Chanel I Televisi Israel menyebutkan sebagian rabi Yahudi Selasa (11/03) telah memberi lampu hijau berdasarkan syariat Yahudi kepada tiga orang Yahudi garis keras untuk melancarkan seangan balasan atas aksi syahid Jerusalem dengan target masjid al Aqsha dan yang memiliki hubungan dengannya.
Koresponden Chanel I Televisi Israel menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi garis keras mereka adalah alumni sebagian lembaga keagamaan Yahudi Sabtu (08/03) lalu bertemu di pusat pendidikan Talmud “Mirkaz Ha’rav” lokasi termpat terjadinya aksi bom syahid. Mereka bertemu dengan dua orang rabi Yahudi salah satunya bekerja di Mirkaz Ha’rav dan seorang lagi dari institusi kerabian Yahudi yang terkenal memberikan dukungan kepada gerakan kanan radikal Yahudi. Kemudian mereka bertemu dengan seorang rabi Yahudi lain di permukiman Yahudi Bani Barak.
Koresponden Chanel I Televisi
Aksi bom syahid
Warning Pembantaian di al Aqsha
Seorang wakil Arab di Parlemen Israel Abbas Zakur telah mengingatkan bahwa orang-orang garis keras (ektrimis) Yahudi bersiap melakukan serangan terror terhadap jama’ah shalat di masjid al Aqsha dengan dalih sebagai serangan balas dendam atas kejahatan yang terjadi di pusat komunitas kaum radikal Yahudi “Gush Emonim”di Jerusalem Barat yang telah menewaskan 8 orang Israel dan melukai puluhan lainnya.
Dalam pernyataan kepada kantor berita Quds Press Abbas Zakur menyatakan bahwa
Namun Zakur menyatakan
Ia meminta kepada penjaga masjid al Aqsha dan lembaga wakaf Islam untuk mengintensifkan keamanan di masjid tersebut guna menjamin keamanan jamaah shalat.
Pembakaran Gerbang al Aqsha
Kamis (06/03) malam sekelompok ekstimis Yahudi mencoba membakar salah satu gerbang masjid al Aqsha sebelumnya penjaga masjid berhasil mengungkap aksi mereka. Aksi ini terjadi di depan mata dan sepengetahui pasukan
Warga al Quds yang tinggal di samping masjid al Aqsha menyebutkan sekelompok orang garis keras Yahudi meletakan bahan yang cepat terbakar di pintu Silsilah salah satu pintu utama masjid al Aqsha dan menyalakan api di
Menurut penuturan penjaga masjid al Aqsha dia menyebutkan “Saat salah seorang penjaga pintu Silsilah berada di tempat jaga dari dalam pintu dia menyaksikan ada kepulan asap dan bau kebakaran kuat dari luar pintu. Dia langsung menyampaikan itu kepada ketua penjaga masjid dan selanjutnya disampaikan ke pihak kepolisian
Sejumlah penjaga masjid al Aqsha dan pasukan kepolisian
Fatwa Pembunuhan Orang-orang Palestina
Pada Rabu (05/03) lalu sekelompok pembesar rabi Yahudi mengeluarkan fatwa baru yang membolehkan militer Zionis
Fatwa tersebut keluar hanya berselang dua hari setelah Zionis Israel mengakiri periode pertama operasi militer besar yang mereka gelar di Jalur Gaza yang disebut sendiri oleh Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak sebagai ‘holocaust’. Operasi jahat ini sendiri menelan korban 137 syahid mayoritasnya dari warga sipil dan melukai lebih dari 370 orang.
Fatwa kontroversial ini dikeluarkan oleh Ikatan Rabu Tanah
Fatwa yang diberitakan oleh media-media
“Ketika penduduk yang menempati daerah tempat melepaskan roket ke permukiman-permukiman Yahudi maka Taurat membolehkan menembaki pusat serangan walaupun tempat itu dihuni oleh warga sipil” demikian salah satu bunyi fatwa tersebut. (seto)