Nasherat/Gaza – Infopalestina:
Faksi-faksi perlawanan Palestina dan pengamat politik menilai pengajuan memo kecaman oleh Israel kepada DK PBB terhadap serangan roket dari Jalur Gaza sebagai kedok baru untuk menutup-nutupi kejahatan mereka terhadap Palestina.
Sebelumnya delegasi Israel di PBB Danny Gillerman mengajukan pengaduan kepada Sekjen PBB Ban Ki-Mon dan ketua DK PBB pada Jumat lalu (8/2) yang isinya “serangan terorisme yang berkelanjutan terhadap Israel terutama propaganda dari pemimpin perlawanan Palestina untuk membunuh warga Yahudi di Sidrot” tegas memo Israel.
Memanfaatkan pengaruh dan hak Veto Amerika Serikat
Beberapa hari lalu perlawanan Palestina menyerang permukiman Sidrot dan Asqalan dengan ratusan roket dan misil yang menyebabkan korban luka bertambah terus di kalangan Israel dan kerugian fisik di sejumlah pabrik dan wilayah yang terkena serangan. Serangan ini sebagai balasan atas invasi dan kejahatan yang dilakukan penjajah Israel serta berlanjutnya blokade atas Jalur Gaza.
Hamas menilai aksi yang dilakukan Israel di DK PBB sebagai upaya mengelabui dan menutup-nutupi kejahatan mereka terhadap rakyat Palestina. Fauzi Barhum Jubir Hamas menegaskan ini kilah baru penjagal Israel untuk menggiring publik agar terbiasa dengan kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina. Bahkan Israel berani menggunakan nama DK PBB.
Pimpinan Jihad Islami Nafidl Azzam merasa aneh dengan aksi Israel di DK PBB. Di saat penjajah negeri Palestina ini tidak konsisten dengan keputusan dan resolusi-resolusi DK PBB justru kini meminta agar mengeluarkan kecaman terhadap perlawanan Palestina. Menurut Azzam ini merupakan upaya memanfaatkan pengaruh di lembaga-lembaga internasional agar menekan dan menekan Palestina.
Amerika Serikat sendiri pernah menggunakan hak veto sebanyak 35 kali terhadap ketetapan yang diajukan oleh negara-negara Arab Islam dan lain-lain yang mengecam penjajah Israel. Veto terakhir dijatuhkan oleh AS terhadap tuntutan sejumlah negara Arab di DK PBB agar membebaskan Jalur Gaza dari blokade.
Misi tak langsung
Jubir Hamas Fauzi Barhum menegaskan dengan hegemoni AS di DK PBB dan hak vetonya negara Paman Sam itu jelas memiliki peran besar dalam memenuhi kepentingan Israel dan menjatuhkan perlawanan Palestina serta memberikan hak kepada penjajah Israel untuk melakukan kejahatan demi kejahatan baru kepada Palestina.
Sejumlah pengamat Palestina menegaskan aksi Israel di DK PBB itu sebagai misi tak langsung bahwa pemerintah penjajah Israel sudah memutuskan untuk membantai pimpinan perlawanan sejak saat itu.
Operasi penjajahan media untuk Sidrot
Di saat jutaan warga dunia menunjukkan simpatinya kepada warga Palestina di Jalur Gaza yang menderita akibat blokade kementerian luar negeri Israel melakukan propaganda “hidup Sidrot” yang menggambarkan derita anak-anak Yahudi di pemukiman tersebut akibat serangan roket Palestina. Harian Yediot Aharonot mengungkapkan Israel mengirim 10 anak remaja Israel dari warga Sidrot ke kota Los Angles AS untuk menjadi duta menjelaskan penderitaan mereka dan mendiskusikan kasus mereka dengan pelajar AS di sana.
Padahal jika dibandingkan warga Yahudi di Sidrot yang diserang roket maka jauh lebih menderita anak-anak Palestina di Jalur Gaza yang diblokade selama lebih dari delapan. Warga Jalur Gaza tidak bisa memperoleh obat-obatan bahan makanan listri bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya karenya dilarang masuk ke Jalur Gaza. Sehingga 86 lebih pasien meninggal dunia akibat tidak tertangani semestinya. Itupun serangan roket Palestina ke Sidrot sebagai balasan atas kekejaman Israel. (bn-bsyr)