Gaza – Brussel: Pemandangan tragis Jalur Gaza makin tragis terutama kelompok buruh yang merupakan kelompok masyarakat paling banyak di sana. Sebab blokade itu tidak pandang sektor pekerjaan kecuali dihancukan Israel. Blokade selama dua terakhir di Jalur Gaza ini telah mengubur mimpi-mimpi buruh Palestina untuk hidup mulia dengan memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarga mereka. Mereka terpaksa menjalani kehidupan ekonomi dengan penuh kesulitan meski hanya memenuhi kebutuhan minimal hidup mereka.
Sebuah data statistik ekonomi menyebutkan bahwa 200.000 buruh Palestina di Jalur Gaza menganggur akibat blokade sebab pabrik ditutup atau karena mereka dilarang ke tempat kerja mereka.
97 persen pabrik disegel
Blokade kejam ini telah menyebabkan 3900 pabrik atau 97 persen dari jumlah keseluruhan pabrik di Jalur Gaza disegel. Sementara 3 persen lainnya yang merupakan pabrik makanan bekerja tidak maksimal. Semua pabrik lainnya baik pabrik karton atau garmen berhenti yang merupakan sumber pemasukan jutaan dolar rakyat Palestina.
Sebanyak 600 pabrik garmen tutup 95 persen pabrik desain 80 persen pabrik perabotan semua proyek kontraktor berhenti proyek bantuan pengungsi (UNRWA) berhenti. Seharusnya di bulan Mei dan Juli adalah kegiatan ekspor sebanyak 748 kontener hasil pabrik dalam sebulan (perabotan makanan garmen dan hasil pertanian) namun karena blokade semua kegiatan terhenti.
Barang ditahan dan pajak menunggak dan menumpuk
Dampak lain penghentian pabrik ini bahan dasar ditahan di pelabuhan-pelabuhan Israel hingga sekarang. Diperkirakan bahan-bahan yang ditahan senilai lebih dari 150 juta US dolar. Sebab Israel melarang barang-barang itu masuk ke Gaza yang diimpor secara resmi dan bebas dan sudah dibayar termasuk pajaknya. Israel tidak hanya menahan barang-barang itu namun mereka menuntut kepada pemiliknya untuk membayar denda keterlambatan pajak. Tak ayal beban warga Palestina semakin tinggi. Yang lebihh berbahaya tak sedikit barang yang rusak atau hilang ketika berada di pelabuhan.
Kuburan pabrik
Komite Rakyat Anti Blokade menyebut Jalur Gaza sebagai kuburan pabrik-pabrik Palestina. Inilah contoh pabrik-pabrik yang berada di bawah jajahan Israel.
1000 buruh berhenti bekerja di setiap sektor ekonomi sebanyak 140 pabrik infrastruktur ditutup.
Lebih tragis lagi sebagian besar dari 41 korban Palestina dari buruh dibantai Israel selama bulan Mei lalu. Sejak awal 2008 jumlah warga yang dibantai Israel adalah 420 yang sebagian besarnya adalah buruh Palestina.
Tindakan Israel membunuh pabrik-pabrik Palestina adalah tindakan tak terampuni. Sebab menghidupkan kembali adalah hal yang sangat sulit.
600 juta Dolar kerugian langsung
pakar ekonomi di Jalur Gaza memperkirakan kerugian langsung Jalur Gaza akibat blokade lebih dari 600 juta dolar sejak awal tahun 2008. dan puluhan juta dolar kerugian tidak langsung. Laporan dari PBB menyebutkan jumlah investasi di Jalur Gaza menurun sejak kwartal kedua 2006 hingga 316 persen di tahun 2007 dibanding dengan tahun 2006.
Untuk bidang pertanian selama musim panen 2007 petani Palestina merugi hingga 15 juta US dolar. (bn-bsyr)