Tue 6-May-2025

Para Jenderal Israel Khawatirkan Masuknya Senjata Canggih ke Gaza

Rabu 6-Februari-2008

Infopalestina: Direktur Bidang Politik Departemen Pertahanan Israel Amos Jalad yang sebelum masa Menhan Ehud Barak ditugaskan untuk memenej pembicaraan dengan Mesir seputar masalah perbatasan mengatakan bahwa Mesir memiliki kemampuan untuk menutup perbatasan yang dilewati orang-orang Palestina.

Amos mengklaim bahwa “orang-orang Palestina memanfaatkan celah-celah di perbatasan untuk menyelundupkan senjata yang lebih canggih ke Jalur Gaza.” Namun Amos tidak memberikan penjelasan tentang senjara yang dia maksudkan ini. Dia menambahkan “Orang-orang Mesir memiliki kemampuan cukup dengan 1500 personel dinas keamanan untuk memantau garis perbatasan sepanjang 14 kilometer.

Menurutnya pihak Mesir juga memungkinkan untuk menggunakan dinas intelijen Mesir dalam mengatasan masalah perbatasan ini. Dia menambahkan bahwa dirinya kini terus melakukan “kontak dengan para pejabat Mesir yang ditugaskan dalam masalah keamanan.”

Para jenderal Israel menunjukan kekhawatiran mereka akan masuknya senjata-senjata canggih ke Jalur Gaza. Mereka menyebut senjata-senjata ini adalah senjata-senjata seperti roket anti pesawat dan anti kendaraan lapis baja serta roket dengan daya jangkau lebih jauh daripada roket-roket al qaasam buatan lokal.

Senjata dari Hizbullah

Sebelumnya sumber-sumber keamanan Israel telah mengungkapkan kekhawatirannya atas kemungkinan perlawanan Palestina di Jalur Gaza mendapatkan roket jenis Fajr yang dimiliki kelompok Hizbullah Libanon. Roket jenis ini memiliki daya jangkau sejauh 43 – 73 kilometer.

Sumber-sumber keamanan Israel mengatakan mungkin dilakukan penyelundupan bagian-bagian dari jenis roket ini melalui terowongan yang dijadikan penyelundupan roket jenis Garad ke Jalur Gaza.

Sumber-sumber keamanan Israel mengklaim bahwa perlawanan Palestina di Jalur Gaza berupaya mendapatkan roket-roket panggul anti pesawat jenis Misag 1 yang memungkinkan bisa menjatuhkan pesawat Israel dalam radius 4 kilometer.

Bangun Tembok Semen

Krisis perbatasan Mesir – Palestina ini juga memaksa Israel untuk segera mengambil langkah-langkah taktis di lapangan. Termasuk pendirian tembok keamanan yang lebih kokoh. Wakil Menhan Israel Metan Valnai mengatakan bahwa pendirian tembok semen yang memisahkan antara Mesir dan Jalur Gaza pada satu sisi dengan entitas Israel pada sisi lain hanyalah masalah waktu.

Dalam pernyataan kepada radio Israel Valnai mengatakan bahwa pihaknya tengah menunggi persetujuan pihak Mesir untuk mendirikan tembok seperti ini. Karena menurutnya hal itu juga merupakan kemaslahatan keamanan Mesir yang tidak lebih kecil dibandingkan dengan kemaslahatan keamanan Israel.

Dia mengatakan “Perbatasan yang membentang dari laut tengah hingga Elat Saiba sejak 60 tahun menjadi panggung aksi-aksi penyelundupan senjata sampai sebelum jebolnya perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.” Valnai mengisyaratkan bahwa tembok semen ini akan didirikan dari lengkungan laut putih tengah di sebelah barat kota Rafah hingga kota Elat di laut Merah. (seto)

Tautan Pendek:

Copied