Oleh : DR. Yusuf Kamil Ibrahim
Harian Palestina (28-12-2007)
Kedengkian Israel terhadap kota Al-Quds terus berlanjut. Mereka berupaya menjauhkan ummat Islam dari al-Quds walau bertentangan dengan semua piagam internasional. Mereka juga semakin mempercepat ritme yahudisasi dengan berbagai cara di wilayah al-Quds. Misalnya dari sisi demografi pembangunan dan perubahan histories. Mereka bahkan menggunakan cara-cara yang terlarang secara hukum internasional demi mencapai tujuanya. Seperti aksi pengusiran terhadap warga asli Al-Quds serta merampas tanah miliknya.
Kaum muslimin al-Quds hingga saat ini masih menerima berbagai perlakuan pelecehan agama dan social terutama sejak Israel memproklamirkan perang terhadap Palestina pada tahun 1948. Mengakibatkan sebagian besar wilayah Palestina dicaplok dan diakui menjadi miliknya. Tak kurang dari 1200 masjid rata dengan tanah. Ratusan makam kaum muslimin dimusnahkan. Kemudian mereka mengeluarkan undang-undang yang menyebutkan kepemilikan tempat-tempat suci ummat Islam dengan cara-cara kotor.
Mereka juga berupaya menguasai satu-satunya masjid milik ummat Islam yaitu Masjid Al-Aqsha untuk proyek penyempurnaan Haikal. Dengan hilangnya Masjid Al-Aqsha dari tangan kaum muslimin maka habislah riwayat kaum muslimin di Al-Quds. Untuk itu siang dan malam Israel terus berusaha untuk mengambil alih kepemilikan Al-Aqsha dari tangan kaum muslimin. Setapak demi setapak mereka mengambil alih masjid al-Aqsha.
Seperti itulah mereka melakukan aksinya demi mimpi besar mereka mendirikan Kuil Yahudi yang hingga kini belum terwujud. Dimulai dengan penggalian di bawah masjid pembangunan disamping masjid serta penghancuran sejumlah tempat suci ummat Islam di sekitar al-Aqsha belum cukup untuk membuktikan bahwa di sana terdapat bekas bangunan Haikal Sulaiman yang mereka klaim. Namun mereka tak kenal putus asa terus melakukan pembangunan dan perubahan demografi al-Aqsha dalam rangka mempersiapkan pendirian sinagog terbesar Israel melalui sejumlah rencana jahat dan mega proyek al-Quds.
Langkah inilah yang diingatkan Ketua Gerakan Islam di Palestina jajahan 48 Syaikh Raed Shalah. Ia mengatakan penggalian Israel di bawah Masjid Al-Aqsha telah sampai pada pase yang sangat mengkhawatirkan. Dokumen terbaru Israel membuktikan Israel berencana membangun sinagog terbaesar di dunia di atas reruntuhan al-Aqsha. Pemerintah Israel telah mengalokasikan dana jutaan dollar untuk membiayai mega proyek ini.
Sumber harian Arab di wilayah jajahan 1948 mengungkapkan tentang dokumen rancana Israel yang akan membangun kuil yang mereka impikan di dalam masjid al-Aqsha. Mereka telah membuat sejumlah infra struktur untuk tujuan ini. Seperti membangun jalan jembatan terminal pusat perbelanjaan dan perdagangan sekaligus tempat pariwisata di Taman David yang dulunya adalah makam suci kuburan kaum muslimin.
Harian “Tema Utama” utama Arab di Nazaret Israel yang terbit pada hari Senin lalu (10/12/2007) mengungkapkan pihaknya berhasil menemukan dokumen resmi Israel tentang rencana pengalokasian anggaran belanja Negara Israel untuk tahun 2008 sebesar 44 juta dollar Amerika. Dalam dokumen ini Israel akan membangun tiga jalan utama menuju al-Aqhsa. Pertama menuju pintu gerbang sebelah selatan. Kedua menuju pintu sebelah barat tempat berdirinya Qubbah Shakhra dan yang ketiga jalan utama menuju al-Aqha.
Menurut rencana ini para pengunjung Israel yang akan memasuki areal al-Haram al-Aqsha akan dipantau melalui menara pandang yang akan dibangun di dekat al-Aqsha untuk memastikan kondisi di dalam masjid. Namun sebenarnya proyek ini dilakukan dalam rangka membangun sinagog yahudi.
Harian Arab ini menjelaskan sinagog yahudi ini pada akhirnya akan dibangun di antara masjid al-Aqsha dan Qubbah Sakhra tepatnya di Musholla Marwan. Pembangunan menara pandang ini telah mendapat persetujuan dari Perdana Menteri Israel Ehud Olmert. Namun ia menyembunyikan tentang niat sebenarnya yaitu membangun Kuil Yahudi di tengah-tengah tempat suci ummat Islam untuk menghindari kecaman dunia teruatam Negara Arab dan Islam.
Untuk menyempurnakan rencana ini dipastikan Israel akan mengumumkan pembagian Masjid al-Aqsha antara kaum muslimin dan yahudi. sebagaimana mereka lakukan terhadap Masjid Ibrohimi di Hebron agar mereka dengan lancar dapat menginjakkan kakinya di al-Aqsha.
Inilah yang dikhawatirkan oleh ketua Pemakmuran Tempat Suci Ummat Islam di al-Quds. Ia mengatakan Israel akan merealisasikan proyek barunya di dalam Masjid al-Aqsha. Yaitu upaya pembagian al-Aqsha antara kaum muslimin dengan bangsa yahudi. setelah mereka menguasai penuh al-Aqsha. Ketua Kemakmuran ini mengatakan proyek pembagian masjid al-Aqsha sudah terjadi melalui penggalian terowongan di bawah Musholla Marwan yang memungkinkan Isral dapat langsung masuk al-Aqsha. Dalam hal ini Israel juga telah mengalokasikan dananya yang sangat besar.
Wahai kaum muslimin bangsa Arab !! Yahudi menginginkan pembagian Masjid al-Aqsha sebagaiman mereka dapatkan terhadap Masjid Ibrahimi di Hebron. Yang mereka inginkan adalah yahudisasi al-Aqsha bukan sekedar menghancurkan al-Aqsha. !!!