Gaza – Infopalestina: Gerakan Hamas tidak heran dengan pernyataan Mahmod Abbas yang bangga memberangus perlawanan Palestina. Namun Hamas menyebut pernyataan ini berbahaya. Sementara para pengamat menuding Abbas bertanggungjawab penuh karena menyeret gerakan nasional Palestina dalam krisis sejarah.
Kepada harian Israel Haaretz Abbas tidak khawatir terhadap tindakan aparat keamanannya yang bertindak kekerasan terhadap sayap militer perlawanan di Tepi Barat. Bahkan Abbas merasa bangga dengan tindakannya mengabisi perlawaan Hamas dan Jihad Islami.
Abbas mengakui bahwa kesepakatan Oslo dan perundingan-perundingan gagal namun dirinya tidak merasa menyesal dengan menandatangani kesepakatan itu. Ia menegaskan bahwa meski masalah kembali lagi ke belakang maka akan peristiwa seperti sekarang akan terjadi lagi. Dirinya juga tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melepaskan diri dari semua hak kembali pengungsi Palestina ke kampung halaman mereka yang kini dijajah.
Menurut Hamas pernyataan Abbas di atas makin menyebabkan semakin parahnya perpecahan di internal Palestina dan semakin mencabik-cabik kesatuan rakyat Palestina serta menyia-nyiakan hak-hak rakyat Palestina. Jauh sebelum ini Hamas menilai pernyataan Abbas jelas menghancurkan proyek nasional Palestina. Hamas menegaskan bahwa kesepakatan apapun yang disepakati oleh Abbas dan
Tanpaknya Abbas yang hendak mengakhiri jabatannya di awal tahun ini kehilangan kemauan dan tekad kemungkinan menolak dikte Amerika. Buktinya ia mengakui kegagalan perundingan namun pada saat yang sama ia menyatakan komitmennya melanjutkan proyek perundingan dan menghargai kesepakatan yang sudah diteken bersama
Tak peduli dialog
Jubir Hamas Fauzi Barhum yakin bahwa yang seharusnya dilakukan Abbas saat ini sebelum jabatannya berakhir adalah seharusnya ia membicarakan dikte-dikter dan bahasa (cara) Amerika dan
Menurut Barhum syarat-syarat yang diajukan Abbas kepada Hamas akan menciptakan krisis baru dan memutus jalan untuk menyukseskan upaya Mesir dalam mengatur masalah internal Palestina. Barhum menyebutkan bahwa Abbas adalah penyebab perpecahan internal secara khusus. Sebab sebelumnya Abbas menyerukan untuk menganulir hasil pemilu legislative dan menyelenggarakan pemilu ulang sesuai dengan kemauan Amerika.
Hak kembali tetap tak ada kompromi
Soal pengungsi Palestina dan kemungkinan melepaskan diri dari hak kembali mereka ke Palestina semuanya Abbas menyebutkan bahwa mereka yang akan kembali hanya beberapa pengungsi saja. Barhum menilai bahwa hak kembali pengungsi Palestina tidak boleh seorang pun yang melakukan kompromi dan melepaskannya. Sikap Abbas dinilai sebagai tindakan menipu opini public Palestina selama bertahun-tahun yakni ketika ia pernah menyatakan akan berpegang teguh dengan prinsip-prinsip Palestina dan hak kembali pengungsi Palestina dan tidak akan melepaskannya. Namun buktinya dalam berbagai perundingan yang digelar dengan
Barhum menilai bahwa statemen Abbas menyayat perasaan ribuan pengunga Palestina yang tinggal di luar Palestina dan melecehkan perjuangan yang dikerahkan oleh para syuhada Palestina. Statemen itu jelas menghapus hak kembali pengungsi Palestina dan prinsip-prinsip dasar Palestina. Dengan pendirian seperti itu Abbas telah menghancurkan masa depan rakyat Palestina. Apalagi kelompok-kelompok di Palestina suda pernah menyepakati tidak boleh melepaskan hak kembali pengungsi Palestina semuanya ke kampung halaman mereka di wilayah yang kini dijajah
Tindakan Abbas berbahaya bagi proyek Palestina
Jubir Hamas menegaskan bahwa apa yang dilakukan Abbas dengan berundingan
Sebelumnya Abbas menyatakan bangga dengan aparat keamanannya yang mampu memberangus infrastruktur perlawanan Palestina yakni Hamas dan Jihad Islami. Tindakan Abbas ini dinilai sebagai tindakan melindungi keamanan Abbas sesuai dengan kesepakatan peta jalan damai. (bn-bsyr)