Laporan ini menegaskan “Seruan untuk dialog antara gerakan Fatah dan Hamas saat ini adalah bagian dari dialog antara kedua belah pihak yang berlangsung sejak 18 tahun. Bahwa masalah-masalah utama yang menggantung antara kedua belah pihak belum terselesaikan. Catatan utama dari dialog-dialog tersebut adalah bahwa pimpinan Fatah tidak menyandarkan pada dialog kecuali apabila terpaksa melakukannya. Apakah itu untuk menunjukan diri di hadapan entitas Zionis
Menurut laporan yang dibuat sekitar 20 peneliti sepesialis masalah Palestina ini bahwa gerakan Fatah dan Hamas tidak memiliki rujukan ideologi atau institusi besama. Belum lagi masalah krisis kepercayaan antara keduanya. Sementara itu tekanan luar dari
Laporan ini menilai berlanjutnya perpecahan yang terjadi di Palestina antara kedua faksi terbesar ini sangat membahayakan persoalan Palestina. Hal itu bisa menghambat perjalanan kedua belah pihak untuk maju dalam proyek perlawanan dan perundingan. Untuk itu sangat penting mengatasi sebab-sebab perpecahan baik internal maupun eksternal khususnya karena global faktor pendorong ke arah dialog lebih ungguh dibadingkan faktor-faktor yang memperdalam perpecahan.
Namun laporan ini menyangsikan islah nasional Palestina secara menyeluruh bisa dicapai dalam beberapa bulan ke dapan. Laporan ini menegaskan bahwa bentuk islah apapun yang telah dicapai akan menjadi besifat taktis bagi kelancaran fase yang dilalui demi menyambbut sejumlah faktor interna regional dan internasional.
Laporan ini mengajukan tiga sekenario yang mungkin terjadi terkait dengan dialog dan perpecahan ini. Pertama perpecahan yang saat ini terjadi kemungkinan masih terus berlanjut. Kedua kemungkinan terjadi islah nasional secara menyeluruh karena islah ini dianggap sebagai perisai bagi kedua belah pihak. Atau yang ketiga kemungkinan terjadi islah taktis. Dan yang ketiga inilah kemungkinan terbesar yang terjadi dengan saling memberikan kopensasi. Namun islah ini hanya akan terjadi secara simbolis dan sementara.
Laporan ini mengusulkan agar dilakukan evaluasi internal masing-masing pihak dari Fatah dan Hamas masih-masing pihak mengakui kesalahan yang dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai langkah yang memberikan andil dalam mengembalikan kepercayaan antara kedua belah pihak mengembalikan penyatuan institusi-institusi pemerintah di Tepi Barat dan Jalur Gaza merestruturisasi dinas keamanan Palestina atas dasar nasional dan profesinalisme dan pembenetukan pemerintah transisi persatuan untuk mengantarkan pelaksanaan pemilu presiden dan legislatif.
Laporan ini juga mengusulkan kepastian gencatan senjata di Jalur Gaza untuk selanjutnya juga dilakukan di Tepi Barat agar faksi-faksi Palestina lainnya seperti gerakan Jihad Islam dan faksi-faksi kiri mengambil inisiatif dan melakukan aksi yang mendorong kedua belah pihak untuk kembali berdialog adanya andil lembaga-lembaga masyarakat sipil dalam mendorong kedua belah pihak untuk berdialog dan masuk dalam dialog yang tenang dan mendalam yang mengkaji sebab-sebab utama terjadinya perpecahan dan mengatasinya agar dialog ini dilakukan berdasarkan apa yang telah disepakati sebelumnya seperi kesepakatan Kairo 2005 piagam rekonsiliasi nasional dan deklarasi Makkah. Di samping gerakan Fatah dan Hamas dialog ini juga melibatkan berbagai kekuatan politik di seluruh Palestina dan juga ormas-ormas Palestina lainnya. Juga dilakukan pembentukan lembaga islah nasional yang terdiri dari berbagai kekuatan politik dan sejumlah tokoh yang diakui. (seto)