Al Masyhad al Israili
Dalam upaya untuk menganalisa pertemuan-pertemuan tersebut analis Israel Binhas Anbari dalam analisa yang diterbitkan Orshalem Center menyebut bahwa pertemuan-pertemuan tersebut adalah kedekatan antara Yordania dan Hamas. Dia melihat bahwa sebab-sebabnya adalah bahwa Yordania mengakui bertambahnya kekuatan Hamas dan kegagalan proses perundingan antara Israel dan Otoritas Palestina seputar persoalan-persoalan solusi permanent yang diluncurkan dalam konferensi Annapolis. Serta perundingan-perundingan antara
Anbari menulis salah satu perkembangan penting yang belakangan mulai nampak adalah kedekatan tiba-tiba antara Yordania dan Hamas. Sejak sekitar sebulan telah terjadi kontak pada tingkat keamanan antara petinggi intelijen Yordania dan para petinggi gerakan Hamas. Dia mengisyaratkan kemungkinan Kepala Biro Politik Gerakan Hamas Khaled Misy’al melakukan kunjungan bersejarah ke Yordania.
Anbari menganggap bahwa di belakang kedekatan antara Hamas dan Yordania menyembunyikan perkembangan-perkembangan terakhir di arena Palestina yang mencakup peningkatan kekuatan Hamas di Jalur Gaza dan pengusiran Fatah dari sana dari satu sisi dan kacaunya perundingan-perundingan antara Israel dan Fatah serta tidak berhasilnya jembatan perselisihan di internal Fatah di sisi lain.
Anbari mengisyaratkan bahwa Yordania terus mengikuti dengan seksama perkembangan antara
Dalam pada itu Anbari mengingatkan bahwa pernyataan Misy’al bahwa Hamas akan mengakui batas wilayah tahun 1967 mendapatkan sambutan dari Yordania. Karena bagi Yordania hal ini artinya bahwa Palestina akan terbentuk dari Tepi Barat dan Jalur
Di sisi lain Hamas mendorong semua jalan yang mungkin untuk keluar dari pengisolasian terhadap dirinya. Perlu diingat bahwa hubungan antara Hamas dengan Mesir mulai mengendor setelah yang disebut terakhair menolah pembukaan gerbang Rafah. Akibatnya Hamas melihat kontak dengan Yordania sebagai jalan keluar untuk memperbarui hubungan dengan dunia Arab.
Anbari melihat bahwa sebab lain kedekatan antara Hamas dan Yordaniaa karena
Anbari menulis “Hamas melihat kembali ke Aman adalah alternatif yang disukai setelah melihat orientasi politik baru di Damaskus. Bahkan belakangan telah terpilih pendukung kuat Hamas sebagai ketua al Ikhwan al Muslimun di Yordania. Hal ini mendorong para pemimpin Hamas di Damaskus untuk menarik kesimpulan bahwa kembali ke Aman secara lebih diutamakan sekarang ini dari pada tetap di Damaskus.”
Anbari juga menganggap perang Kaukasus antara Rusia dan
Mungkin bisa diprediksi bahwa Suriah akan berupaya mempertahankan Hamas di Damaskus dan berupaya mencegah kedepakatan antara Hamas dan Yordania. Anbari bekesimpulan “Sebagaimana Suriah memiliki peran positif dalam merealisasikan kesepakatan penghentian serangan antara