Infopalestina (Radio 2 Israel 10/08/2008): Harian Ha’aretz menyebutkan bahwa menyusul perang antara Georgia dan Rusia di Ossetia Selatan menteri luar negeri Israel merekomendasikan pembekuan proses penjualan peralatan perang kepada Georrgia secara total.
Layak diisyaratkan di sini bahwa langkah ini merupakan pembatasan lain pada tingkat hubungan perdagangan keamanan dengan negara ini. Itu terjadi setelah adanya ancaman penjualan senjata dan peralatan perang kepada Georgia. Di mana para petinggi Israel khawatir proses penjualan senjata kepada Georgia ini dalam pandangan Rusia bisa menimbulkan interpretasi bahwa itu merupakan langkah kontra yang menjadi ancaman bagi keamannya (Rusia). Sehingga yang disebut terakhir ini merubah kebijakannya dan membekali negera-negara Arab atau iran dengan senjata senjenis yang bisa menjadi ancaman atas keunggulan militer Israel.
Di sisi lain sumber politik Israel menyebutkan bahwa Israel seyogianya banyak menunjukkan kehati-hatian dan sensitivitas dalam hari-hari ini. Karena Rusia bisa menjual senjata ke Iran dan Suriah. Untuk itu seyogianya tidak memberikan alasan kepada Rusia untuk menjual senjata yang lebih canggih lagi. Karena Israel sangat berkepentingan untuk mencegah pengiriman roket canggih anti pesawat dari jenis S 300 ke Iran. Pada saat yang sama Israel juga ingin mencegah transaksi penjuan senjata dengan Iran di masa mendatang. Untuk itu Israel harus bersih dari tindakan yang bisa membenarkan semua itu.
Arahan menlu Israel ini didasarkan pada realita bahwa perkubuan antara Barat dan Rusia masih sengit. Georgia dekat dengan Amerika dan ingin bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik NATO yang memblokade ibukota Ossetia Selatan Tskhinvali yang menuntut bergabung dengan Rusia. Maka Rusia merespon langkah ini dengan mengirim tank-tank dan serdadunya ke wilayah Georgia.
Selama itu departemen luar negari Israel telah mendiskusikan krisis di Georgia pada Rabu (06/08) lalu dan menyebut rekomendasi khusus penjualan senjata tersebut dengan perkara wajib yang menjadi tugas departemen sesuai dengan undang-undang pengawasan ekspor bidang keamanan. Undang undang ini disetujui menyusul terjadinya krisis kuat sebelum 4 tahun lalu dalam hubungan antara Israel dengan Amerika setelah Israel memutuskan penjualan pesawat tanpa awak ke China. Meskipun demikian rangkuman keputusan itu berada di tangan departemen pertahanan. Karena diprediksi departemen pertahanan mendiskusikan masalah penjualan senjata ke Georgia dalam beberapa hari setelah pertemuan tersebut.
Dalam pada itu terjadi perdebatan antara departemen pertahanan dan departemen luar negeri Israel dalam tahun-tahun terakhir berkaitan dengan penjualan senjata ke Georgia. Di mana departemen luar negeri Israel mengingatkan bahaya akibat penjualan senjata tersebut terhadap hubungan dengan Rusia. Sekitar 9 bulan lalu menyusul evaluasi yang terjadi mendekati terjadinya konfrontasi antara Georgia dan Rusia departemen pertahanan dan departemen luar negeri Israel telah memutuskan pembatasan perdagangan keamanan dengan Georgia dan membatasinya pada peralatan militer hanya untuk pertahanan saja: seperti peralatan untuk melihat di waktu malam pesawat tanpa awak peralatan perlindungan dan yang lainnya.
Disebutkan bahwa yang memimpin proses penyusutan transasksi senjata ini adalah Mayjen Amos Gilad kepala bidang politik departemen pertahanan Israel. Hal itu dilakukan menyusul penjelasan pihak Rusia bahwa pasokan senjata kepada Georgia merupakan garis merah dalam pandangan Rusia. Pihak Rusia juga mengingatkan bahwa Israel juga melihat dengan penuh kewaspadaan atas suplai senjata kepada Iran oleh Rusia karena dikhawatirkan akan sampai kepada Hizbullah.
Israel telah menjulan kepada Georgia roket anti tank produksi perusahaan senjata Israel Rafael. Dalam kajian terakhir Israel juga mengusulkan kemungkinan penjualan 200 tank jenis Merkava kepada Georgia. Namun perubahan instruksi membuat transaksi ini dibekukan. Di antara tokoh Israel yang memiliki hubungan dengan Georgia adalah mantan menteri Israel Ronny Milo dan saudaranya Shalomo mantan direktur industri militer dan sejumlah perusahaan Israel yang bergerak di bidang supervisi untuk pasukan keamanan Georgia. (seto)