang perumahan dan renofaksi bangunan. Dia menegaskan bahwa al Quds sangat membutuhkan dukungan Arab dan Islam yang mencerminkan kadar perhatian dan kedudukan al Quds.

Migrasi Yahudi ke Palestina Terus Menurun

Hasil sensus terakhir menyatakan bahwa migrasi orang Yahudi ke Israel (Palestina) belakangan mengalami penurunan drastis dipastikan penurunan tahun 2007 lalu mencapai angka terendah semenjak 20 tahun.

Kementrian Kuasa Israel mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang melakukan migrasi ke Israel pada tahun 2007 mencapai 19700 jiwa lebih sedikit 6% dari tahun sebelumnya.

Penurunan angka migrasi juga dialami oleh Yahudi dari Uni Soviet tahun lalu yang mencapai 30% mengalami penurunan hingga 15% yaitu mencapai 6445 orang.

Hasil sensus juga membeberkan bahwa 3607 imigran telah sampai di Ethiopia 2957 dari Amerika Serikat dan Kanada ditambah 2659 orang dari Perancis.

Zaev Belsky Kepala Agen Yahudi—Dewan Pemerintah Bidang Imigrasi—menyatakan kesedihannya atas penurunan angka imigran yang semakin meningkat. Ia mengklaim bahwa penurunan itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tidak mau meninggalkan negara yang mereka diami.

Misalnya kondisi ekonomi yang baik di Rusia di mana dalam jumlah besar orang Yahudi tinggal di sana. Adapun di Perancis menurut Belsky disebabkan karena sikap primordialisme Presiden Nicolas Sarkozy terhadap sekte Yahudi yang hingga saat ini merasa nyaman setelah dirinya terpilih.

Sejak peristiwa imigrasi besar-besaran pada tahun 2002 yang mencapai satu juta orang Yahudi berpindah dari Uni Soviet ke Israel setelah itu terjadi penurunan terus menerus. (seto)

Tautan Pendek:

Copied