Mon 5-May-2025

Nazzal Bicara Perkembangan Terkini dan Prediksi Kedepan Kondisi Palestina

Minggu 6-April-2008

Damaskus – infopalestina -Tokoh Gerakan Perlawanan Islam Hamas Muhammad Nazzal menepis akan terjadinya dialog internal Palestina dalam tataran wacana atau teori “Karena berbagai upaya untuk melakukan dialog itu selalu terganjal oleh sikap keras Abbas dan kelompoknya yang bersikukuh dengan memberikan syarat-syarat irasional kepada Hamas” demikian jelas Nazzal. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa “Sikap Abbas ini tidak akan berubah sebelum berakhirnya masa kekuasaan Presiden Bush pada akhir tahun 2008 ini.”

Dalam wawancara khusus dengan koresponden infopalestina di Damaskus Nazzal menegaskan bahwa hari-hari mendatang akan membuktikan akan kegagalan pilihan jalan perundingan dalam mewujudkan cita-cita nasional bangsa Palestina. Ia juga memprediksi pada periode mendatang perlawanan terhadap penjajah Zionis Israel akan meningkat.

Nazzal menjelaskan bahwa hingga kini tidak ada “Kesepakatan dan kesepahaman apapun antara kami dengan pihak manapun terkait dengan gencatan senjata.” “Kami sudah sampaikan kepada para mediator bahwa kami siap berkomitmen dengan gencatan senjata dengan syarat gencatan senjata itu bersifat dua arah tidak satu arah berdimensi waktu dan komprehensif yang menjamin dicabutnya blokade. Syarat ini kemudian ditanggapi negatif oleh pihak penjajah Israel” demikian jelas Nazzal.

Adapun keikutsertaan kepala pemerintahan inkonstitusional Salam Fayyadh di dalam pertemuan tiga serangkai antara jendral Amerika yang ditugasi mengimplementasikan peta jalan damai William Frazer penasehat menteri pertahanan Israel Ehud Barak dan Fayyadh sendiri di kota Al-Quds (14/3). Nazzal menilai bahwa hal itu merupakan “Pengerdilan arti pengorbanan para syahid yang darahnya ditumpahkan setiap hari oleh pihak penjajah Zionis.” Nazzal mengingatkan bahwa “Otorita Dayton tidak punya komitmen untuk merealisasikan point pertama dari peta jalan damai sementara pihak Zionis Israel masih terus melancarkan pembantaian berdarah kepada bangsa Palestina.”

Dalam kaitan ini Nazzal tidak menepis tudingan yang diarahkan kepada badan keamanan milik Otorita Palestina (OP) pimpinan Mahmud Abbas sebagai pihak yang memberikan informasi tentang keberadaan empat mujahid yang kemudian dibantai oleh militer Zionis di Bethlehem “Ini merupakan bagian dari kesepakatan dan kesepahaman antara kedua belah pihak” tambah Nazzal tegas.

Terkait soal pertukaran tahanan petinggi Hamas ini menjelaskan bahwa persoalan ini hingga kini masih rumit “Disebabkan konflik internal orang-orang Israel sendiri.” Ia menekankan bahwa perlawanan tidak akan membebaskan kopral Gilad Shalit “Selama pemerintah penjajah tidak membebaskan daftar nama tahanan Palestina yang telah diserahkan kepada mediator Mesir” demikian jelas Nazzal.

Berikut cuplikan lengkap wawancara koresponden infopalestina di Damaskus dengan anggota Biro Politik Hamas Muhammad Nazzal:

Fayyadh Menjual Darah Bangsa Palestina

Tiga tim yang terdiri dari ‘Palestina’ Zionis Israel dan Amerika yang terbentuk pascaannapolis memutuskan untuk bertemu di kota Al-Quds (terjajah) 14/3 dengan dihadiri oleh jendral Amerika yang ditugasi untuk merealisasikan poin-poin peta jalan damai William Frazer kepala pemerintahan inkonstitusional Salam Fayyadh dan Menteri perang Zionis Israel Ehud Barak berhalangan hadir di dalam acara pertemuan tersebut. Bagaimana Anda melihat pertemuan itu?

Kehadiran dan keikutsertaan pemerintahan ala Dayton pimpinan Salam Fayyadh dalam pertemuan itu merupakan pelecehan terhadap darah para syuhada yang ditumpahkan setiap hari oleh militer penjajah. Pertemuan itu sendiri berlangsung hanya berselang dua pekan saja dari peristiwa holocaust yang dilakukan oleh penjajah Zionis Israel dari tanggal 27/2 sampai 5/3 kepada bangsa Palestina yang menggugurkan lebih dari 130 orang diantaranya anak-anak bayi dan orang tua ditambah ratusan korban luka lainnya. Pertemuan juga terjadi hanya berselang beberapa jam saja dari pembantaian yang dilakukan kembali oleh Zionis Israel di Bethlehem Rabu (12/3) terhadap empat pejuang dari Saraya Al-Quds dan Brigade Syuhada al-Aqsha.

Menurut saya setiap ada orang dari kelompok Dayton bertemu dengan orang-orang Israel merosot popularitasnya di mata masyarakat dan mendapatkan kritikan pedas dari opini umum rakyat Palestina. Karena dilanjutkannya pertemuan-pertemuan seperti itu tidak bisa diterima oleh akal. Mereka menggunakan judul macam-macam sebagai kedok di saat pihak penjajah Zionis Israel terus melanjutkan kekejamannya kepada bangsa Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Apapun yang terjadi menteri perang Zionis Ehud Barak memperlakukan pertemuan itu dengan pandangan sepeleh. Kemudian ia mengirim salah satu penasehatnya Amos Gilad menolak ikut serta dalam pertemuan itu. Hal ini menunjukkan bahwa Barak memandang sebelah mata dan meremehkan pemerintahan inkonstitusional pimpinan Salam Fayyadh.

Pemerintah Amerika Dorong Abbas Lakukan Bunuh Diri Politik

Jendral Amerika Frazer dalam pertemuan itu mendapatkan bahwa kedua pihak Palestina dan Israel tidak komitmen dengan peta jalan damai menurut Anda bagaimana?

Sangat disayangkan bahwa otorita Dayton tidak punya komitmen untuk merealisasikan point pertama dari peta jalan damai sementara pihak Zionis Israel masih terus melancarkan pembantaian berdarah kepada bangsa Palestina.

Saya ingin tunjukkan satu hal lagi yaitu pengawasan Amerika adalah pengawasan memihak. Semua sudah tahu bahwa pemerintah Amerika selalu berada di balik sikap Zionis Israel. Dukungan dan payung politik diberikan kepada kolega abadinya itu tanpa batas. Maka saya melihat tudingan Amerika kepada kedua pihak tidak komitmen pada peta jalan damai dilakukan dalam koridor keberpihakan ini.

Tuntutan pemerintah Amerika kepada Abbas untuk merealisasikan peta jalan damai itu berarti mendorongnya untuk bunuh diri politik. Di Jalur Gaza sendiri Abbas tidak bisa berbuat apa-apa karena badan keamanannya lumpuh dan para komandannya kabur ke Ramallah dan sebagian ibukota negara-negara Arab lainnya.

Adapun di Tepi Barat Abbas sedikit berhasil dalam menerapkan proyek keamanannya. Akan tetapi kita tahu aksi-aksi perlawanan yang dilakukan pada beberapa bulan lalu menegaskan bahwa badan keamanan Abba situ tidak memiliki kekuatan apa-apa dalam melemahkan perlawanan Palestina secara umum lebih khusus lagi perlawanan dari Hamas.

Bahaya Kesepakatan dan Kesepahaman Keamanan dengan pihak Penjajah

Badan keamanan milik Abbas melakukan jaminan dan penjagaan kembalinya seorang pemukim Yahudi yang sebelumnya masuk ke Bethlehem. Padahal kita tahu di kota ini beberapa hari lalu kelompok musta’rab (unit khusus militer Israel yang pura-pura jadi orang Arab red) membunuh empat pejuang Palestina. Apa komentar Anda?

Pemukim Yahudi ini bukan orang Yahudi pertama yang diberitakan tersesat jalan dan masuk ke wilayah Palestina yang dikuasai pemerintahan Dayton. Setelah itu badan keamanan milik pemerintahan inkonstitusional ini segera memberikan perlindungan kepadanya. Kemudian menyerahkannya kepada pemerintahan penjajah. Tapi perlu diingat disini orang-orang Yahudi itu bukan tersesat jalan tapi musta’rab yang ingin melakukan aksi pembunuhan terhadap putera bangsa Palestina atau melakukan mata-mata sebelum melakukan serangan dan pembunuhan.

Dan perlu kita catat bahwa semua aksi serangan dan pembunuhan yang dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap pejuang Palestina di Tepi Barat tidak akan mungkin terjadi jika badan keamanan pemerintahan Dayton itu cekatan dan waspada. Karena badan keamanan itu sendiri yang memberikan informasi detail tentang para pejuang tersebut. Dari sini tidak heran jika badan keamanan ini dituding memberikan informasi lengkap tentang keberadaan keempat pejuang Palestina yang dibunuh oleh Israel di Bethlehem. Sebab itu adalah bagian dari kesepakatan dan kesepahaman keamanan antar kedua belah pihak.

Tak Ada Kesepakatan tentang Gencatan Senjata

Beberapa hari lalu empat pejuang Palestina dibunuh oleh Israel di Bethlehem dan pada saat yang sama tema gencatan senjata sempat ramai dibicarakan dalam diskusi-diskusi politik dan laporan media massa. Apakah pertemuan-pertemuan yang digalang antara delegasi Hamas dan Jihad Islami dengan pejabat Mesir juga menyebutkan masalah gencatan senjata ini?

Disana tak ada kesepakatan atau kesepahaman antara kami dengan pihak manapun membahas tentang gencatan senjata. Kami sudah sampaikan kepada para mediator bahwa kami siap untuk komitmen dengan gencatan senjata itu tapi harus bersifat dua arah tidak hanya satu pihak yang menerapkannya ada jarak waktunya komprehensif dan menjamin dicabutnya blokade. Namun syarat-syarat ini ditolak oleh pihak Zionis Israel. Orang-orang Yahudi itu menginginkan gencatan senjata gratis dari satu pihak saja sehingga mereka bisa leluasa membunuh dan memblokade bangsa Palestina.

Perjanjian Pertukaran Tahanan

Menurut rencana seorang menteri Mesir Umar Sulaiman akan melakukan kunjungan ke Al-Quds (terjajah) untuk melakukan serangkaian pembicaraan dengan pemerintah Zionis Israel membahas gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Apakah Anda yakin bahwa Sulaiman bisa menembus dan sukses dalam dua masalah ini?

Saya kembali katakan dan tegaskan bahwa hingga kini tidak ada kesepakan atau kesepahaman tentang gencatan senjata. Apa yang diisukan sekitar masalah ini hanyalah isapan jempol yang digembar-gemborkan pemerintahan Dayton (Dayton diambil dari nama seorang utusan khusus pemerintahan Bush ke wilayah Timur Tengah…..). Menurut prediksi saya kunjungan Sulaiman ke Al-Quds (terjajah) akan berbenturan dengan sikap keras Zionis Israel.

Adapun soal perjanjian pertukaran tahanan masalah ini masih rumit hingga kini. Karena adanya friksi internal di kalangan orang-orang Israel sendiri. Ada yang ingin mewujudkan keberhasilan dalam bidang ini seperti Olmert dan ada yang tidak ingin memberikan kesempatan kepada Olmert mewujudkan keberhasilan apapun bahkan menghadangnya. Yang saya maksud kelompok ini adalah Ehud Barak yang berambisi keras meraih kursi kepala pemerintahan dan Tzipi Livni yang berkompetisi dengan Olmert menjadi orang nomor satu di Partai Kadima dan perdana menteri.

Di pihak kami kami ingin kembali tegaskan bahwa serdadu Israel bernama Gilad Shalit tidak akan dibebaskan selama pemerintah penjajah tidak melepaskan daftar nama tahanan Palestina yang diberikan kepada mediator Mesir.

Israel Tak Hiraukan KTT Arab

Sebentar lagi KTT Arab di Damaskus akan digelar apakah Anda yakin bahwa pemerintah Zionis konsen dengan gencatan senjata sebelum KTT atau konsen pada peningkatan serangan militer?

Sebenarnya ini bukan rahasia lagi bahwa orang-orang Israel tidak hiraukan dan menganggap sepeleh KTT Arab. Kita masih ingat pada KTT Arab tahun 2002 yang diadakan di Beirut. Ketika KTT mengumumkan tentang inisiatif Arab dan PM Israel saat itu adalah Ariel Sharon tengah memerintahkan kepada serdadunya untuk melakukan serangan militer besar-besaran ke kota-kota dan desa Tepi Barat yang diberi nama “Tembok Penjaga”. Pasukan Sharon melakukan pembunuhan pembantaian merobohkan rumah bangunan dan infrastruktur pendidikan kesehatan dan pelayanan umum. Tidak itu saja mereka mengepung kantor mendiang Presiden Yaser Arafat di kota Ramallah dan membunuh para pengawalnya.

Apa yang saya ingin sampaikan adalah soal peningkatan serangan atau gencatan senjata bagi pihak Zionis Israel adalah soal hitung-hitungan Israel sendiri yang tergantung pada kondisi internal dan perkembangan di lapangan. Maka kami menegaskan bahwa perlawanan Palestina tidak akan tinggal diam melihat semua kekejaman militer Zionis Israel. Kami akan balas semua kekejaman itu dan aksi syahid di kota Al-Quds (terjajah) beberapa hari lalu adalah bukti dari omongan saya ini.

Analisa Perkembangan yang Akan Datang

Menurut pandangan Anda apa tanda-tanda periode mendatang pada level Palestina Arab dan regional?

Pada level Palestina telah nampak gagalnya perundingan dalam mewujudkan cita-cita bangsa Palestina. Pada periode mendatang saya yakin perlawanan Palestina akan semakin meningkat kepada penjajah Zionis Israel. Adapun soal dialog nasional menurut prediksi saya tidak akan ada dialog Palestina-Palestina pada tataran wacana atau teori. Karena berbagai upaya untuk melakukan dialog itu selalu terganjal oleh sikap keras Abbas dan kelompoknya yang bersikukuh dengan memberikan syarat-syarat irasional kepada Hamas. Saya yakin bahwa sikap Abbas ini tidak akan berubah sebelum berakhirnya masa kekuasaan Presiden Bush pada akhir tahun 2008 ini.

Pada level Arab dan regional saya yakin bahwa kondisi Arab akan masih menghadapi masalah yang sangat sulit. Perbedaan politik akan masih ada dan menurut saya sebelum adanya kejelasan karaktek dan watak pemerintahan Amerika mendatang tidak akan ada perubahan-perubahan mencolok pada level Arab dan regional.

Pada level regional pada bulan-bulan mendatang akan ada kejelasan apakah Amerika benar-benar akan menyerang Iran atau tidak. Bisa jadi pengunduran diri William Falon komandan pasukan Amerika di Timur Tengah dan Asi Tengah adalah bukti adanya perbedaan internal di pemerintahan Bush soal perang dengan Iran ini. Dengan pengunduran jendral Amerika ini menunjukkan semakin tinggi seruan perang melawan Iran. Saya yakin jika perang ini terjadi maka kawasan Timur Tengah akan terjadi perubahan-perubahan besar. Tidak itu saja perang ini akan berpengaruh besar pada kondisi Palestina Arab dunia Islam dan dunia internasional secara luas. Selesai (AMRais)

Tautan Pendek:

Copied