Tue 6-May-2025

Ancaman Regional Bagi Israel

Rabu 10-September-2008

Infopalestina: Pusat Studi dan Analisi Informasi Media di Israel Senin (08/09) mengeluarkan laporan tentang ancaman regional bagi entitas Zionis Israel. Laporan ini memuat sejumlah nama negara yang menjadi ancaman bagi Israel.

Pertama: Iran

Musyawarah strategi di lingkaran pembuat keputusan di Israel sampai pada sebuah keputusan pentingnya menggagalkan proyek nuklir Iran dan dianggalnya sebagai garis merah ancaman luar bagi entitas Israel. Dalam musyawarah itu diusulkan sejumlah sarana untuk merealisasikan tujuan utamanya adalah:

  1. Sanksi hakiki melalui pembentukan blokade mutlak terhadap Iran selama satu setengah tahun dari sekarang kemudian dilakukan evaluasi terhadap hasilnya.
  2. Mobilisasi Suriah melalui cara melanjutkan perundingan-perundingan.
  3. Tindakan militer. Cara ini memiliki dua tahapan. Pertama pemberian kuasa mutlak seperti diminta Ehud Barak kepada dewan keamanan kecil untuk mendapatkannya yang sebelumnya sudah dibatasi karena dianggap bahwa serangan militer tanpa persetujuan Amerika adalah perkara yang mustahil.

Tahap kedua di saat Iran sudah menjadi negara nuklir maka pilihan militer akan menjadi hal yang dipastikan berdasarkan semua perhitungan.

Perlu disebutkan bahwa persiapan Israel untuk kemungkinan membidik Irak masih terjadi. Menurut prediksi sebagian ahli keamanan Ehud Barak akan memainkan peran poros dalam medan ini setelah partai Kadima memilihnya sebagai PM baru pemerintah Israel khususnya setelah kesepahaman bilateral anara Barak dan Tzepi bulan lalu berkaitan dengan masalah nuklir Iran.

Di sisi lain para analis Israel melihat bahwa Amerika masih berkepentingan untuk membalas apa yang dilakukan Rusia di Georgia. Mereka memprediksi salah satu balasan itu akan berupa bidikan terhadap Iran. Dalam hal ini mungkin bisa dibaca dari gerakan-gerakan militer Israel dan Amerika Serikat di kawasan dalam pekan-pekan lalu.

Kedua: Libanon dan Hizbullah

Ancaman Israel terhadap Libanon terus meningkat hal itu dibarengi dengan pernyataan Israel tentang penggagalan aksi-aksi penculikan orang-orang Israel oleh Hizbullah. Pembicaraan tentang sandaran rencana perang berlawanan dengan apa yang terjadi dalam perang Juli 2006 dari sisi kemenyeluruhan pada perimbangan-pertimbangan militer diplomatik warga sipil dan ekonomi menilik pada semakin besarnya kekuatan Hizbullah yang harus diperhitungkan sebagai sebuah negara. Hal lain adalah adanya kekhawatiran Israel melaksanakan ancamannya selama sisa waktu massa Bush tepatnya mulai November mendatang.

Konflik internal pada perebuan ketua di partai Kadima atau jabatan perdana menteri dalam pemerintah Israel bisa menimbulkan kemungkinan pimpinan militer Israel melancarkan serangan militer ke Libanon selatan dan menggunakan hal ini untuk merealisasikan tujuan-tujuan pemuli internal.

Dengan tersedianya syarat-syarat keberhasilan perang menyeluruh bagi Israel dengan memulai langkah-langkah politik keamanan dan militer menjadi tahapan penting dalam cara menghadapi ancaman roket Hizbullah yang cepat melakukan langkah-langkah pengembangan kemampuan roketnya dan memperbesar kekuatannya di perbatasan utara (Israel). Di mana Hizbullah melakukan langkah-langkah penghapusan menyeluruh dan menetapkan tanda-tanda bagi tempat-tempat yang ingin dipasang jaringan roket anti pesawat. Yaitu sepanjang rangkaian pegunungan barat Libanon. Hizbullah telah mengambil segala kemungkinan keamanan sebagai antisipasi terhadap operasi rencana pembunuhan yang dilakukan Zionis Israel.

Hizbullah juga melakukan perubahan kemampuan lautnya di rentang perairan laut Israel dengan pengembangan kekuatan lautnya dibantu Iran yang membekalinya dengan kapal perang buatan China dan ranjau laut buatan China yang didapat Iran pada pertengahan tahun 1990-an. Dengan dimilikinya senjata ini berarti telah memiliki kemampuan yang mengancam kapal-kapal internasional yang menuju pantai Libanon.

Ketiga: Suriah

Israel meneropong dengan penuh kecemasan atas prakarsa roket Suriah. Namun Israel melihat bahwa Damaskus berkepentingan memperkuat pertahanannya untuk memperbaiki sikap perundingannya dalam proses perdamaian. Penarikan Suriah dan pangkuan Iran masih menjadi tujuan Israel yang memiliki prioritas dalam tahap sekarang ini.

Keempat: Rusia

Pihak-pihak politik Israel memprediksi terjadi letusan krisis antara Tel Aviv dan Moskow menyusul perang dengan Georgia. Hal itu berbarengan dengan apa yang diungkap oleh wakil kepala staf angkatan bersenjata Rusia tentang transaksi senjata Israel kepada Georgia yang menjelaskan bahwa itu merupakan ancaman strategis bagi keamanan nasional Rusia baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Hal ini juga telah membuat shock Amerika karena Rusia mendapatkan kunci dan rahasia militer canggih dari senjata-senjata yang direbut Rusia dan pasukan militer Georgia.

Ada keyakinan bahwa orang-orang Amerika dan Israel menurut kabar yang beredar telah sepakat bahwa sebab keberadaan sistem persenjataan canggih Amerika di Georgia seperti ini targetnya adalah Iran. Hanya saja Rusia tidak menyakini itu. Pada akhirnya hubungan antara Rusia di satu sisi dengan Amerika dan Israel di sisi lain mulai memburuk dan akan semakin buruk pada masa-masa yang akan datang berdasarkan data-data yang ada.

Israel khawatir balas dendam Rusia itu akan berupa hal-hal berikut:

– Rusia mengizinkan penjualan senjata roket canggih kepada Suriah yang telah sampai kepada Hizbullah di Libanon.

– Rusia tidak melaksanakan apapun blokade menyeluruh terhadap Iran.

– Rusia ikut campur secara langsung dalam konflik Palestina Israel yang diprediksi menjadi semacam kondisi ketakutan yang mengancam entitas Zionis Israel di tengah-tengah sengketa bertubi-tubi yang menimpanya baik internal maupun eksternal. (seto)

Tautan Pendek:

Copied